PRASASTI PUSKOMBLIK, PERJUANGAN MENJAGA KETERBUKAAN INFORMASI KEMENKES


Jumat, 8 Januari 2016, bertempat di lantai 3 Kantor Kemenkes, diselenggarakan bedah buku berjudul PRASASTI PUSKOM PUBLIK KEMENKES.  Satu Dasawarsa Puskom Publik Berkarya untuk Indonesia sehat. Menampilkan narasumber: Kepala Puskom Publik Kemenkes 2011-2015. Drg Murti Utami, MPH, selaku salah satu dari 7 penulis buku tersebut. Dyah Hasto Palupi, selaku Editor. Direktur Eksekutif Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat, Asmono Wikan dan Pengamat Publik Kang Maman Si Notulen dalam Indonesia Lawak Klub.



Ada aura yang berbedah pada bedah buku kali ini. Saya bukan siapa-siapa, hanya blogger yang kebetulan mempunya kesempatan berkenalan dan mendapat akses cepat pada Puskom Publik Kemenkes lewat Kepala Sub-Bidang Opini Publik Anjari Umarjianto yang juga Blogger.  Perkenalan itu membuat ikut "merasakan" memiliki Psukom Publik Kemenkes. Gaya ya? berani-beraninya ikut "merasa" memiliki. Maka hadir hari itu, saya ikut merasa ada perasaan "haru". Soalnya Penerbitan Buku  Prasasti Puskom Publik Kemnekes ini diluncurkan memang sebagai sebuah prasasti atas perjalanan panjang selama 10 tahun. 

Mulai 2016, Puskom Publik Kemenkes akan menjadi Biro Komunikasi dan Pelayanan masyarakat Kemenkes. Buat saya sebagai blogger dan media pers, barangkali tidak terlalu berdampak. Tapi tidak demikian bagi struktural organisasi di Kemenkes. Sebagai Puskom Publik Kemenkes, berada langsung dibawah Menteri Kesehatan. Sedangkan sebagai Biro Komunikai dan Pelayanan masyarakat Kemenkes akan berada di bawah Sekjen Kemenkes.

Satu dasawarsa dalam sebuah kegiatan bukanlah jalan pendek. Sebaliknya sangat banyak kisah di dalamnya yang memang harus dituliskan, tak cukup satu buku. Maka memasukan kisah Satu dasawarsa Puskom Publik Kemenkes ke dalam satu buku yang kurang dari 200 halaman, menjadi pekerjaan yang tidak mudah.

Menurut Ibu Ami, sapaan Kepala Puskom Publik periode ke 3, sesudah dr. Lily S, Sulistyowati, MM ( 2005-2009) dan drg. Tritarayati, SH, MH.Kes (2010-2011), buku ini bukan sebagai pertanggung jawaban tapi lebih untuk menceritakan proses  mengawal informasi dari  Kementerian kesehatan kepada masyarakat. Menjaga dan mengamati setiap perkembangan dan reaksi yang terjadi di masyarakat.  

"PERUBAHAN itu suatu keniscayaan. Dalam perubahan, ada dua nilai yang digarisbawahi: mau berubah menjadi apa dan apa yang diwariskan perubahan itu. Perubahan apapun itu harus mempunyai makna.

Pusat Komunikasi Publik (Puskom Publik) berubah menjadi BIro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat atas alasan regulasi. Ada yang bilang Puskom Publik tamat riwayatnya pada usia 10 tahun. Andai pun itu benar sebuah kematian, Puskom Publik tidak mau mati sia-sia tanpa meninggalkan jejak sejarah dan nilai pembelajaran. 

Puskom Publik tidak mau hanya menjadi sekedar seonggok batu nisan. Puskom Publik ingin mencatatkan Prasasti, dimana sejarah, prestasi dan pembelajaran diabadikan.

Tetapi sesungguhnya, Puskom Publik tidak mau mati. Puskom mau bermetamorfosis menjadi sesuatu yang lebih baik. Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, sebagai kupu-kupu yang lahir dari metamorfosis kepompong Puskom Publik.

10 tahun masa inkubasi, pembelajaran dan pendewasaan, Puskom Publik meninggalkan prasasti kepada Biro Komunikasi agar terus berkarya untuk Indonesia lebih sehat."


Penulis dan editor menandatangani Prasasti

Dari acara bedah buku ini, terungkap bagaimana awalnya tidak mudah, meyakinkan Puskom Publik untuk memanfaatkan media sosial. Ira Koesno dan Kang Maman, dua tokoh yang akhirnya berhasil meyakinkan Puskom Publik dan Menteri untuk memanfaatkan media sosial, termasuk bekerja sama dengan blogger lewat program #SahabatJKN. Bahkan acara ramah tamah Blogger sahabat JKN dengan Menteri Kesehatan RI, mendapat penghargaan sebagai Program PR yang Inspirasional Tahun 2015 dari SPS Indonesia.

Dalam kesempatan berbincang santai dengan Kang Maman, beliau mengatakan media sosial sebagai pilar demokrasi kelima, harus dioptimalkan pemanfaatannya karena mempunyai kekuatan yang powerfull dengan pembiayaan yang murah dibanding menggunakan media mainstream. Tiba-tiba saya merasa ingin terbang. Sebagai penggiat media sosial atau sekarang bahasa kerennya media sosial agen, saya merasa ikut bertanggung jawab dalam penyebaran berbagai informasi yang memiliki pesan positif.

Ada testimoni saya dalam buku ini

Mendapat buku dan berfoto bersama Ibu Ami,
menjadi kebanggaan buat saya


Membaca Buku Prasasti Puskom Publik, saya seperti kembali menjadi mahasiswa. Bagaimana teori-teori PR dan kehumasan menari-nari di kepala saya. Bahwa apa yang saya pelajari, ternyata memang mempunyai manfaat yang luar biasa dalam membangun sebuah jejak positif. Bahwa begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan dengan tenaga dan dana yang terbatas, serta pengawasan ketat, tetap bisa berhasil baik dengan niat dan mencintai pekerjaan tersebut.

Di suasana reformasi  di mana ada tuntutan keterbukaan informasi, Kemenkes berhasil menjadi salah satu yang terbaik. Ditandai dengan penghargaan dari KOMISI INFORMASI PUSAT RI peringkat V dalam kategori KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK 2015. Lembaga OMBUDSMAN memberikan penghargaan PREDIKAT KEPATUHAN TINGGI. untuk standar pelayanan publik. Maka pantaslah kalau kita angkat topi untuk orang-orang dibalik Puskom Publik Kemekes. Tak ada cerita yang tak usai tapi kerja nyata terus berjalan. Semoga dengan Biro Komunikasi Publik Kemenkes tetap bisa bekerja sama dengan blogger.


7 comments:

  1. iya loh.apalagi suasana kemarin cair dan akrab banget..penuh becanda, tp terselip peristiwa yang mendalam...

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah bisa jadi salah satu yang menyaksikan ys

    ReplyDelete
  3. jadi pingin cepet2 baca isi bukunya nih

    ReplyDelete
  4. media social sekarang memang bisa dipakai untuk sarana komunikasi yang lebih efektif ya, mba. terutama untuk pelayanan publik. biar makin baik.

    ReplyDelete
  5. Ngebayangin gimana susahnya meyakinkan kementerian untuk menggunakan Sosial Media sbg media komunikasi & publikasi

    ReplyDelete
  6. Setuju banget kalo setiap perubahan harus punya makna, seperti aku yg berubah makin kece & seksih #laluDikeplak

    ReplyDelete
  7. wah keren nih gan infonya trims udah share

    ReplyDelete