Ketrampilan Menjahit untuk Menunjang Tugas di Keluarga




Banyaknya pelatihan ketrampilan yang diberikan secara gratis sangat menyenangkan dan menguntungkan. Salah satunya  pelatihan menjahit yang diselenggarakan Yayasan Kriya Indonesia. Setahun belakangan ini, sejak tahun 2016, Yayasan Kriya Indonesia dengan disupport mesin jahit #BrotherIndonesia, giat melakukan pelatihan menjahit. Jujur harus saya katakan, kegiatan ini sangat bermanfaat. 

Minggu: 4 Maret 2017 bertempat di Museum Tekstile Indonesia, Yayasan Kriya Indonesia dengan didukung  Mesin jahit #Brother menyelenggarakan pelatihan menjahit sarung bantal dengan motif Pin wheel. Ada dua kelas, pertama, pk. 09.00-12.00 dengan target masyarakat yang menekuni hobi kerajinan/crafter.  Kelas kedua untuk blogger dan  saya ikut di kelas yang kedua.

Diawali dengan makan siang, nasi pecel  Madiun komplit dengan rempeyek. Maknyus deh. Dan ada yang berbaik hati membelikan saya soft drink kesukaan saya. Thank you, siapapun kamu!. Mari kita kembali ke mesin jahit. Mesin jahit yang digunakan adalah  Brother GS2500.

Mesin Jahit #brother ini mesin jahit rumahan. Biasa dimiliki para ibu rumah tangga karena multifungsi. Bentuknya kecil simple dengan berat sekitar 8 kg, mudah dibawa dan dipindahkan.  Tetapi memiliki fitur yang biasa ada pada mereka yang memiliki usaha jahit. Buat saya pribadi, ketrampilan menjahit, salah satu ketrampilan yang penting bagi siapa saja setelah memasak.  Baik menjahit atau memasak adalah dua ketrampilan yang tidak berbasisi gender. Artinya nggak bisa dibilang bahwa menjahit dan memasak adalah ketrampilan perempuan karena menjahit dan memasak banyak ditekuni kaum pria.

Week end positif, ikut pelatihan bersama Yayasan kriya Indonesia
dan Mesin jahit Brother


Almarhum Papa saya adalah penjahit kecintaan saya. Kemampuannya terbatas menjahit baju anak-anaknya. Almarhum Papa saya Purnawirawan TNI AD. Salah satu warganegara yang ikut dalam perang kemerdekaan. Bertugas di KODAM XIII MERDEKA Menado. Pada saat sebelum Proklamasi tahun 1945, almarhum papa bergabung di Pasukan infanteri yang bertempurnya hit and run di hutan.
Satu ketika tertangkap dan harus masuk kurungan/penjara. 

Pada saat tertangkap, pemerintah Indonesia sedang bernegosiasi dengan  Belanda untuk genjatan senjata dan berunding. Ada semacam kesepakatan para tahanan perang ini, harus diberi pelatihan ketrampilan untuk persiapan jika perang berakhir. Ketrampilan yang diberkan adalah bertukang, menjahit,  crafter (memuat tas), berkebun, dan memasak. Almarhum Papa saya mengikukti kelas menjahit dan membuat tas. Usai perang, alamarhum Papa saya pensiun dari militer dan diperbantukan di BUMN. Terakhir  beliau  pensiun dari Departemen Keuangan. Demikian sekilas kisah Almarhum Papa.

Mesin jahit dan kegiatan menjahit, mengantarkan saya pada kenangan terhadap almarhum Papa. Dulu mesin jahit yang biasa dipakai Papa adalah mesin jahit tua, manual. Jika memasukan benang ke jarum di mesin jahit, sudah pasti Papa akan memanggil salah satu anaknya. Sebelum Papa pesiun, Papa akan menjahit usai makan malam. Saat anak-anak duduk belajar di meja makan. Kok di meja makan? Ya, meja makan kami, meja makan jaman dulu untuk kapasitas kursi 12 orang. Meja makan besar ini yang kalau malam usai makan malam, berubah fungsi menjadi meja belajar bersama. Saat kami belajar, papa menjahit.

Apa sih yan di jahit Papa? Seragam sekolah.  Saya terlahir di keluaraga besar. Anak orantua saya 11. Sehingga, sampai Papa meninggal, 3 adik saya masih memakai seragam karena masih di SMP dan SMA. Seingat saya, Papa menjahit semua seragam kami. Dan kami memiliki jumlah seragam yang banyak. Jika tahun ajaran baru selesai, papa akan mulai menjahit baju. Baju main, Baju untuk ke gereja/ke pesta.Saya tidak tertarik menjahit, setelah papa meningal, mesin jahitnya diwariskan ke salah satu kakak saya yang suka menjahit.

Setelah saya menikah dan tidak tinggal dengan orangtua, saya baru merasakan sendiri, menjahit menjadi sebuah kertrampilan yang diperlukan. Kalau Cuma menjahit dengan tangan untuk memasang kancing atau menisisk baju yang robek sedikit saya masih bisa. Tapi kalau harus ganti retsliting, saya mulai kebingungan. Saya sempat mengabaikan baju-baju yang reslitingnya rusak. Padahal kalau saya bisa mnejahit, pasti retsliting rusak langsung bisa diperbaiki.

Kebutuhan untuk menguasai ketrampilan menjait, jadi semacam cita-cita tersimpan. Apalagi setelah punya anak. Kebutuhan itu mendesak tapi saya pendam. Padahal mesin jahit semakin canggih, multifungsi dan mudah penggunaannya. Begitu promosi yang banyak saya baca atau saya dengar. Seperti Brother GS 2500 yang memiliki multifungsi. Bukan Cuma menjahit tapi juga membuat lubang kancing, dan membuat bordir.

Ini karyaku


Saya baru pertama kali mengikuti pelatihan menjahit bersama Yayasan Kriya Indonesia dan #BrotherIndonesia. Sebetulnya saya malu menceritakan ini, justru karena kecanggihan mesin jahit brother, saya malah takut. Saya takut ke setrum, iya saudara-saudara, saya takut kesetrum. Cukup…jangan tertawa. Emang saya takut. Astri Damayanti, Faunder kriya Indonesia sempat tertawa dan mengatakan, brother menggunakan daya listrik kecil, sehingga kalau kesetrum paling seperti digigit semut.  Duh, Astri, nggak paham. Takut adalah takut!

Maka dengan mendaftar dan berniat mengikuti kelas membuat sarung bantal, berarti saya bertekad mengatasi/menghilangkan ketakutan akan ke setrum. Tralalala, ternyata memang nggak ke setrum. Singkat cerita setelah makan siang dengan nasi pecel madiun kumplit, saya menerima sepaket kain dari Tekstilezy yang sudah dipotong menjadi beberapa bagian. Ada bagian belakang dan 4 potong bagian depan yang harus disambung. Kelihatannya mudah tapi nggak semudah yang saya bayangkan.

Tekstilezy adalah website penjualan kain yang bahan dan motifnya sangat bervariatif. Jadi bisa belanja nggak cape, nggak panas, nggak kehujanan dan nggak pakai pusing cari poarkir ya, ke tekstilezy saja. sekarang lagi ada diskon hingga 30% loh.

Saya salah memasang ujung ke ujung. Karena sarung bantal yang dijahit model quilting, yaitu gabungan potongan kain beda motif yang kalau disusun akan membentuki motif baru. Kali ini motifnya pin wheel. Seperti kincir angin. Makanya kalau salah menyambung bagian ujungnya, ya motif pin wheelnya nggak jadi.

Namanya juga pelatihan, salah itu wajar dan saya salah. Pelan-pelan saya harus membuka jahitan lalu menjahit ulang. Saya merasa asyik juga. Mungkin karena nggak dtargetkan harus selesai jam berapa. Jadi saya merasa nyaman menyelesaikan menjahit sarung bantal. Saya bisa, saya berhasil, walau belum sempurna tapi pasti ada waktu untuk menyempurnakannya.
Menjahit menggunakan mesin jahit brother GS 2500 memang nyaman dan aman. 




Mesin Jahit Brother GS 2500

Fitur  brother dibuat memang untuk nyaman sehingga pengguna bisa  mengeluarkan ide menciptakan model-model jahitan. Selain itu mesin jahit brother adalah salah satu mesin jahit yang harganya murah tapi nggak murahan. Harganya yang sangat ramahy ini, memuat para ibu, bisa mmeiliki. Saya akana menabung dan membeli, mesin jahit brother. Saya ingin bisa mengganti retsliting rok sekolah atau celanja milik kedua anak saya.

Inilah fitur-fitu yang membuat mupeng punya mesin jahit brother.
Fitur-fitur yang ramah dengan pengguna seperti: .
·         Sistem gulung sekoci dan memasukkan benang ke jarum yang F.A.S.T
·         Lubang kancing otomatis satu tahap
·         Fungsi jahitan yang sudah tersedia didalam mesin
·         Pengaturan gigi/gauge set yang bisa dinaik-turunkan
·         Penyesuaian panjang dan lebar jahitan
·         Pemotong benang otomatis
·         Ditambah banyak fitur lainnya


Saya percaya kemampuan menjahit selain membantu pekerjaan di rumah, jika waktu senggang bisa digunakan untuk meciptakan barang-barang yang bisa menghemat pengeluaran tapi bisa menghias rumah lebih cantik. Menjahit taplak meja dan gorden, dua kegiatan yang termasuk dalam cita-cita saya. Terima kasih Kriya Indonesia dan brother Indonesia yang sudah memberikan pengalaman yang sangat berkesan.

1 comment:

  1. So sweet banget papanya buncha. Setelah baca ini jadi kepengen belajar jahit juga deh xD

    ReplyDelete