GARUDAFOOD PEDULI DOWN SYNDROME

Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2010, PT Garuda Food Putra Putri Jaya, salah satu perusahaan nasional yang memproduksi makanan dan Minuman mengangkat tema “EDUCATION FOR NATION”, dengan menggelar bazaar buku, (Bekerjasama dengan PT. Gramedia) makanan dan minuman produksi Garudafood serta bedah Buku “Cara Kreatif Mendidik Anak” bersama penulis sekaligus pemerhati anak Melly Khiong. Acara diselenggarakan selama 3 hari (17-19 Mei 2010) di Halaman Wisama 2 Garuda, jalan Raya Bintaro, Jakarta Selatan. Sebagian dari penjualan bazaar ini akan disumbangkan untuk Yayasan Down Syndrome Indonesia.

Down Syndrome adalah kelainan yang disebabkan kelebihan kromosom. Dalam tubuh manusia ada 23 pasang kromosom X dan Y. Jadi total ada 46 kromosom. Penderita Down Syndrome adalah mereka yang mendapat “bonus” kromosom pada kromosom ke 21. Sehingga kromosom ke 21 menjadi XXY, sehingga total menjadi 47 kromosom dalam tubuh penyandang Down Syndrome.

Apa yang terjadi dengan bonus kromosom ini? Mereka menjadi dapat paket bonus yang lebih banyak. Diantaranya IQ yang hanya berkisar 50, kelainan jantung bawaan, lambat bicara, lambat berjalan, sehingga karena kondisinya membuat penyandang Down Syndrome membutuhkan ekstra perhatian, perawatan dan waktu yang lebih panjang dalam mempelajari sesuatu.

Haruskah mereka menjadi sampah masyarakat karena dianggap tidak berguna bahkan distigmakan sebagai beban? Dengan keinginan menolak stigma buruk tersebut, sekumpulan orang yang peduli akan masa depan penyandang Down Syndrome, mencoba berbuat sesuatu. Dewi Wardhani dan kawan-kawan membangun CENTER OF HOPE. Bagi penyandang Down Syndrome. Disini penyandang Down Syndrome dilatih untuk mengenal obat-obatan sederhana yang bisa mereka gunakan kalau mereka sakit atau terluka. Melatih/membiasakan mereka mengenal kompor dan peralatan masak. Melukis, bermain music dan ketrampilan lainnya yang bisa menjadi modal kehidupan mereka dikemudian hari.

CENTER OF HOPE, belum memiliki bangunan sendiri. Mereka masih menumpang atas kebaikan salah seorang volunteer ibu wawa yang juga memiliki putra Down Syndrome bernama Eko. Saat sesi sharing Ibu wawa yang juga menjabat humas di Yayasan Ikatan Sindroma Down Indonesia berbagi kisahnya, usai Eko menghibur kami dengan instrument organ dengan lagu I have a dream.

Ya, penyandang Down Syndrome juga punya mimpi. Bu wawa bertanya apakah hadirin terhibur dengan persembahan Eko? Serentak hadirin menjawab ya dan bertepuk tangan. Saya pribadi menangis karena haru.

Menurut Bu Wawa, ia bukan saja terhibur tapi juga bahagia. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kondisi 20 tahun lalu ketuika melahirkan Eko. Rasanya dunia kiamat. Apalagi akses informasi belum sebaik sekarang. Dokter anak yang menjadi satu-satunya sumber informasi pada waktu itu, tidak membantu karena hanya mengatakan: “Bersyukurlah kalau nanti anak ini bisa mandi sendiri”.

Tapi kalau melihat Eko sekarang, berpenampilan kemeja kotak-kotak biru dan bercelana jeans biru, tampil percaya diri dan memukau. Siapa yang akan mengira..? Terdorong dengan keyakinan bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan tujuan baik, maka Bu wawapun percaya penyandang Down syndrome mampu berbuat lebih. Dengan pendekatan yang penuh cinta kasih, penyandang down syndrome bisa tumbuh menjadi pribadi yang menganggumkan.

Karena dasar itu CENTER OF HOPE dibangun. Untuk membekali penyandang Down syndrome dengan kemampuan yang bisa membuat mereka berarti. Sekarang yang menjadi program CENTER OF HOPE adalah menjual pin atau tempelan kulkas sebanyak 2 juta buah dengan harga Rp. 10.000 untuk 3 buah pin/tempelan kulkas. Dana yang terkumpul akan digunakan membangun rumah CENTER FOR HOPE yang permanen. Apa istimewanya pin atau tempelan kulkas ini? Pin dan tempelan kulkas ini bergambar lukisan penyandang down syndrome yang dicetak di atas kertas ukuran 4 x 6 cm. Lukisannya biasa, ada bunga ada binatang. Yang membuat istimewa karena lukisan ini dihasilkan setelah belajar sekitar 10 tahun.

Ibu Dewi Wardhani S, Kepala CENTER OF HOPE mengatakan, mereka juga memiliki program lain. Yaitu penjualan bloknote dengan cover hasil lukisan para penyandang Down syndrome. Di jual seharga Rp. 10.000/buah. Dicari perusahaan-perusahaan atau organisasi yang memerlukan bloknote untuk membeli secara rutin tiap bulan minimal 50 buah. Karena hasil penjualan itu menjadi tabungan penyandang down syndrome. Walau para orang tua mereka tidak mengharuskan anak-anak ini menghasilkan uang atau menjadi sumber uang tapi kalau mereka mampu, mengapa tidak? Bagi yang berminat silahkan menghubungi :
DEWI WARDHANI S
0813 8706 0115
KEPALA CENTER OF HOPE
JL. DANAU INDAH BARAT BLOK B 9 NO: 10
JAKARTA UTARA
WEBSITE: www.isdijakarta.org

Bagi yang terdorong untuk berbagi, silahkan salurkan donasi anda
YAYASAN IKATAN SINDROMA DOWN INDONESIA
BCA Cabang Angkasa
No Acc: 684-001-8201.

Kalau mereka yang tidak sempurna mau berusaha untuk menjadi produktif, menghasilkan dan tidak menjadi beban, bagaimana dengan kita yang lebih sempurna. Yuk, belajar dari para penyandang down syndrome ini, agar kita terus berusaha dan tidak mengenal menyerah. Karena mempunyai cita-cita tinggi belum tentu sukses tapi mereka yang sukses pasti punya cita-cita yang tinggi.

No comments:

Post a Comment