Puisi: Ibu




IBU

Memuisikan Ibu, memaku jemariku kaku
membalikanku ke putaran lampau sang waktu
Mengingatkan pada semua prilaku
terselip rasa sesal dan malu
pada apa yang sudah kulakukan dulu
hingga dada terasa dipalu
bahkan lidahku pun kelu

Basah pipi teraliri airmata
tak ada rangkain kata
tak ada hadiah terikat pita
karena tak ada yang cukup 'tuk balas setiap cinta
yang memancar, mengalir dari jiwa yang  kau tata

Ibu
menghirup aroma tubuhmu adalah mengenang setiap cinta
menghitung garis kerut di kulitmu adalah ungkapan syukur
tak pernah bagi dirimu, sesuatu kau pinta
Justru saat ku lelap dan mendengkur

Rerapal doa terus kau kata
tak pernah henti dan tak pernah terukur

tak pernah cukup terima kasihku
tapi syukurku pun tak pernah henti
Kaulah perempuan yang menjadi ibuku
kan selalu 'ku ingat  sepenuh hati

Icha
22 Des 2013

No comments:

Post a Comment