Piknik itu Penting Banget!

Saya terlahir dari keluarga besar yang hobi piknik. Menurut KBBI: piknik/pik·nik/ v bepergian ke suatu tempat di luar kota untuk bersenang-senang dng membawa bekal makanan dsb;. Menurut saya piknik itu melakukan kegiatan di luar ruang, untuk makan-makan dan bersenang-senang. Rasanya saya dan keluarga besar sudah ratusan kali melakukan piknik. Piknik di mana? atau ke mana? Mengacu pada konsep di luar ruang, saya dan keluarga besar bisa piknik walau cuma di pelataran monas atau taman Tekno di BSD.

Piknik itu penting banget, karena bagi kami piknik itu asal bersama, asal makan-makan, asal senang-senang. Jadi di mananya dan kapannya nggak terlalu penting. Memang sih paling sering piknik dilakukan saat akhir pekan atau libur sekolah atau tanggalan merah.



Jangankan dengan keluarga besar, hanya dengan suami dan kedua anak saja, saya bisa menikmati piknik. Karena pada dasarnya, berada di luar ruang, di suasana yang berbeda, bisa memberikan semacam energi tambahan. Setelah melakukan aktifitas rutin keseharian,  piknik menjadi sebuah kegiatan yang bisa mengembalikan semangat.


Berbekal air putih, minuman ringan (termasuk susu), cemilan bahkan rantangan berisi nasi dan lauk pauk. Bukan nggak mampu membeli jajan. Keluarga besar kami selalu ada bayi dan balita juga orang tua. Walau nantinya jajan, bekal yang dibawa wajib ada. Karena bayi dan balita jadwal makannya pasti. Jam makan mereka harus makan karena pasti berteriak lapar. Kalau piknik yang cuma satu hari atau Sabtu-Minggu, terkadang dapat dilaksanakan secara mendadak alias nggak pakai rencana.




Piknik bersama keluarga sendiri (saya, suami dan kedua anak) sering kamu lakukan, sebagai bagian mempererat hubungan adik-akak dan anak-orangtua. Kami bebas bercanda dan ngobrol tentang banyak hal. Komunikasi saat piknik dengan anak-anak dan pasangan, membuat saya semakin mengenali mereka dari sisi yang berbeda. Si Sulung, teliti dan tertib. Dia yang paling sering mengumpukan dan merapihkan barang bawaan. Si Bungsu lebih senang mengekplorasi lingkungan bersama Papanya.




Bagi kami, piknik  kegiatan yang rutin kami lakukan, maka persiapannya nggak pernah merepotkan. Dari dulu saya sudah memiliki tas yang berisi peralatan makan. Cooler untuk es wajib ada. Karena saya dan keluarga penggemar minum dingin. Termos juga wajib ada untuk susu atau kopi. Piknik dengan keluarga sendiri atau keluarga besar, perlengkapan piknik yang saya miliki sangat bermanfaat.



Zaman sudah canggih, tinggal lewat BBG keluarga pesan di kirim. "Mau nongkrong di Monas, kumpul di rumah Mama, Sabtu jam 16.00". Berapapun jumlah yang berkumpul, sekitar 3-4 mobil kami akan meluncur. Pun kalau mau ke Puncak atau pantai Anyer, hanya lewat pesan BBG keluarga.Bagaimana pembiayaan?

Sejak saya masih bersekolah, sistem tanggung renteng sudah kami lakukan. Ya, biaya sekolah dan kuliah kami kakak-beradik, saling membantu. Jadi urusan pembiayaan piknik atau syukuran ulang tahun bahkan pernikahan, sudah otomatis berjalan. Bahkan masing-masing sudah ada spesialisnya. Siapa masak lauk, siapa bawa soft drink, siapa bawa cemilan, siapa bawa alat permainan.

Liburan kenaikan kelas tahun 2014, saya dan keluarga besar melakukan piknik yang  jauh dan cukup lama. Jakarta-Pekalongan-Yogyakarta-Cirebon-Jakarta. Selama 7 hari 6 malam.


Bagaimana persiapannya?
Setahun lamanya. Ya selama setahun, sudah dilakukan kegiatan menabung. Tiap keluarga wajib menabung sebesar Rp. 250.000/keluarga selama 10 bulan. Biaya lainnya donasi dari kami, oleh kami dan untuk kami. Biayanya lumayan besar tapi sudah dipersiapkan dari kauh-jauh hari.  Total yang pergi 11 keluarga dengan jumlah 38 orang. Jumlah ini hanya sebagian dari jumlah, saya kakak-beradik.  Karena ada dua keluarga kakak yang tidak bisa ikut dan ada beberapa keponakan tidak dapat cuti dari tempat bekerja.

Kalau dihitung total anggota keluarga dari Ayah Ibu saya, hingga keturunan ke empat, sebanyak 54 orang. Jumlah yang banyak pakai sekali, alias banyak sekali. Kebetulan salah satu adik saya bekerja di sebuah travel dan terbiasa menjadi guide tour. Maka, dia berperan mengkoordinir tour. Termasuk mempesiapkan bendera rombongan, warna baju, tujuan wisata, jadwal kegiatan dan tempat makan.

Persiapan dan koordnasi yang kami lakukan sebelum berangkat.

1. Setiap orang diberi bekal Rp. 50.000 dari salah satu adik saya. Untuk biaya kalau ke kamar kecil. Tiap orang tidak boleh minta dibayarin. Harus bayar masing-masing. Lumayanlah, saya sekeluarga berempat dapat modal Rp. 200.000. Padahal saya sudah menyiapkan uang Rp. 2.000 sebanyak 50 lembar untuk kami berempat.



2. Jadwal ke kamar kecil. Karena ini perjalanan jauh maka ke kamar kecil dilakukan dua jam sekali. Silakan bayangkan, kalau sudah kebelet pipis tapi belum dua jam, seperti apa siuasinya. Koordinator rombongan kakak saya no 5, biasa kami panggil Bu Haji. Maka panggilan Bu Haji akan terus berulang, rengekan demi rengekan terdengar. Berbagai rayuan di keluarkan, demi berhenti untuk pipis.




3. Jika tiba di sebuah tempat wisata, kami dibebaskan mengekplorasi. Tidak akan dipanggil, maka semua harus lihat waktu. Pada waktu yang ditentukan, semua harus mencari bendera yang dipancangkan/ dikibarkan.







4. Memudahkan kami berkumpul, warna baju sudah ditentukan.
Hari pertama hijau, Hari kedua orange, hari ketiga merah, hari keempat kuning, hari kelima biru dan hari keenam ungu. Cadangan baju motif bola kalarena kami berencana melakukan nobar bola, tapi tidak cukup waktu. Baju yang warnanya diseragamkan sangat memudahkan kami berkoordinasi. Setiap kali akan naik bis, semua absen anggota keluarganya.



5. P3K, wajib ada. Salah satu adik saya, dan suami, keduanya dokter. Saat itu, salah satu keponakan saya baru keluar dari rumah sakit, tetap ikut karena kami tahu ada dokter yang ikut menjaga.



6. Pilihan tempat tujuan wisata diutamakan untuk remaja dan anak-anak. Candi Borobudur, Gua Pindul, Off Road di lereng merapi, Pantai Indrayanti, Keraton Yogyakarta, Pasar beringharjo, jalan malioboro, Museum Linggar jati dan Batik Trusmi.



7. Penginapan, kami memilih Villa yang bisa membuat keluarga besar berkumpul. Kami bermalam di Pekalongan dan di Yogya. Karena perjalanan lama dan jauh, untuk makan semua pesan/beli.

Piknik bagi saya dan keluarga besar, adalah kegiatan santai yang tetap harus dilakukan. Bagian dari menikmati hidup dan menjaga silaturahmi. Akhir minggu bagi kami, biasanya berkumpul di rumah Mama. Mama,kini berusia 86 tahun. Kami tahu kebiasaan piknik kami diturunkan dari siapa. Hingga usianya 86 tahun, piknik dan jalan-jalan adalah hal yang paling disukai Mama. Tak jarang tanpa rencana kami bisa meluncur menikmati liburan di Bogor

Bogor buat saya dan keluarga adalah salah satu kota yang menyimpan banyak kenangan. Kakak saya no tiga alumni IPB, Kakak saya no satu, dulu tinggal di Bogor dan 19 tahun lalu, saya menikahi Lelaki asal kota Bogor. Maka piknik, sambil menikmati aneka kuliner sepert Es buah Pala, soto kuning dan roti Tan Ek Tjoan, selalu mengingatkan sekelumit jurnal kehidupan. 

Pastinya di Bogor, kami selalu menyediakan waktu untuk menyusuri semua sudutnya. Karena di sana ada cerita yang tertinggal. Sungai Ciliwung, Kebon Raya, rusa totol-totol dan pohon beringin, bagian dari sebuah memori. Piknik itu penting banget karena di situ ada tawa dan cerita kebersamaan atas nama cinta.



Tulisan ini diikutsertakan pada  “Lomba Blog Piknik itu Penting” 



13 comments:

  1. Wahh asyiknya piknik bareng keluarga besar...

    ReplyDelete
  2. Waaahhh perlu dicatat nih tipsnya biar seru. Keluarga suami juga besar, kayaknya perlu juga nih nyontek kayak gini :)

    ReplyDelete
  3. aih aih serunyaaaa..

    ReplyDelete
  4. Waahh, kompak sekali keluarga ini. Seneng liatnya. Apalagi bisa seragaman itu Mak. Seruuu!!

    ReplyDelete
  5. Dolan bareng keluarga itu bikin hati senang ya, mbak. Seru, makin kompak dan menambah hubungan keluarga makin hangat :D

    ReplyDelete
  6. asiknyooooooooo!!

    ReplyDelete
  7. pen to the ting banget .. mencegah perasaan yang emosi terus :D

    ReplyDelete
  8. Ya ampyuuun mak Icha, beneran NIAT BANGET NGET pikniknya :)

    ReplyDelete
  9. hiks hiks ga sempat bikin postingan PIKNIK padahal foto fotonya dah lengkaaaappppp

    ReplyDelete
  10. enak ya pasti bisa piknik bareng keluarga ^^ aku belom pernah sumur umur piknik bareng keluarga :'( smoga taun depan bisa :)

    ReplyDelete
  11. Pikniiiik memang paling seruuuuu hehehehe.. Lama jugaaa nih ngg piknik bareeeng..

    ReplyDelete
  12. terimakasih partisipasinya. maaf pengumuman diundur tgl 20 oktober. goodluck

    ReplyDelete