Sepucuk Surat Untukmu dan Kanker payudaramu


Tangerang, 7 November 2016
Buat kamu dan kanker payudaramu
Di tempat yang paling nyaman

Salam dan doa terbaik untukmu.
Saya selalu berharap dan berdoa kamu dalam keadaan baik-baik saja. Ini bukan basa-basi. Sejak mengetahui kamu divonis Kaker payudara stadium 1 B, nyaris setahun lalu, saya selalu punya rasa khawatir. Padahal saya tahu rasa khawatir saya nggak penting. Dalam kehidupan nyata, saya sudah pernah kehilangan dua keponakan (Anak pertama dari Kakakku no 5, Meninggal Des 2009 dan Anak pertama kakakku no 2 meninggal Mei 2013)

Kedua keponakan saya meninggal dalam usia produktif. Alm. Ekky meninggal dalam usia 24 tahun dan almarhumah Nona meninggal dalam usia 37 tahun. Ekky, pemuda dengan karir cemerlang di sebuah perusahaan asing. Nona, Istri dan ibu dari dua balita, sekaligus pekerja professional. Kamu sudah tahu kisah keduanya. Karena ketika Nona meninggal, kita sudah bersahabat dan kamu tahu bagaimana perasaan saya atas kepergian Nona.
Hal yang saya perhatikam dari kedua almarhum dan almarhumah keponakan saya, keduanya tidak memiliki semangat berjuang. Memang lahir, jodoh dan mau adalah misteri Tuhan. Bukan saya menolak takdir tapi saya melihat, keduanya hingga maut menjemput tetap mempertanyakan “Why me?”

Dearest friend,
Kamu yang bergelung dengan rasa sakit.

Saya berharap kamu tidak bosan membaca surat ini. Menulis surat sudah jarang dilakukan kebanyakan orang karena lebih praktis mengirim pesan singkat atau bicara langsung lewat telepon. Tapi saya mau menuliskan surat ini karena saya sayang kamu dan berharap surat ini bisa dibaca sepanjang waktu. Kembali pada pertanyaan dua keponakan saya yang bertanya “Why me?” saya sempat merenung dan membalikan pertanyaan “Why not me?” Ada yang percaya rasa sakit meluluhkan dosa-dosa. Ada yang percaya penyakit adalah bagian dari ujian untuk naik kelas kehidupan  ke kelas kehidupan yang lebih berkwalitas.

Maka ketika kamu mengabarkan kamu mengidap kanker payudara, saya seperti diberi kesempatan lagi mendampingi, mengingatkan dan menyertai orang dengan kanker. Di dada ini, ada sepotong bara harapan dan keyakinan, saya bisa mendampingi dan menyertai kamu, untuk mengalahkan si kanker.

Hi fighter,

Kamu ingatkan? bagaimana cerewetnya saya, meminta kamu mengubungi sahabat SMA saya yang sudah menjalani operasi kanker payudara  dan kini menjadi surviver? Saya juga ceritakan kisah sahabat blogger saya, Indah Nuria. Saya minta kamu membaca blognya.
Ini bukan karena saya menghindar tapi saya ingin kamu berbagi dengan sesama orang dengan kanker payudara. Karena apa? Mereka sama-sama mengalami. Mereka tahu dan bisa memberi advise yang tepat. Saya hanya bisa menyediakan hati dan pundak untuk mendengar kisahmu. Saya tetap tidak bisa merasakan apa yang kamu rasakan.

Ingat waktu kita di Jember? Malam-malam kamu merasa kesakitan dan mual akibat obat yang di minum. Saya tidak menangis tapi saya gemetar. Saya berharap bisa bertukar tempat agar mengurangi sakitmu. Ahirnya yang bisa saya lakukan hanya menggosok punggungmu dengan minyak kayuputih dan mendekapmu agar bisa tidur.

Mengenang saat kamu mengabarkan vonis kanker payudara dari doktermu, semalaman saya tidak bisa tidur. Sebetulnya darimana sih datangnya, dia? Bagaimana kita bisa meraakan tanda, kalau si dia datang ke tubuh kita? Ternyata pemeriksaa dini menjadi penting. Artinya kita memang harus peduli dengan tubuh kita sendiri. Kita harus secara rutin melakukan pengecekan kesehatan tubuh kita. Kondisi cuaca, pola hidup dan pola makan kita menjadi alasan utama, mengapa kita harus rutin melakukan pemeriksaan.

Pada acara Retro- run alias lari mundur,  Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. DR. dr Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan, Deteksi dini lewat pemeriksaan rutin, akan membantu menemukan kanker lebih awal. Jika diketahui lebih awal dengan stadium yang juga masih rendah, pengobatan kanker bisa lebih singkat. Otomatis biaya juga lebih murah.
Kesal  rasanya mengetahui Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus terbanyak, dan menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker. Sebab itulah saya katakana sama kamu, saya orang pertama yang akan marah besar jika kamu tidak bersemangat melakukan upaya penyembuhan. Kamu harus MENANG. Kamu TIDAK boleh KALAH!

Hi Fighter,
Sebenarnya kita bisa melakukan Pemeriksaan payudara Sendiri alias SADARI. SADARI ini bisa dilakukan 7-10 hari sesudah menstruasi. Cukup tiga bulan sekali tetapi pemeriksaan ke dokter tetap penting terutama jika menemukan benjolan yang di rasa nggak wajar. (Nggak seharusnya ada di situ) Adik saya pernanh memiliki benjolan, awalnya saat kuliah Cuma sebesar biji kacang hijau. Seahun kemudian berubah menjadi sebesar kacang tanah. Saya menyarankan periksa dan dinyatakan harus dioperasi. Benjolan itu bukan tmor atau kanker tapi tetap tidak seharusnya ada di situ. Kini adik saya baik-baik saja.



Ini 6 Langkah SADARI
Di bawah ini adalah langkah-langkah dari Yayasan Kanker Indonesia yang bisa Anda ikuti saat melakukan SADARI:

1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Jangan khawatir bila bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris.

2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara. Otot dada Anda dengan sendirinya berkontraksi saat Anda melakukan gerakan ini.

3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada Anda.

4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan Anda.

5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.

6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak. Ulangi langkah ini pada sisi berlawanan, untuk mencermati payudara sebelah kiri. (Sumber:)

Kamu juga nggak boleh percaya yang mengatakan deodorant bisa menjadi penyebab kanker.  Sama seperti sinar matahari. Benar sinar matahari bisa menjadi penyebab kanker kulit. Tapi kita harus bersyukur hidup di negara beriklim tropis. Mandi cahaya matahari adalah obat. Ini yang membuat kita tidak mudah terkena kanker kulit karena paparan sinar matahari. Kondisi ini berbeda bagi orang dari Eropa atau Amerika. Mereka datang ke negara kita mencari cahaya matahari tapi kondisi tubuh mereka tidak seperti kita yang hidup di negara tropis. Makanya kulit mereka lebih rentan terkena kanker kulit.

Kalau unsur genetika, itu nggak bisa disangkal. Namun bisa saja jika di keluarga nggak ada yang terkena kanker tapi kita terkena kanker karena seperti yang saya tulis di atas, cuaca, pola makan dan pola hidup sudah terbukti menjadi pemicu. Rokok dan alkohol, istirahat yang kurang, terlampau banyak makanan tidak seimbang. Itu bisa jadi bibit kanker atau bibit penyakit lain.

Lewat surat ini, saya cuma mau bilang, saya berusaha untuk selalu ada kalau kamu memerlukan. Nggak perlu mengejar yang absurd dan menjadi eksis untuk memperlihatkan seolah semua baik-baik saja. Kamu sakit, terima. Percayalah Tuhan tengah merajut perjalanan hidupmu. Tuhan tahu, apa yang terbaik bagi kamu. Karena itu yang harus  kamu lakukan, “nikmati”. Jangan pernah meragukan kuasa Tuhan. Kemajuan teknologi kedokteran sudah membuktikan kanker bisa dikalahkan. Tapi kalau kamu tidak berjuang, semua sia-sia. Lets Finish The Fight!
Tetap semangat dan tetap berjuang.

Penuh sayang
BunCha


12 comments:

  1. Penting bgt utk deteksi dini SADARI ke diri sendiri ya bun sm terlambAat

    ReplyDelete
  2. Penting sekali buat deteksi dini ya bun. Jd was was karena 3 nenekku meninggal karena kanker. Salah satunya kanker payudara

    ReplyDelete
  3. SADARI memang penting buat diri kita, supaya bisa cepat terlihat jika ada hal2 yg janggal

    ReplyDelete
  4. Terimakasih informasinya bunda Icha, semoga kita bisa lebih memperhatikan kesehatan kita semua ya ^^

    ReplyDelete
  5. Informasinya bermanfaat bgt bunda, menarik Dan wajib di share.. 👍

    ReplyDelete
  6. Wah infonya menarik sekali, mata sy jd terbuka lebar untuk lebih memperhatikan kesehatan terutama payudara, terima kasih telah memberikan info yg sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  7. Wah infonya menarik sekali, mata sy jd terbuka lebar untuk lebih memperhatikan kesehatan terutama payudara, terima kasih telah memberikan info yg sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  8. Aaah mami Ichaaa.. Makasiih yaaa! Semoga semua fighters di mana pun berada bisa selalu semangaaat :). Thanks for joining my GA..

    ReplyDelete
  9. betul mak. deodoran juga bisa menjadi penyebab.

    thanks for sharing mak.

    ReplyDelete
  10. Yuk deteksi dini kanker payudara :)

    ReplyDelete
  11. Aku selalu ingat Mama Bo klo ada yg bahas tentang breast cancer. Dia kuat dan tabah, bisa gitu masih aktif dan menginspirasi orang lain di saat tubuhnya sendiri butuh perawatan.

    ReplyDelete