Selain Jember Festival Carnaval Ada Waton dan Kembul Bujono di Jember


Apa yang terlintas dalam pemikiran kamu, kalau mendengar :Jember? Jember Festival Carnafal. Yup, nggak salah. Tapi jember bukan cuma JFC. Jember memiliki banyak destinasi wisata dan agenda wisata. Agenda selain JFC adalah Waton atau Watu Ulo Pegon. Apaan tuh? Watu ulo salah satu pantai di Jember.

Pegon adalah salah satu jenis transportasi tradisional di masyarakat  Jawa. Pegon, alat angkut yang ditarik oleh sapi masih banyak ditemukan di seputaran Kecamatan Ambulu.  Masyarakat di Kecamatan Ambulu masih menggunakan Pegon sebagai sarana angkutan barang. Selain masih dibutuhkan Pegonpun  jadi dilestarikan.  

Warga Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu, salah satu kecamatan di Kabupaten jember memiliki tradisi arak-arakan Pegon di setiap Hari Raya Ketupat, atau hari ketujuh Lebaran Idul Fitri. Tahun  2019, kali pertama kegiatan arak-arakan Pegon diambli alih oleh Pemkab Jember. Kali ini arak-arakan Pegon  dikemas dalam sebuah Festival Pegon yakni Waton  2019. Di pusatkan di pantai watu ulo, kecamatan Ambulu.


Masih dalam rangkaian kegiatan #FamilyTripSueger2019, Saya dan kawan-kawan Blogger berkesempatan menikmati Waton 2019. Usai sarapan dari Penginapan di Tanjung Papuma, kita turun menyusuri pantai hingga tiba di Pantai Watu Ulo. Kami tiba di lokasi kegiatan yang sudah di penuhi masyarakat.

Selain parade Pegon, ada Festival ikan bakar dan Kembul Bujono, yaitu makan bersama. Jadi nggak heran kalau masyarakat datang untuk menikmati hiburan. Juga ada lomba mewarnai bagi adik-adik TK dan SD. 




Berbagai hiburan dan aneka tarian dipertunjukan. Sambil menunggu Parade Pegon tiba. Begitu banyak pasukan seni yang bakal menyambut parade Pegon. Ada parade raksasa, semacam simbol penolak bala. Banyak penari berpakaian tradisional, berdandan cantik, berlenggak lenggok gemulai, semua terlihat menyenangkan. Padahal panasnya lumayan keras. Ada parade Egrang ta'butaan, juga reog dan lainnya.

Akhirnya Parade Pegon yang ditunggu-tunggupun tiba. ada sekitar 90 pegon yang ikut parade. Pegon terdepat dinaiki Bupati Jember; ibu Faidah. Sorak sorai menyambut kedatangan parade Pegon. Sapi-sapi yang terlihat kehausan dan kelelahan, segera dibariskan dan diberi minum.






Bupati Jember Ibu Faidah, diterima panitia dan diantar berkeliling. Mulai dari lokasi Lomba mewarnai, Festival ikan bakar, hingga menerima Gunungan ketupat yang menjadi simbol rasa syukur, Uniknya Gunungan ketupat ini harus diperebutkan. Sumpah saya terkejut karena tiba-tiba mampir ketupat di depan muka saya. Awalnya kaget dan bingung tapi melihat masyarakat yang antusias, saya jadi ikut menunggu jatuhan ketupat.

Dan yang paling ditunggu ya Kembul Bujono, yaitu makan bersama  menikmati Lontong Kupat dan Lepet bersama. Untuk menikmati makan bersama Lontong Kupat dan Lepet ini, pengunjung harus berebut Gunungan Lontong Kupat.

Kembul Bujono  adalah Tradisi Makan Lontong Kupat dan Lepet bersama yang biasa dilakukan masyarakat di kawasan Pantai Watu Ulo usai lebaran .


Sambil berebut ketupat dari gunungan ketupat, Gunungan nasi tumpeng mulai dibagikan. Kami bersama masyarakat duduk bersama dan bersama-sama makan dari gunungan tumpeng. Ngalap berkah. Makan dari satu gunungan tumpeng untuk beramai-ramai. Selain kami para blogger, ternyata ada juga rombongan mahasiswa asing yang mengikuti pendidikan di Jember.




Tradisi Kembul Bujono, satu lagi kekayaan kearifan lokal yang layak dilestarikan. Karena ternyata tradisi kembul Bujono bukan hanya ada di Jember tapi nyaris ada di semua masyarakat Jawa. Jika kita bisa duduk untuk makan bersama, bukan hal susah untuk duduk dan berdiskusi demi kemajuan bangsa. Iya kan?

No comments:

Post a Comment