Film 99 Nama Cinta, Konflik Pekerja Kreatif, Uztad Muda dan Desaigner Hijab



Film 99 Nama Cinta bakal tayang serentak di bioskop mulai 14 Februari 2019. Diproduksi MNC Production. Film ini ditulis Garin Nugroho, sebuah nama yang menjadi jaminan film berkualitas. Kisahnya seputar tema klasik, yaitu percintaan. Kisah cinta adalah kisah klasik yang nggak pernah basi. Di kemas dengan berbagai bungkusan dan di tulis oleh ribuan penulis, kisah cinta tetap menarik untuk diikuti. Yang membedakan jelas penulis dan bungkusannya. Menjadi enak di baca atau di tonton, ya bergantung pada penulis skenario dan sutradara. termasuk para bintang pendukungnya.

Acha Septriasa bukan bintang baru, tapi Film 99 Nama Cinta, bisa jadi film pertamanya paska melahirkan. Masih tetap dengan gaya keseharian yang terkesan ringan. Acha memerankan tokoh Talia, pekerja kreatif, khususnya presenter program gosip, sebuah stasiun televisi. Karena keterlambatan akibat dari luar kota dan tak bisa dihubungi saat di luar kota, menyebabkan Talia harus kehilangan program yang dipandunya. Presenter programnya, dialihkan ke sesama presenter. lainnya.

Marah dan kesal. Wajar sih karena kalau saya jadi Talia, ya saya juga bakal ngamuk. Tapi sebagai pegawai, bisa apa? Direksi atau para boslah yang punya kuasa. Selama statusnya "orang yang digaji", keputusan direksi adalah fatwa yang harus dijalankan. Apalagi kalau rating menjadi semacam dewa penentu. Talia dipindahkan ke program Kuliah Subuh,  Silahkan bayangkan konflik dalam diri Talia dari program gosip ke program Kuliah Subuh.

Tapi itu bukan konflik utama karena konflik utamanya adalah ketika getar-getar cinta yang ditandai dengan rasa cemburu pada Uztad Muda, kenalan keluarga bernama Kiblat diperankan Deva Mahendra. Mulanya diceritakan Almarhum ayah Talia yang masih keluarga dengan Ayah Kiblat, seorang Kyai  (Diperankan aktor tahun 80 an: Donni Damara) yang memiliki pesantren di Kediri. Ayah Talia Menuliskan wasiat agar putra Kyai mengajari agama pada Talia.

 



Saat Talia mengunjungi Kiblat, waktunya bersamaan dengan kunjungan Husna, (Diperankan Chiki Fauzi) desaigner hijab yang ingin memperdalam agama dan berbagi ilmu tentang desain dan fashion di Pesantren. Debutan Chiki Fauzi dalam film ini, lumayan keren. Ia mampu menampilkan sosok perempuan agamis yang modern. 

Satu lelaki dan 2 perempuan muda, modal Garin Nugroho dan Danial Rifki, sang sutradara, meracik menjadi ramuan kisah cinta yang menarik.Latar belakang pekerjaan di industri kreatif seperti dunia perteleviasian, menjadi gimmick menarik. Karena penonton disuguhkan informasi, bagaimana sebuah program televisi diproduksi.

Film ini, selain menghadirkan aktor tahun 80 an, Donni Damara, ada juga artis tahun 80 an, yaitu Ira Wibowo yang memerankan ibu dari Talia. Film 99 Nama Cinta, bisa dibilang sebagai sebuah film romantis dengan sentuhan komedia bernuansa islami. Dari judulnya saja, kita bisa menebak dari 99 nama Allah. Tapi ini bukan film keagamaan. Ini Film percintaan dengan sudut pandang yang berbeda. Melihat dari sudut pandang cinta. Cinta yang bermula dan bermuara dari Sang Pemilik kehidupan.

Adinda Thomas Memerankan sosok Mlenuk, asisten Talia, lumayan mencuri perhatian. Perannya memberi banyak pengaruh dalam jalan cerita. Demikian juga sosok Komika Dazwin yang memerankan sosok santri senior di Pesantren ayah Kiblat.

Jadi, saya cuma mau bilang. Sebagai warga negara, yuk kita tonton film produksi negeri sendiri. Film ini, menghibur. Biar nggak penasaran tonton deh.

Para pendukung Film 99 Nama Cinta saat Preson di Jakarta Fashion Week 2020



Produser: Ferry Ardiyan
Sutradara: Danial Rifki
Penulis: Garin Nugroho
Pemeran: Acha Septriasa, Chiki Fauzi, Adinda Thomaz, Deva Mahenra, Ira Wibowo, Donny Damara,Dazwin, Adinda Thomas
Tayang serempak: 14 Nov 2019

No comments:

Post a Comment