SURAT TERBUKA UNTUK ANAKKU, BASTIAAN DAN VANESSA



Van, Ma dan Bas (Papa yang motret)

Anakku, buah hatiku.
Gelap masih berselimut malam. Walau dini hari akan segera menjelang, seperti fajar yang akan mengusir malam. Di sini Mama masih berjaga. Mama masih merasa berkah yang luar biasa ketika kita bisa melewati malam bergantian tahun 2012 ke 2013, berempat saja. Ya, Mama, Papa, kakak dan adik. Padahal, Mama dan Papa memiliki keluarga besar. Sepupu kalian jumlahnya mendekati 100. Setelah 9 tahun umur Van dan 12 tahun umur Bas, baru pergantian 2012 ke 2013 kita melaluinya berempat sebagai keluarga inti.

Kamu tahu nak,
Keluarga mama di Tangerang dan keluarga Papa di Bogor.Kita terbiasa bergabung dengan salah satunya. tapi kesehatan Papa kurang baik sudah hampir dua minggu, memaksa kita menikmati liburan cuma di rumah saja. Maafkan kami ya, nak. Mama tahu beban pikiran akan kerjaan sangat membebani Papa. Dan Mama tidak bisa mengambil sebagian beban itu, karena memang adanya hanya di pikiran Papa.

Bastiaan, matahari kehidupan Mama

Anakku, kecintaanku.
Ketika malam pergantian tahun, kita berempat duduk melipat tangan lalu Papa memimpin doa syukur, rasa haru di dada Mama membuncah tumpah. Terealisasi dalam butiran bening air yang mengalir membasasi pipi. Rasa syukur luar biasa Mama sembahkan kepada Sang Pemilik Kehidupan. Kebahagiaan mana lagi yang bisa mengalahkan kebersamaa kita berempat?Seperti yang diucapkan papa dalam doanya.
Papa harus menerima dan menyayangi Mama sebagaimana adanya Mama.
Mama harus menerima dan menyayangi papa sebagaimana adanya Papa.
Begitu pula Mama dan Papa menerima dan menyayangi Bas dan Van sebagaimana Bas dan Van adanya.
Pun Bas dan van saling menerima sebagaimana adik dan kakak apa adanya dan menerima kami sebagai orang tua.
Sesak karena haru di dada ini membuat isak tangis tertahan. Tangis kebahagiaan.
Sekuat tenaga Mama menahan agar suara isak tangis itu tak keluar. mama berusaha mengatur napas dan mengusap perlahan air yang yang mengalir.
Kata-kata dalam doa Papa sangat sederhana tapi maknanya sangat mendalam.
Papa memohon agar kita sebagai sebuah keluarga terus bersyukur dalam menjalani hidup, apapun kondisi kehidupan kita.
Papa juga memohon berkat untuk Bas dan Van dalam meningkatkan talenta dalam diri masing-masing yang sudah Tuhan berikan.
Papa juga mendoakan Mama, agar Mama tetap bisa mengayomi dan memelihara keluarga ini.
Sampai titik ini, isak tangis Mama tak bisa di tahan. Dan ketika Mama melanjutkan doa, rasanya tak ada lagi kata-kata yang ingin Mama sampaikan. Mama sangat percaya Tuhan sudah mengetahui apa yang akan Mama sampaikan.
Tapi Mama tetap menaikkan doa untuk seluruh keluarga besar mama di tangerang dan seluruh kelaurga besar Papa di Bogor.
Memiliki keluarga besar dengan segala pertengakaran dan permasalahan yang ada tetaplah sebuah nikmat yang tak terkira.
Vanessa, penyemangat hidup Mama

Anakku, permata jiwaku
Memasuki tahun 2013, banyak sekali harapan Mama dan Papa atas kalian. Yang utamanya tetaplah kesehatan dan kebahagiaan kalian. Sebuah sukacita dan syukur yang luar biasa, kita berempat bisa memasuki tahun baru bersama-sama sebagai sebuah keluarga yang mempunyai rasa memiliki satu sama lain. Di luar sana begitu banyak keluarga yang terpecah belah karenanya kebersamaan kita adalah sebuah nikmat yang tak terkira.
Maafkan Mama, nak. Yang kerap masih kerap bawel, memarahi kalian. Tapi bawel, menegur dan mengingatkan kalian adalah salah satu tugas Mama sebagai ibu. itu bagian dari kewajiban Mama dalam mengasuh kalian. Walau kalau kata Van, bawelnya suka kelewatan. Mama mohon maaf.
Seperti yang sering Mama sampaikan, membersihkan rumah, menjaga rumah, memelihara, membimbing kalian dan melakukan semua tugas rumah adalah tugas Mama. Dan Mama tidak pernah keberatan jika kalian tidak membantu tapi tolonglah untuk tidak menambah beban pekerjaan tersebut.
Kalian sudah makin besar. Kalaulah dari sekarang tidak memiliki tanggung jawab. Bagaimana nanti? Sedari sekarang Mama memberikan tugas kecil, tugas yang berkaitan dengan permainan kalian. Rapikan kembali jika sudah selesai bermain. Kembalikan semua buku dan alat tulis ke tempatnya jika sudah selesai belajar dan membaca.

Anakku, kekasih hidupku
Nak, waktu ke waktu terus berjalan. Busur waktu terus meluncurkan anak panah kebahagiaan maupun kedukaan. Kita tidak pernah bisa mengembalikan apa yang sudah diluncurkan busur waktu. Anak panah kegembiraan dan anak panah kesedihan tak akan bisa kembali. Kita hanya bisa menerima, menjalani dan menikmati kegembiraa maupun kedukaan itu. Tidak semua keinginan dalam hidup ini bisa kita miliki tapi tidak berarti kita  boleh mengeluh akan kondisi ketika kita tidak mendaptkan apa yang kita ingini. Karena kebahgiaan terbesar yang sesungguhnya adalah ketika kita mampu mensykuri apa yang sudah kita miliki bukan apa yang akan kita cari.

Anakku, Bastiaan dan Vanessa
Kelak kalian akan serupa dengan burung rajawali. manakala sayap-sayap kehidupan yang kalian miliki yaitu iman, takwa, ilmu  pengetahuan, kesehatan dan niat baik sudah tumbuh berurat berakar maka saat itulah Mama akan berseru, Kepakkan kuat-kuat sayap-sayap kalian. terbanglah yang tinggi, songsong dan tantanglah dunia. Berikan yang terbaik bagi yang membutuhkan. Jadilah  pemimpin yang baik dengan dengan selalu mendengar dan memenuhi apa yang diserukan orang-orang yang membutuhkan. Serupa pesan agung yang harus kita sebarkan sampai ke ujung dunia. KASIHILAH TUHAN ALLAHMU DENGAN SEGENAP HATIMU DAN KASIHILAH SESAMMU MANUSIA SEPERTI ENGKAU MENGASIHI DIRIMU SENDIRI.


Anakku,belahan jiwaku
hal terbesar dalam hidup adalah KASIH. Ketika kita memiliki KASIH, Mama percaya tidak akan ada iri hati, dendam dan serakah dalam diri kalian.Jadilah anak-anak baik kebanggan Mama dan Papa. Doa dan Cinta Mama-Papa akan selalu menjadi penghangat hati kalian. Sekarang sudah jam 3.08 pagi. Fajar benar-benar akan menjelang, mentari akan segera mengusir kegelapan yang menyelimuti malam. Semoga surat Mama ini juga menjadi pengingat Mama untuk terus menjadi ibu yang kalian perlukan. Semoga Mama dan Papa dapat terus menyertai kalian hingga batas kalian akan terbang sendiri dengan apa yang kalian miliki.

Selamat pagi, sampai di sini surat Mama, lain waktu Mama akan menulis lagi.
Cinta dan kasih Mama tak akan pudar dimakan waktu.

Mama Icha

No comments:

Post a Comment