Tips Menulis Cerita Anak dari Dian Onasis





Dian Onasis nama pena penulis cerita anak yang sudah menuliskan 30 antologi dan 8 novel. Dalam acara Moms and Kids Day Out, Sabtu: 1 November 2014 di FX Jakarta mengatakan: Ada hal-hal yg harus diperhatikan dalam menuliskan cerita anak khususnya cerita pendek. Berikut tips yang disampaiakn Dian Onasis aka. Dian Iskandar.




1. Ide/tema.
Banyak yang bertanya darimana datangnya ide. Sebenarnya ide bisa di dapat dari mana saja. Pemilik akun facebook Dian Iskandar dan kerap disapa Uni mengaku, kerap dapat ide atau tema dari apa yang dilakukan anak. Cerita pertama yg masuk 15 cerpen terbaik di Majalah Bobo, lahir dari keinginan membuat cerita dari nama anak. Saat itu Dian baru kehilangan satu dari dua anak kembar yang dilahirkannya. Menulis yang dilakukannya adalah bagian dari terapi atas kehilangan tersebut. Ternyata dimuat dan masuk 15 cerpen anak terbaik. Dian mengakui hal itu menyembuhkan kesedihan dan memberikan rasa percaya diri. Itu adalah tulisan pertamanya tahun 2009. Sejak itu Dian menyadari potensi dalam dirinya.

Jika orang lain belajar menulis baru menulis maka Dian menulis baru mempelajari teorinya. kelas-kelas onlina gratis dan berbayar diikutinya dengan serius. keberhasilannya tak lepas karena ketekunannya. Sebagus apapun kelas kursus jika dijalani tidak dengan serius maka tidak akan menghasilkan.


2. Tokoh dan Karakter,
Tokoh adalah pemeran utama cerita sedangkan karakter adalah sifat pada tokoh. Sebelum memulai cerita, cari nama anak dan sesuaikan dengan karakter yang ingin diarahkan. Tokoh dan karakter sangat penting karena menjadi hal utama dalam cerita. Untuk mengetahui macam-macam karkater, jangan bosen melakukan riset lewat bacaan. Berulang kali Dian mengatakan, menulis, menulis dan menulis jika mentok baru membaca. AQrtinya teruslah menulis jika terbentur barulah cari bahan bacaan untuk melanjutkan tulisan yang mentok.

3. Konflik, tidak selalu menyedihkan. Hal menyenangkanpun bisa menjadi konflik, diolah sedemikian rupa, menjadi jalan cerita.



5. Alur Cerita/plot. Alur cerita pasti ada plot tapi dalam plot belum tentu ada alur. Dalam plot harus ada kausal sebab dan akibat.

Pada cerita anak hindari alur maju mundur. Karena pada anak-anak cara berpikirnya sederhana.

5. Seting,
adalah hal yang melatar belakangi cerita. Bisa penjelasan mengenai tempat, kegiatan atau peristiwa. Bisa memasukan muatan lokal. Seting bisa situasi misalnya saat makan. Seting tidak selalu tempat. Saat ini banyak yang memerlukan/menyukai nuansa lokal.


6. Eksekusi
Harus memperhatikan segemen pembaca. Dian mengaku membaca 10 majalah Bobo dan memperhatikan berapa jumlah kata atau kalimat. Dan  menemukan satu kalimat maksimal 10 kata. Artinya orang dewasa saja lelah membaca kalimat panjang.

Gaya bahasa lugas dan sederhana. Tidak menggunakan bahasa metaphora. Jangan atau hindari kata-kata kasar.


Dian mengingatkan, Mengutip Bambang Trim: Cerita anak yang baik adalah cerita yang tidak menggurui terkait pesan moral yang ingin disampaikan.

Jangan underestimate pada anak-anak. Biarkan mereka menyimpulkan sendiri.
Buka awal cerita bisa langsung konflik atau seting cerita. Untuk cerita anak juga diperlukan riset utk memasukan unsur pengetahuan. Dian membiasakan diri membangun nuansa cerita yang ingin di tulis. Maksudnya jika ingin menulis cerita anak maka Dian membiasakan dan mengharuskan dirinya membaca cerita sebanyak-banyaknya. agar seluruh perhatian dan pemikiran terfokus pada cerita anak.

Penulis yang mengaku baru menulis tahun 2009, tidak terpaku pada KBBI. Biarkan menulis mengalir, jika sudah selesai, baca dan revisi, sesuaikan dengan tema dan pesan yang ingin disampaikan. Pastikan ambil satu konflik dan jadikan benang merah dari awal hingga akhir.

No comments:

Post a Comment