5 HAL ASYIK NONGKRONG DI WAROENG MEE

5 Hal asyik nongkrong di Warung Mee adalah alasan saya mengajak kamu yang suka gaul dan selalu up date mengenai tempat nongkrong yang "kekinian". Sebagai tempat nongkrong yang asyik, gaul dan kekinian, Warung Mee harus masuk di daftar tempat kalian nongkrong. Ke Jakarta, nggak nongkrong di Warung Mee, kurang afdol.

Dokpri: Elisa Koraag

1. Lokasi
Pebisnis pasti paham. Dalam manajemen modern ada 7 P yang wajib dipahami dan diterapkan. Salah satunya Place. (Tempat/lokasi) Karena pilihan lokasi akan menentukan kelancaran atau keberlangsungan usaha. Lalu lokasi seperti apa yang ok? 

Secara umum harus mencakup 3 hal yaitu, Strategis, Bersih dan Aman. Warung Mee menurut analisa saya sudah memenuhi ketiga hal tersebut. Karena lokasinya mudah di kunjungi, banyak dilalui kendaraan umum, mudah terlihat. Berada di lingkungan yang bersih, kiri-kananya juga tempat usaha dan Aman karena Kawasan Blora dari empat puluh tahun yang lalu memang kawasan bisnis. 

Jadi dari sisi lokasi, Warung Mee emang wajib di kunjungi. Karena letaknya yang strategis banget, dekat stasiun KA Sudirman. Jadi dari mana dan mau kemana, kalau lewat Satiun KA Sudirman, jangan lupa singgah ke Warung Mee.

2. Makanan dan Minuman
Nama, rasa, bentuk, tampilan  makanan -minuman di Warung Mee, sangat mendukung. Nama-nama menu dan tampilan menunya juga harus mempunyai ciri yang unik. Nama menu yang unik terkadang menjadi trade mark sebuah tempat nongkrong. Membuat nama menu yang unik susah-susah gampang tapi Warung Mee berhasil tuh. Tempat nongkrong nggak asyik kalau makanan dan minumannya mahal dan tidak enak. Mahal tapi enak menurut saya masih ok. Tapi kalau sudah mahal dan nggak enak, saya nggak bakal balik. 

Tapi yang namanya tempat nongkrong seperti Warung Mee paham benar dengan strategi bisnis. Nggak heranlah, karena owner Warung Mee adalah pebisnis kuliner yang bertangan dingin. Harga-harga sangat ramah di kantong. Barangkali hal ini juga yang menyebabkan namanya Waroeng Bukan Cafe atau Resto. Dari namanya, pemilik berusaha mencitrakan harga yang damai. Cek daftar menunya deh.



3. Daftar Harga
Banyak tempat makan yang menyajikan daftar menu tanpa harga. Padahal keterbukaan harga akan membantu konsumen memilih. Nggak lucu bangetkan selesai nongkrong, bukannya senang tapi memaki. Lantaran harga tak tertulis, sehingga saat membayar, berasa ditembak di tempat. Soalnya makanan dan minuman sudah habis, sehingga berpapun harga yang tertulis, suka atau tidak suka, enak atau tidak enak ya, harus di bayar.

Warung Mee, sudah melengkapi harga dan penjelasan dari menu yang ada. Jadi nggak usah takut nggak mampu bayar karena harganya asli harga "warung". Dan Nggak usah bingung kalau namanya makanannya unik. Mie Abang Bersalju? Mau tahu? Datang dong ke Warung Mee. Nongkrong sama kawan, keluarga atau gebetan, dijamin puas. Karena Warung Mee, emang semacam tempat nongkrong yang asyik, gaul dan kekinian.

Dokpri: Elisa Koraag


4. Desain Interior.
Lokasi ok, makanan-minumannya ok dan harga yang ramah di kantong, maka hal ke empat yang membuat Warung Mee asyik untuk nongkrong adalah desain interiornya. Cozy banget. Dinding di cat dengan beberapa warna, di sebelah bar terbagi dua, dekat dapur  berwarna kuning muda, dan sebelahnya berwarna putih dengan lukisan wajah perempuan.  Latar belakang bar warna biru muda sedangkan di depan bar, dinding dipenuhi lukisan kaleng kemasan makanan warna-warni. Papan menu di bar didominasi hitam. Sehingga memasuki Warung Mee, nuansa yang didapat adalah keceriaan.

Dokpri: Elisa Koraag

Dokpri: Elisa Koraag

Dokpri: Elisa Koraag

Sumber:


Nuansa ceria sangat diperlukan sebagai pendukung suasana tempat nongkrong yang asyik, gaul dan kekinian. Karena kalau tempatnya suram, rasanya enggan mampir.


5. Pramusaji.
Sapa, Salam, senyum dan ucapan terima kasih adalah hal yang harus dilakukan pramusaji saat menyambut pelanggan. 

Pramusaji, jika saya letakan pada hal kelima bukan berarti kurang penting, sebaliknya yang terakhir justru menentukan. Tidak sedikit tempat nongkrong ditinggalkan walau lokasi, rasa, harga dan tempatnya cozy hanya lantaran pramusaji tidak ramah dan tidak cekatan. Sebaliknya karena pelayanan yang ramah, baik, ceria dan murah senyum dari pramusaji, manajer resto bahkan owner, menyebabkan pelanggan merasa dianggap keluarga. Kekeluargaan dan nyaman adalah alasan lain yang menyebabkan pelanggan betah nongkrong berlama-lama.

Eh tampilan pramusaji di Warung Mee, kocak loh. Mereka mengenakan celemek/apron yang menggambarkan wonder women, salah satu jagoan perempuan dari negeri Paman Sam.

Dokpri: Elisa Koraag


Untuk membuktikan analisa saya, silahkan mampir ke Warung Mee yang terletak di Jalan Blora, dekat dari stasiun KA Sudirman. Jangan heran jika hal yang saya kemukan di atas ada pada Warung Mee. Warung Mee walau usianya baru seumur jagung, dikelola oleh pebisnis tangan dingin. Anak muda yang kreatif dan berani mendobrak pakem, nggak tahu malu. Nggak malu memulai dari sebuah gerobak di Jalan Nginden, Semolo, Surabaya. Saya bilang orang muda karena Hendy Setyono, pengusaha Kebab Turki Baba Rafi, memang masih muda banget. usianya baru melewati 30 tahun. Berada pada usia yang sangat produktif. Bersama sang istri, terus berekspansi.

Siapa mengira, usaha yang dimulai dari sebuah gerobak di Nginden Semolo, Surabaya. Telah beranak pinak menjadi 1.400 outlet dan menerobos Malaysia dan Philipina. Tapi jangan lihat sekarang. Pasangan suami istri Hendry Setyono dan Nilam Sari yang kini dikaruniakan tiga anak, melewati usaha dengan jatuh-bangun. Sukses yang mereka raih saat ini bukan hasil instan.

Kesabaran, kerja keras dan kerja cerdas, bisa dinikmati saat usia keduanya masih muda. Hal ini yang harusnya menjadi motivasi orang muda. Bukan mencari pekerjaan lalu bekerja. Tapi bagaimana menciptakan pekerjaan. Sehingga yang utama bukan berkerja tapi berkarya.

Hendy Setyono dan Nilam Sari bukan hanya pasangan suami istri tapi keduanya partner dalam usaha. Berani, Cerdas dan Menginspirasi adalah tiga hal yang saya tangkap dari keduanya. Warung Mee, semacam tempat nongkrong yang mereka kelola adalah hasil kejelian keduanya memanfaatkan peluang. 

Usaha mereka di kuliner bukan cuma Kebab Turki Baba Rafi tapi juga, roti Maryam Aba-Abi, Piramizza, dan Ayam Bakar Mas Mono. Bahkan kini mereka mempunyai usaha online  www.babarafionline.com Telah menginspirasi keduanya untuk mengelola Warung Mee, semacam tempat nongkrong yang asyik, gaul dan kekinian.

Singgah dan buktikan Warung Mee memang layak masuk daftar list kalian, sebagai alternatif semacam tempat nongkrong yang asyik, gaul dan kekinian.



16 comments:

  1. Wah, seru banget acaranya. Yang kantornya daerah Sudirman dan suka naik kereta wajib mampir nih ^^

    ReplyDelete
  2. Hbs dtg ke acara kemarin aku jd semangat mb... Lihat dan mendengar penuturan mas Hendi dan mba Nilam :)

    ReplyDelete
  3. Hbs dtg ke acara kemarin aku jd semangat mb... Lihat dan mendengar penuturan mas Hendi dan mba Nilam :)

    ReplyDelete
  4. tinggal nunggu ada spt ini di Surabaya :)

    ReplyDelete
  5. Luar biasa ya perjuangan Mas Hendy dan istrinya utk sukses di bisnis kuliner.
    Itu tadi aq liat di menunya ada 'Nasi Kill The Sun' hahhaaa... apaan tuh mam?

    ReplyDelete
  6. Itu lucu banget sih pakaian pramusajinyaaaa hahaha

    ReplyDelete
  7. ownernya humble sekali... dan memang namanya waroeng ya... biaar terasa Indonesia-nya :)

    ReplyDelete
  8. aku penasaran sm makanannya mak...liat foto2nya di IG ngilerrrr

    ReplyDelete
  9. 5 syarat utama pebisnis ya mak

    ReplyDelete
  10. 5 syarat utama pebisnis ya mak

    ReplyDelete
  11. wuih seragam ramusajinya kaya wonder woman

    ReplyDelete
  12. cocok nih buat acara ulang tahun dan acara keluarga, hehehe

    ReplyDelete
  13. Lebih merakyat dg nama Waroeng ya, Mamii.
    Makin banyak ajaa bisnisnya, ya.

    ReplyDelete
  14. itu lucu celemeknyaaa xD

    ReplyDelete
  15. waw... kayaknya asik nih nongkrong di ini warung... ^^ apa lagi kalo menunya enak2 xD

    ReplyDelete