Petung Kriyono, Destinasi Wisata Alam Kabupaten Pekalongan

Saya berasa ngga percaya, saat ditelpon dan dinyatakan sebagai peserta Amazing Petung Kriyono Explore 2017. Saya lupa, kapan mendaftarnya. Usai menutup telpon saya dihadapi kebingungan, hati ini ingin ikut tapi saya bimbang karena harus meninggalkan suami yang masih masa pemulihan pasca stroke diakhir Mei lalu. Banyak kawan-kawan yang bertanya, apa yakin saya akan pergi? Saya mendaftar APNE saat suami belum sakit. Akhirnya saya diskusikan ke suami dan suami mengizinkan. Bahkan ia yang membelikan tiket KA saya. Ridho suami setelah Ridho Tuhan.

Hari keberangkatan di mulai dengan drama yang lumayan menyita energi. Pagi ditanggal 4, saya mengurus kakak untuk keluar RS sesudah operasi patah tulang akibat kecelakaan. adsministrasi yang saya sudah minta sejak malam, agar pagi ini bisa lebih cepat diurus, nggak dikerjakan. Sehingga saat tiba di RS, saya masih harus turun naik lantai, karena ruang rawat di lantai 4, sedangkan kasir dan apotik di lantai 1.

Stess mulai saya rasakan karena terpikir bakal ketinggalan kereta. akhirnya saya memutuskan ikhlas jika harus ketinggalan KA yang penting bisa berangkat. waktu yang saya sediakan perjalanan tangerang ke stasiun Pasar senin 2 jam. KA berangkat pk. 13.00 sehingga pk. 11.00 saya sudah harus berangkat kenyataannya, saat itu saya masih di perjalanan dari RS ke rumah kakak saya yang jarak dari rumah saya cukup dekat. dan terbukti, pk. 13.00 saya tiba di stasiun dan KA sudah mulai berjalan. Sempat mau menyerah ketika akan membeli tiket lagi dan dikabar,tiket  perjalanan hingga malam ke Pekalongan semua sudah habis.

Lesu saya berjalan keluar, tiba-tia telinga saya menangkap suara yang menjajajkan travel ke semarang. Logika saya berpikir cepat, mustinya lewat Pekalongan. saya bertanya, apakah lewat pekalongan, selain jawabannya ya, bahkan bersedia mengantar hingga tiba di hotel Sahid mandarin tempat peserta AMPNE menginap. Terima kasih Tuhan. Tiba di hotel Pk. 22.45, lapor panitia, dapat tshirt, kartu pengenal dan, makanan..

Kawan sekamar saya mahasiswa Unsoed, Purwokerto. Adik kelasnya si blogger fames Pungky Prayitno, sudah menunggu. Setelah menyalami, saya bergegas mandi, makan, gosok gigi dan tidur.

Gerbang Petung Kriyono

APNE adalah sebuah kompetisi untuk mengekplore destinasi wisata Petung kriyono yang merupakan destinasi wisata alam di kabupaten Pekalongan. Terdiri dari 4 kategori, Pilot drone, Blogger, Fotografi dan Jurnalis. menurut info dari panitia yang mendaftar ada sekitar 230 peserta se Indonesia dan yang terpilih sekitar 60 peserta. Para peserta diundang dan diajak mengekplorasi wisata alam, hutan lindung yang merupakan salah satu paru-paru dunia, 

Peserta AMPNE


Malam pertama (4 Agustus 2017) Bupati Pekalongan Asip Kholbihi berkenan menerima peserta. Dan secara simbolik memberi penghargaan kepada para pendukung kegiatan APNE 2017. Lalu peserta beristirahat karena usai acara sudah nyaris tengah malam.

Pagi 5 Agustus 2017, usai sarapan, para peserta menuju Pendopo Pekalongan yang juga merupakan rumah dinas bupati Pekalongan. Pagi ini Bupati Pekalongan menyampaikan sukacitanya atas kehadiran para peserta pada APNE 2017. Peserta diberi waktu 10 menit mengeksplorasi Pendopo dan alun-alun lalu dijamu sarapan pagi (lagi). Pertemuan pagi ini diakhir dengan foto bersama dengan Pak Bupati. 

Welfie bersama Bupati pekalongan (tengah berbaju putih)

Perjalanan dilanjutkan dengan bis lalu berganti dengan angkutan khusus untuk masuk Petung Kriyono yaitu Anggun Paris-Angkutan Gunung Pariwisata. Kehadiran Anggun Paris, salah satu bentuk perhatian pemda dalam memfasilitasi transportasi agar masyarakat dapat masuk dan menikmati keindahan yang tersimpan dalam hutan. 

Hari biasa, masyarakat membayar Rp. 100 ribu sudah termasuk 1 kali makan dan mengekplorasi hutan Petung Kriyono. Harga yang terbilang murah. Satu anggun Paris bisa mengangkat 10-12 penumpang. tapi kalau mau sedikit nyaman 10 lebih baik karena kondisi jalan yang agak ajrut-ajrutan. tapi menurut Bupati pekalongan, akan segera dibangun jalan yang lebih baik. Kami tunggu, pak.


Pokok bambu sebagai pintu
Petung Kriyono artinya hutan bambu

Pemda Pekalongan menyambut baik instruksi pemerintah untuk mengekplorasi destinasi wisata. Indonesia sangat indah dan tiap daerah memilikinya. Selain sebagai paru-paru dunia, Petung kriyono juga menyimpan keindahan alam, flora dan fauna yang bisa dijadikan pusat pendidikan, lingkungan hidup-Eco park maupun penelitian untuk jenis-jenis flora dan faunanya. Saat ini tercatat masih ada Owa dan elang Jawa, dua dari sekian banyak fauna yang nyaris punah. Petung Kriyono bukan hanya bisa menghasilkan secara ekonomi tapi juga bisa berkontribusi dalam bidang pendidikan.

Sedangkan untuk tanaman, selain sawah ada pinus, kopi, lombok ijo-merah, daun bawang , pakis dan tentu bambu. Nyaris semua spot foto yang instagramable terbuat atau dibuat dari pokok bambu yang besar-besar. Bicara kopi, Petung Kriyono memiliki robusta dan arabica yang berbeda dengan kopi dari daerah lain. Ketinggian tempat tumbuhnya kopi ikut menentukan keasaman dan spesifikasi rasa dari tiap biji kopi yang dihasilkan. Sebagian hasil hutan teruama kopi diperuntukan untuk menjaga konservasi Owa dan elang Jawa. Dari alam dikembalikan ke alam.



Keseriusan Pemda Pekalongan menggarap destinasi wisata terlihat dari dibangunnya gerbang Petung Kriyono yang terkesan megah dan mewah. Dipelataran gerbang ini peserta APNE disambut dengan tarian penyambutan dari Kajen Unik Enterprise. Di sisi dinding Petung Kriyono ada gerbang yang dibangun menyerupai pokok bambu. Petung Kriyono memang berarti hutan Bambu.

Kami melanjutkan perjalanan menyusuri hutan. Awalnya hanya jalan setapak, tahun 1975-1980 dibangun menjadi jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Hutan yang memiliki luas sekitar 10.000 ha, sekelilingnya ada 5 desa atau sekitar 16 % menjadi tempat hunian masyarakat yang berperan menjaga kelestarian hutan.
Curug Sibedug

CURUG SIBEDUG

menjadi tenpat persinggahn peserta APNE yang pertama. Dua air terjun mengalir dari ketinggai yang tidak terlalu tinggi. Curah air yang membentuk kolam dan mengalir menjadi sungai kecil dengan air yang bening. Memberi pemandangan nan indah. Lokasi tidak terlalu luas tapi bagi yang tidak memilik banyak waktu dan tidak kuat berjalan jauh. Curug Sibedug menjadi destinasi alam yang menghibur.
Curug Sibedug

Masyarakat sekitar mendirikan warung-warung kopi dan pengunjung bisa menikmati kopi khas Petung Kriyono. Diselingi kudapan berupa pisang goreng atau tahu goreng. Cuaca yang sejuk menyempurnakan kenikmatan kopi yang akan akan dinikmati. 

Curug Sibedug
Hutan Soko kembang sangat memanjakan mata, sawah yang membentang menaburkan gradasi warna kuning, hijau muda dan hijau tua menciptakan lukisan alam yang memanjakan mata. Bahkan oksigen bersih seakan mencuci paru-paru. Saya mengambil kesempatan untuk menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Menikmati anugerah Tuhan yang tiada ternilai.

Hutan Soko Kembang
Hutan Soko kembang
JEMBATAN SIPINGIT

adalah spot wisata ketiga, sebuah jembatan yang dibawahnya mengalir sungai. Sama seperti kebanyakan sungai, ada batu-batu besar yang menghiasi sehingga air yang mengalir berliku-liku memberi sensasi permandangan yang menakjubkan. Air selalu menawarkan kesejukan dan memberi kehidupan.

Jembatan Sipingit
Keterbatasan waktu, membuat kami nggak bisa leluasi mengekplorasi Jembatan Sipingit. Padahal kalau menyusuri sungai yang melalui bawah jembatan, menghasilkan pemandangan luar biasa. Sepanjang dinding berwarna hitam hingga ada yang menyebut Black Canyon Pekalongan menjadi keindahan lain yang tidak bisa abadikan. Karena saya tidak berani naik ke dinding di sebrang. Itu juga membuat keterbatasan cakupan foto yang bisa saya rekam. Suatu hari saya akan kembali bersama keluarga dan kawan-kawan.
Pemandangan jembatan sipingit dari salah satu sudut.
WELO RIVER

Mejadi destinasi wisata ke empat. Lagi-lagi waktu yang terbatas membuat peserta APNE terburu-buru. Padahal areanya luas banget. Di sini saya juga melihat upaya Dinas Pariwisata Pekalongan dalam upaya menarik wisatawan. banyak spot-spot cantik yang instagrambale dibangun. Maka kami tak menyia-nyiakan waktu yang ada untuk segera mengabadikan. Baik dengan bantuan tongsis maupun kawan. Secara bergantian kami berfoto

Salah satu spot di Welo river
Welo river
Bukan hanya luasnya area, tapi lokasi yang berjenjang turun naik juga membuat waktu yang disediakan nggak cukup untuk mengeksplorasi semua sudut. Selain spot-spot cantik untuk berfoto di sini, masyarakat juga bisa mengeksplorasi wahana air di sungai. Itu tidak bisa dilakukan peserta APNE, padahal kami semua ingin. Moga ada waktu di lain kesempatan. karena wisata air juga merupakan kegiatan yang banyak diminati. Biayanya sangat ramah dikantong, jadi datang dan sediakan banyak waktu kalau ingin menikmati Welo River.

Spot Kupu-kupu welo river



CURUG BAJING

Perhentian selanjutnya Curug Bajing. Keterbatasan waktu, lagi-lagi menjadi kendala dalam mengeksplorasi keindahan Curug Bajing. Padahal di sini pemda menyediakan model untuk di foto baik saat mendemokan membatik maupun berposes untuk memperlihatkan kecantikan Mas dan Mba pekalongan. Oh ya Mas dan Mba Pekalongan adalah ajang pemilihan seperti Abang dan None Jakarta.

Di Curug bajing spot-spot foto juga sangat banyak tapi saya terkonsentrasi pada air terjunnya/Curug Bajing. Jalan setapak turun-naik memang melelahkan tapi tidak menyurutkan langkah kami mengeksplorasi area ini. Papan petunjuk informasi cukup banyak dan ini sangat membantu masyarakat yang datang. Ada petunjuk jalan, peta destinasi wisata dan info tentang flora dan fauna.


Spot dengan latar belakang curug bajing


Curug bajing

Di sekitar area wisata banyak warung makan. selain makanan yang bisa dinikmati di lokasi ada juga beberapa yang bisa di bawa sebagai buah tangan. Gula semut, gula jahe, manisan kolang-kaling dan tentu saja kopi.


CURUG LAWE

Persinggahan terakhir, kami disambut Rampak Santri Al Fusha. Bunyi tetabuhan menyegarkan kami yang sudah lelah dan lapar. Tetabuhan, tari-tarian dan pemandangan indah, lagi-lagi menghibur walau tidak bisa mengurangi lelah dan lapar.



Jauhnya perjalanan dan pengelolaan waktu yang kurang dari penyelenggaran, membuat kami baru menikmati makan siang pk. 16.00. Ya, entah apa yang menjadi pertimbangan panitia, sehingga mengorbankan jam makan siang. Kami tidak menuntut makanan mewah dan mahal, tepat waktu sudah menjadi kemewahan tersendiri. karena perjalanan jauh ke hutan dengan mobil terbuka pada akhirnya membuat banyak peserta tumbang karena masuk angin. Ah sudahlah, lupakan. 



Kamipun menyerbu makan yang sudah tersedia. Nasi putih, nasi hitam, nasi jagung (tiwul?) lodeh daun labu, urap/gudangan, telor balado, ayam, tempe, ikan asin, sambel, kerupuk. Sungguh menjadi penghibur perut yang perlu di alasi obat maag lebih dulu. Sambil menyantap, makan siang kami mendengar sambutan Wakil Bupati ibu Arini Harimurti, yang terlihat berupaya menggunakan bahasa gaul, namun panitia tidak ada yang mengingatkan kalau itu salah. Ibu Bupati menyapa dengan Mas bro dan Mba Bro. Harusnya Mas Bro dan Mba Sista tapi lumayan dan patut diberi jempol untuk upayanya. 

Ibu Arini, berterima kasih dan menaruh harapan pada peserta APNE untuk menyuarakan destinasi wisata alam petung Kriyono agar menjadi destinasi yang dicari dan dikunjungi baik tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya. Kabar baiknya lagi, pemda pekalongan sudah berkomunikasi dengan pemda Dieng, untuk membuat one stop wisata pegunungan dieng karena hutan petung Kriyono ini memang masih menyatu dan bagian dari Pegunungan Dieng.

Senja mulai turun, keindahan masih tampak lewat lensa camera




Bersama kawan-kawan

Gerbang Curug Lawe

Lampu-lampu jalanan mulai menyala, cahayanya berlomba dengan cahaya rembulan. Senang dan lelah menyertai tubuh setiap peserta. Malam gelap menyelubungi hutan dan Anggun Paris berbaris membelah hutan Soko kembang. lengkap sudah perjalanan kami hari ini. Belum puas tapi tetap menjadi catatan istimewa. Bahwa di sini di Petung Kriyono ada paru-paru dunia yang wajib dijaga demi keberlangsungan hidup.

Petung Kriyono dan potensial keberadaannya.

Satu hal yang saya perhatikan selama mengikuti Amazing Petung national Explore 2017, adalah kesungguhan Pemerintah daerah kabupaten pekalongan dalam upaya menaikkan nilai jual Petung Kriyono. Sentuhan pemda begitu nyata, di awali dengan penyelenggaraan APNE. mengundang sejumlah pilot drone, blogger, fotografer serta jurnalis, tentunya sudah dipersiapkan secara matang. karena ujung lensa dan jemari kami dapat berbicara ke seluruh dunia.

Tujuannya APNE salah satunya tentu mempublikasikan isi Petung Kriyono. Bukan cuma keindahan alam dan obyek-obyek foto. Hutan petung Kriyono sangat potensialnuntuk diekplorasi dari banyak faktor, berikut catatan saya.

1. Eco park.
Hutan/taman yang dijaga keberadaannya demi mempertahankan keaslian dan keasrian lingkungan/habitat mahluk di dalamnya. Pembangunan boleh dilakukan dengan memperhitungkan meminimalkan mengubah atayu merusak habitat yang ada. Dengan konsep Eco park dan green liiving, semua harus mengutamakan keadaan alam aslinya. 

2. Penangkaran Hewan
Sebagai paru-paru dunia yang masih menyimpan beragam hewan langka, pemda perlu menurunkan tenaga ahli dibidang kehutanan dan ahli hewan. Khususnya untuk Owa dan elang Jawa.
wisata menginti[p kehidupan burung (watching bird) bisa jadi agenda wisata yang potensial. namun perlu persiapan yang baik agar kehadiran wisatan tidak mengganggu kehidupan para hewan-hewan tersebut.

3. Pembibitan
sebaai hutan yang memiliki luas lebih dari 10.000 ha, banyak tanaman komoditi yang bisa ditanam. Selain tamana asli yang memang sudah ada dan tumbuh di sana. Pembibitan adalah sebuah proses alami untuk memuliakan kehidupan tumbuhan. selain hasilnya bisa dipanen dan bernilai ekonomi, hutan petung Kriyono bisa menjadi pusat pembelajaran.

4. Pusat Wisata Keluarga
saya melihat kegiatan air sudah ditawarkan, tapi belum banyak. Banyaknya curug dan sungai, seharusnya kegiatan wisata air juga lebih banyak. Bahkan kondisi hutan yang penuh dengan perbukitan, bisa dibangun beberapa kegiatan outbond. Pemda bisa bekerja sama dengan penyelenggaran kegiatan (Event Organizer) atau universitas yang mempunyai Fakultas psikhologi untuk menawarkan kegiatan luar ruang untuk membangun capacity building dan kekompakan tim kerja. Baik untuk sesama tim kerja atau anggota keluarga.

5. Camping Ground.
Di bererapa daerah sudah dibangun fasilitas glamping-Glamour camping. tidur di tenda dengan fasilitas hotel. Bisa untuk keluarga yang ingin berdekatan dengan alam atau bisa jadi alternatif menginap ditempat yang berbeda.

6. Mengeksplorasi bambu sebagai kerajinan tangan dan alat musik
Petung Kriyono berarti hutan bambu, tapi saya belum melihat bambu dieksplor menjadi benda-benda yang bernilai ekonomi, selain sebagai sarana tempat berfoto. bambu dapat diolah menjadi alat musik. belum lama ini, saya baru melihat kelompok anak muda dari Cimahi yang berhasil mendapatkan award karena keberhasilannya mengolah bambu menjadi alat musik modern seperti gitar, biola dll.

Pemda bisa mengundang kelompok tersebut (Indonesia bamboo Community) untuk menurunkan ilmunya kepada para pemuda pekalongan yang suka dengan musik atau kerajinan tangan.

Pemda juga sudah saatnya membangun saung-saung bambu untuk pengunjung beristirahat. 

Bambu muda (Rebung) juga bisa diolah menjadi masakan. Jadikan sebagai ikon Petung Kriyono.

7.Pembangunan menara BTS untuk pengguna internet.
selain jalan raya, pemangunan menara BTS, menjadi dua hal yang paling penting. bagaimana di era digital, jika kami masih harus menunda dalam hal mempublikasikan foto atau info dari petung Kriyono?

Indonesia sangat kaya dan sangat indah, jelajasih, kenali, maka kecintaan akan tanah air akan lahir dari dalam jiwa. Saya bangga menjadi orang Indonesia. Terima kasih Pemda Pekalongan, semua jajarannya (Disbudpar, Kepolisian, Kodim, masyarakat) dan semua panitia penyelenggara. Upaya memberikan yang terbaik walau hasil tak seperti harapan, saya tetap menghargai. semoga dilain waktu ketegasan dalam menetapkan DL tulisan juga diikuti dengan ketegasan dalam pelaksanan kegiatan. 

85 comments:

  1. Happy bngets ya bun,,, jd tmbh wawasan ttg pekalongan suatu saat mau ah explore ke Sana,,, dn smoga gratisan kyk Buncha����

    ReplyDelete
  2. Enak banget bisa jalan2 ke Petung Kriyono pemandangannya cakep. Ajak2 dong buncha, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Blogger Cihuy mau buat open trip ke sana, nanti ikut ya. makanya nabung dari sekarang

      Delete
  3. Enak banget bisa jalan2 ke Petung Kriyono pemandangannya cakep. Ajak2 dong buncha, hehe

    ReplyDelete
  4. Walaupun didahului hiruk pikuk yang menegangkan saat mau api berangkat, tapi karena rejekinya emang harus jalan2, tetep aja bisa jalan2 ya mbak.. lelah yang terbayarkan ya mbak, dan tempat jalan2nya keren pula.. Have fun mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, kayaknya emang gak seru kalau nggak ada drama he he he. Thx u sudah mampir

      Delete
  5. Wah gede banget tuh sandal. Eksotik tempatnya Dan beruntung banget bisa kepilih Dan ikutan .

    ReplyDelete
  6. Wahhh seru Buncha. Aku juga pengen ke sana... Kapan-kapan jadi Guide aku yaa ke sana lagi kita :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo kita ke sana. siap jadi guide eh tapi di sana ada guidenya kok

      Delete
  7. Seru bgt,jadi mau kesana..terima kasih BunCha infonya

    ReplyDelete
  8. Luar biasa perjuangannya buncha. Tapi terbayar dengan keindahan yg memanjakan mata. Klo ada info APNE lg kabarin ya bun

    ReplyDelete
  9. Baca awal berangkatnya ikut deg2an bun..tp mungkin krn sdh mendapatkan ridho suami jd bisa berangkat juga ya.
    Pekalongan salah satu tempat wisata yg aku pengen bgt datangin. Spot2 foto menarik yg buncha gambarkan jd semakin bikin mupeng..hehehe. Semoga ga cuma pekalongan aja ya yg ikut bebenah pariwisatanya,tp daerah2 lain juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nanti kalau Blogger Cihuy open trip ke pekalongan, join ya

      Delete
  10. Seru buncha!!! Kalo tiwul itudari gaplek bunda..telo yang dijemur dulu klo ga salah..klo nasi jagung dr jagung yg dikukus dl trus ditumbuk aampe halus butiranya...cmiiw

    Btw.. pemkabnya mateng bgt ya bun nyiapin destinasi wisata ini semoga biza kesana deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh kalau gitu itu nasi jagung. One day main-mainlah ke Pekalongan

      Delete
  11. Seru sekali acaranya ya Buncha, apalagi bisa sekalian kopdaran sama teman-teman blogger lainnya ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. asli seru. Bertemu kawan blogger selalu seru

      Delete
  12. Wahhh jadi kepengen Jalan-jalan ke Pekalongan, kapan nih Bloggercihuy traveling ke Pekalongan Bunda Icha^^

    ReplyDelete
  13. Bagus ternyata ya Pekalongan. Banyak lokasi yang instagramable. Dekat lagi dr Jkt, enggak terlalu jauh ya Bun. Bs jd destinasi wisata yg hrs didtgin nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini karena Pemda dan disbudparnya emang menggalakkan pariwisata

      Delete
  14. Mantab bisa kesini. Jadi kepikiran untuk ke petung juga. Udah pernah masukin ke list wisata tapi keburu hamil jadi batal deh segala rencana. Hiks

    ReplyDelete
  15. Seruuuu banget bun.. tempatnya bagusss.. kaya harta karun aja nih baru tau ada tempat begini di pekalongan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, mari kita ekplore Pekalongan. bandung dan Cirebon atau yogya sudah biasa.

      Delete
  16. Oyampuunn ijo ijooo.. Sukak

    ReplyDelete
  17. Wow kerennnn.....jadi pingin kesini ... :)

    ReplyDelete
  18. Tau batiknya doang yang indah ternyta oh trnyata alamnya juga indah nian.
    Korelasinya selaras orang alam dan karyanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, makanya pemda ingin mengekplore selain batik

      Delete
  19. Jadi pengin ke pekalongan lagiii.... Wisata2nya keren!

    ReplyDelete
  20. Pekalongan ternyata menyimpan berbagai kekayaan seni dan jg kekayaan alam ya....jd pengen kesana

    ReplyDelete
  21. Lucuu itu spot foto yg bentuk sendal jepit.. Hihi

    ReplyDelete
  22. Waaaaaa... Jadi pingin nyebur liat air terjun

    ReplyDelete
  23. Bun kesana lagi yuk.. aku juga pingin banget melihat keindahan air terjun dan hamparan pohon-pohonnya.

    ReplyDelete
  24. Dulu suami pernah stay di Pekalongan, jadi peng ke sana

    ReplyDelete
  25. Jujur sebelumnya nggak tau kalo banyak objek wisata di pekalongan, air terjunya bikin mupeng bunn... Selamat liburan

    ReplyDelete
  26. bunchaaaa,.perjuangannya..Alhamdulillah.semuanya lancar ya bun. Kpn2 pengen explore Pekalongan yg ga kejar tayang, haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju, kita perlu menikmati dengan santai

      Delete
  27. Jadi tau byk daerah wisata leluhur saya,selama ini kalo mudik ke kesana blm pernah eksplore, plg cm wiskul sm ke tempat aksesoris n batik. Trims Bun infonya, menarik bgt..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi besok kalau mudi, singgah di Petiung Kriyono ya

      Delete
  28. Biaya masuk 100 ribu sudh sama makan. Wow termasuk terjangkau sih bun. Bisa puas menikmati indahnya pemandangan dan pastinya sejuknya udara. Wahh dr 200an peserta terpilih 60an keren. Amazing banget pasti pengalamannya bun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, biayanya murah. saya beruntung terpilih

      Delete
  29. Kalo mudik selalu lewat pekalongan, taunya cm batiknya aja yg bagus.. Ternyata wisata alamnya jg keren2.. Jadi pengen diputerin semua tuh wisata alamnya pekalongan.. Keren bun

    ReplyDelete
  30. destinasi wisata alam yang bikin hati tenang ya Bun..

    ReplyDelete
  31. Wahh drama keberangkatan membuat aku ikutan stres hehe, syukurlah semua berjalan dgn baik ya bun, dan semuanya terobatai dgn travelling kece nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya drama-drama terbayar lunas dengan keindahan alamnya

      Delete
  32. Wahhh asikk banget jalan2 kesana 😍

    ReplyDelete
  33. sehat terus ya bu

    ReplyDelete
  34. Wah 3 bulan lalu baru aja dari Pekalongan memang banyak destinasi seru

    ReplyDelete
  35. Wah 3 bulan lalu baru aja dari Pekalongan memang banyak destinasi seru

    ReplyDelete
  36. Kirain cuma bogor aja yg punya curug indah. Ternyata aca postingan ini mupeng pelesir. Seru banget acaranya ya bun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Indonesia masih memiliki kekayaan wisaa yang belum dieksplore

      Delete
  37. Alamnya asri banget, Bun.
    Mana banyak spot yang instagramable lagi :D

    ReplyDelete
  38. Haaaaaaaa bikin ngiri.. Masukin ke list buat ngetrip ahhh..

    ReplyDelete
  39. Daerah Pekalongan itu pemandangan nya memang bagus mami Icha, coba aja dari Magelang telusur pake off road sampe Pekalongan lewat Kendal. Whoaaa emejing banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya salma, karena memang masihy menyatu dengan pegunungan dieng.

      Delete
  40. wiih... pemkabnya keren, acaranya keren, yang diajak pun blogger keren... pasti seru ya Bun...

    ReplyDelete
  41. Ini menunjukan Pemdanya serius

    ReplyDelete
  42. Wah perjuangan banget ya Bun. Tapi terbayar dengan indahnya pesona alamnya yang memukau. Air sungainya masih pada jernih.
    Lebaran tahun lalu cuma numpang lewat euuy..

    ReplyDelete
  43. Pemandangannya masih alami banget ya, Bun. Di Madura nggak ada yang sealami ini, sejuk banget kayaknya.

    ReplyDelete
  44. Pemandangannya indah banget yaaa. Nenangin banget

    ReplyDelete
  45. Luas banget ya Bun... Kudu ngineo di glampingnya spy bisa explore lebih kali ya...

    ReplyDelete
  46. Pekalongan ternyata keren ya...boleh nih buat wishlist luburan tahun baru, melipir kesini..

    ReplyDelete
  47. akh bukan hanya batik aja yang kita harus tahu tentang pekalongan kak. Aku asli mau coba itu Welo River. Kebayang sensasi ditengah ketinggian yang saat ini memang jadi spot menarik di beberapa daerah ya.

    ReplyDelete
  48. Sekarang ngetren banget yang spot foto di ketinggian gitu... *tutup mata

    ReplyDelete