MUSEUM JEMBATAN MASA LALU DAN SEKARANG



Sumber



236 tahun Keberadaan Museum Nasional adalah sebuah perjalanan panjang. Serangkaian acara di gelar, guna membuka kesempatan pada masyarakat untuk melihat dan menikmati koleksi Museum Nasional. Dapat di lihat dari video di atas. Sebetulnya museum terbuka bagi siapa saja dengan biaya masuk yang sangat murah.

Sempat terpikir oleh saya, darimana museum mendapat biaya untuk memelihara begitu banyak koleksi yang ada. Memang saya tahu ada dana dari pemerintah tapi biaya masuk museum terlalu murah. Karena museum adalah lemmbaga yang menyimpan begitu banyak ilmu.

 Bermula dari revolusi intelektual  (the Age of Enlightenment) di Eropa, yaitu suatu masa di mana orang mulai mengembangkan pemikiran-pemikiran ilmiah berbasis pengetahuan. Pemerintah Belanda mendirikan  Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, yang merupakan cikal bakal Museum Nasional. (Sumber)

Secara garis besar menurut saya museum adalah sebuah lembaga yang mempunyai peranan penting menghubungkan masa lalu, sekarang dan masa nanti. Karena itu saya memberi judul artikel ini : Museum jembatan masa lalu dan sekarang. Karena museum mengabadikan/ menyimpan bukti-bukti keberadaan dan aktifitas kehidupan di masa lalu yang menghubungkan   keberadaan kita hari ini, pun nanti di masa yang akan datang.

Sayangnya sedikit sekali masyarakat yang menyadari besarnya peran dan keberadaan museum. Seingat saya belum banyak museum yang saya kunjungi. Semasa sekolah sebagian besar museum di Jakarta sudah saya kunjungi. Mulai dari Museum Nasional, Museum Satria Mandala, Museum Tekstil, Museum Layang-layang, Museum wayang, Museum uang, Museum Adam Malik, juga tempat-tempat bersejarah, seperti Gedung Joeang'45, Lubang Buaya, Gedung Sumpah Pemuda, Gedung proklamasi. Banyaknya manfaat pengetahuan yang saya dapati, mendorong saya mengajak kedua anak saya untuk mengunjungi museum juga.

Museum yang meninggalkan ingatan kuat pada anak-anak saya adalah Museum Satria Mandala dan Museum Zoologi di Bogor. Kebetulan almarhum Ayah saya purnawirawan TNI AD. Karena itu saya senang menceritakan  kisah sejarah perjuangan dalam merebut kemerdekaan. Sedangkan di museum Zoologi, kedua anak saya begitu terpukau melihat tulang belulang dan riwayat kehidupan hewan di masa lalu.

Bagi saya, museum dapat menjadi tempat wisata sekaligus wisata pendidikan. Jika mengingat kembali bahwasannya proses belajar pada anak dilakukan dengan bermain karena lewat bermain, anak belajar. Maka dengan mengunjungi beraneka museum, membangkitkan kecintaan pada museum, maka satu pintu belajar terbuka luas. Lewat media museum banyak pelajaran yang bisa kita berikan/ kita sampaikan pada anak-anak. Belajar dan mencari ilmu pengetahuan bukan hanya tugas bapak dan ibu guru di sekolah. Orangtualah yang berperan besar sebagai guru pertama bagi anak.

Saya sudah merasakan manfaat belajar lewat museum. Sesudah pulang dari kunjungan kami di Museum Nasional tahun 2012. saya dengan mudah mengajarkan anak sulung saya tentang banyak hal yang terkait pelajaran sejarah, IPS, juga geografi. bahkan pelajaran Kesenian dan ketramnpilan. Sulung saya dengan antusias, mencari lebih jauh di internet untuk mencocokan dengan apa yang di lihatnya di museum. Mempelajari kebudayaan tiap-tiap daerah menjadi menyenangkan. Kedua anak sayu dengan mudah bisa menyebutkan nama tarian, lagu daerah, nama senjata, kesenian dan makanan khas tiap daerah. Semua itu adalah warisan budaya yang luar biasa yang merupakan identitas asli bangsa Indonesia. Dengan mengenal budaya, maka memabangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air bukanlah hal susah.

Narsis depan Museum Nasional


Saya menjelaskan bagaimana budaya tiap daerah yang merupakan hasil olah rasa dan olah jiwa tiap suku bangsa, menunjukan tingkat intelektual yang tidak bisa diukur dengan moderenisasi teknologi. Karena hasil olah rasa dan olah jiwa sebagai budaya adalah bukti intelektual Bangsa Indonesia yang sudah ada sejak dulu. Dan ini diakui bangsa-bangsa lain di dunia. Borobudur dan batik adalah dua contoh warisan budaya berintelektual yang sudah diakui.

Museum Nasional menyimpan  lebih dari 240.000 item. Terdiri dari peninggalan jaman Pra sejarah, Peninggalan Numismatik dan keramik, yaitu berupa mata uang, koin dan keramik, Peninggalan Etnografi berkaitan dengan peninggalan jejak dari suku bangsa yang hidup di jaman dulu. Serta Peninggaln Arkeologi yaitu benda-benda peninggalan jaman dulu  terkait dengan kehidupan.
Patung Nandi (Peninggalan Jaman Pra Sejarah) Sumber:

Nandi adalah lembu jantan, gunung Dewa Siwa. Patung batu ini  Nandi ditemukan di kompleks Candi Singasari dari di Jawa Timur Singasari Kerajaan yang berkembang pada abad ke-13 dan terkenal karena karya-karya seni yang halus. Patung Nandi sedang berbaring di tempat tidur lotus ganda dan kaki kiri depan sedikit terangkat, pada lehernya, Nandi memakai beberapa kalung, seperti mutiara, karangan bunga, dan satu dengan lonceng. Dan di punggungnya adalah pelana dihiasi dengan motif daun, dan sabuk yang mengelilingi perut nya.

Mahkota Sultan Banten. Sumber

Karya seni ini berasal dari Kesultanan Banten, Jawa Barat. Kesultanan Banten memainkan peran penting dalam pengembangan dan penyebaran Islam di Nusantara. Dengan demikian tidak mengherankan untuk menemukan pengaruh Islam yang kuat dalam desain mahkota ini.

Dari dua gambar yang saya ambil dari koleksi Museum Nasional, saya bisa menjelaskan banyak hal pada kedua anak saya. Mulai dari penyebaran agama, tokoh-tokoh panutan, raja-raja yang berkuasa, nama-nama kerajaan dan raja-raja yang memimpin serta peranan para pemimpin tersebut dalam setiap periode, sehingga mengantarkan pada periode perjuangan merebut kemerdekaan. Dari museum saya belajar dan mengajarkan pada kedua anak saya untuk mengingat asal usul mereka.

Sudah saatnya paradigma berpikir dan bersikap terhadap museum diubah. Museum bukanlah tempat kusam dan menakutkan yang menyimpan benda tua. Justru museum menyimpan ilmu dan pengetahuan yang menghungkan kehidupan masa lalu, sekarang dan masa nanti. dari berbagai koleksi yang ada, kita bisa mempelajari apa yang terjadi atau apa yang dilakukan manusia dijama dulu. Kita dapat meminimlakan hal yang kurang baik dan meningkatkan apa yang sudah baik menjadi lebih baik demi kemaslahatan hidup masyarakat.

Segala sesuatu yang tercatat dan terseimpan dalam museum adalah catatan istimewa mengenai cikal bakal kehidupan kita sekarang dan nanti. Jka ingin sejarah mencatat keberadaan kita, maka tugas kita membuat sesuatu yang dikenang dan diingat. Jadilah pelaku sejarah, agar keberadaan kita selalu di kenang.






6 comments:

  1. saya cinta museum...lumayan banyak yang sudah saya tapaki mak..dan betapa sejarah selalu memabukkan, penuh cerita...sukses yaaa maak...

    ReplyDelete
  2. saya juga dari kecil dibiasakan ibuku untuk mengunjungi museum, begitu juga saya mengajarkan pada anak-anakku.Jadi saat berlibur ke suatu kota yang pertama dikunjungi adalah museum. Waktu ke Palembang kami mnegunjungi museum di sana , anakku bilang aduh aku bisa lihat aslinya (prasasti Talang tua) yg selama ini hanya dilihat di buku sejarah. Eh, suamiku juga jadi ketagihan

    ReplyDelete
  3. Anonymous8:54 PM

    Maaakkkk...jadi inget SB deehhh....hiikkss!

    Sukses lombanya...ya Makk..

    ReplyDelete
  4. aku gak sempet foto disitu mak, ada sih tapi foto bertiga

    ReplyDelete
  5. bener sekali mak, banyak manfaatnya :)

    ReplyDelete
  6. Mak, HTM ke museum nasional skrg brapa, ya?
    Kan kmrn kita2 masuknya gratis. :D

    Semoga menang ya, Mak!

    ReplyDelete