Blogger Nasional Kunjungi Pabrik Produksi Inova dan Fortuner





Bersama Komunita ISB dan Portal Otomotif Mobil 123, saya dan sekitar 30 an Blogger, berkesempatan mengunjungi pabrik Toyota untuk melihat langsung perakitan inova dan Fortuner.  Inova dan Fortuner adalah dua mobil yang diproduksi  PT. Toyota Motor Manufature Indonesia atau TMMI  di Pabrik Toyota Karawang 1.

PT. TMMIN,  memiliki 5 pabrik, masing-masing pabrik memproduksi mobil yang berbeda. Tiga di Karawang, Jawa barat  dan dua di Sunter, Jakarta Utara, Pabrik Karawang 1, tempat pembuatan Toyota Kijang dan Fortuner. Karawang 2 untuk produksi Etios Valco, Yaris, Vios (dan Limo), dan Sienta.

Banyak info menarik yang dapat dipeorleh dari kunjungan ini.  Untuk membuat semua komponen  satu unit mobil jadi, harus melalui  beberapa tahapan proses.
5 Tahapan itu, adalah:
Stamping shop (fasilitas pengepresan), Welding Shop (pengelasan), Paint Shop (pengecatan), Engine Shop (manufaktur mesin), dan  Assembly Shop (perakitan)

(Kalau tidak ditanyakan dalam kuis, saya nggak bakal ingat) Padahal dalam kunjungan ke tempat produksi, melewati ke lima tahapan tersebut dan mendengar penjelasan dalam tiap prosesnya. Mungkin karena takjub, telingan tidak terlalu mendengar, mata terpesona melihat proses produksi, alhasil hanya sedikiit info yang nyangkut diingatan.

Oh ya, dalam tiap proses ada waktu-waktu tersendiri. Jika ditotal, dari lembaran baja masuk ke proses pengepresan hingga perakitan, diperlukan sekitar 22 jam. Tetapi untuk perakitannya sendiri, hanya memelukan waktu 1,5 menit. Waktu tersebut lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya, yang membutuhkan waktu sekitar 2,3 menit. Jujur saya kagum karena peningkatan waktu perakitan pasti dipengarui oleh efisiensi pengerjaan dan penambahan teknologi.

Ketakjuban saya bukan cuma karena proses kerja dan teknologi yang digunakan tapi lebih dari itu. Saya melihat budaya kerja yang sengaja ditumbuhkan dan menjadi sebuah kedisplinan dan ketaatan dalam menjalani setiap proses kerja. Misalnya tata letak dalam setiap proses tahapan pengerjaan. Dibuat sedemikian rupa dalam satu jalur, sehingga tidak terjadi kesimpang  siuran.

Padahal dalam satu lokasi, ada lima tahapan proses kerja, yang masingmasing memiliki perlatan dan pekerja yang berbeda-beda. Badaya kerja yang menurut saya berperan besar  karena teknologi yang diterapkan secanggih apapun tetap memerlukan manusia dalam mengoperasikannya. Budaya kerja ini tercipta melalui proses yang panjang dan selalu diperbarui.

Dimulai dari prinsip  keselamatan.


Setiap pekerja atau pengunjung yang akan memasuki area prduksi, wajib mengenakan pakaian dan perlengkapan yang ditentukan.  Dalam hal pakaian, diwajibkan menggunakan pakaian yang menutupi tubuh , termasuk seluruh tangan dan kaki. Sepatu juga harus sepatu yang tertutup. Jika ada yang mengenakan baju lengan pendek, maka harus ditambah arm protector. (semacam manset/tangan sambung sebagai penutup bagi pengguna hijab), kacamata peliundung dan helm di kepala. karena ini kunjungan dari luar, maka kami dibekali guide phone, alat yang bisa membantu mendengar, jika ada instrktur yang berbicara menjelaskan tentang sesuatu. Semua itu demi dan untuk keselematan. Perlengkapan sudah bagus tapi tetap harus dengan disiplin. Mengikuti ketentuan aturan yang ada.

Misalnya, dilarang berbicara di telepon sambil berjalan di area produksi. Dilarang memasukan kedua tangan disaku celana saat berjalan. (Bagian ini sempat dipertanyakan, masa masukan tangan ke dalam celana saja dilarang?) ternyata itu demi keselamatan diri sendiri.  Seandainya karena sesuatu terpeleset atau tersandung dengan tangan dalam saku celana, otomatis yang bersangkutan akan jatuh dan kemungkinan kepala /tubuh membentur lantai. Tapi dengan tangan di luar saku, saat terpeleset atau tersandung, tangan bisa menjadi penyelamat dengan bertahan atau melindungi wajah atau kepala.



Di area produksi, setiap orang yang berjalan harus di jalur yang ada tandanya. Di setiap persimpangan harus melihat ke kanan, ke kiri dank e depan dengan mengacungkan tangan, seolah menunjuk. Ini bertujuan untuk memberi tanda jika ada kendaraan angkutan pembawa barang lewat. Sekaligus memastikam keselamatan diri, jika tidak ada kendaraan baru menyeberang.

Terkait keselamatan kerja dan kedisiplinan adalah kebersihan. Bukan cuma tidak boleh ada sampah tapi juga tidak ada boleh tetes minyalk/oli dll. Kalau kata orang Betawi, area produksi harus kinclong. Tempat kerja yang bersih selain bisa menyelamatkan juga memberikan kenyamanan.

Menurut jajaran pimpinan TMMIN yang hadir menerima kunjungan blogger, ketaatan dan keteraturan, mampu meningkatkan kinerja produksi. Saat ini setiap hari dalam satu shif bisa menghasilkan sekitar 300 unit mobil. Dalam sehari ada dua shif.  Bahkan ada kemungkinan lembur 2-3 dalam sehari termasuk lembur diakhir pekan, maka rata-rata produksi  dalam setahun sudah mencapai 130 ribu-150 ribu unit mobil. Dari jumlah tersebut 57 % untuk pasar ekspor dan sisa untuk pasa domestik.

Keren ya, Toyota kijang dan fortuner produksi Indonesia sudah tembus pasar dunia. Diantaranya ke UEA, Amerika Tengah, juga India dan Philipina. Terjawab keheranan saya ketika melihat  unit mobil yang diproduksi dengan posisi stir ada di kiri.

Sejarah Toyota.
Pada banyak merk mobil diabadikan dari nama penririnya. Toyota agak berbeda sedikit. Pendiri Toyota adalah Sakichi Toyoda, karena penyebutan Toyoda terasa kurang enak baik dilidah maupun ditelinga, maka “dipelesetkan” menjadi Toyota. Seunya lagi, Toyota itu awalnya memproduksi mesin tenun/textile, pada  pengembangan bisnisnya, dibangun unit produksi otomatif dan akhirnya dipisah menjadi perusahaan sendiri yang memproduksi mobil.






Toyota  masuk di Indonesia  tahun 1971. Awalnya hanya sebagai distributor dari mobil yang diimport dari Jepang. Kemudian dibangun pabrik pertama Karawang 1. Awalnya belum memproduksi mobil tapi memproduksi mesin block mobil yang diekpsor. Seiring kemajuan dan perkembangan teknologi serta meluasnya pasar maka pabrik Toyota di inonesia akhirnya memperoduksi mobil.


Tahun ini mobil Toyota Kijang genap berusia 40 tahun. Perjalanan mobil kijang di Indonesia adalah salah satu bukti kesuksesan Toyota menguasai pasar industry mobil di tanah air. Hingga saat ini Toyota memang masih merupakan perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. Keberhasilan meningkatkan kandungan lokal pada unit mobil Inova dan fortuner, membuktikan komitmen Toyota untuk menghidupkan industry  produksi dalam negeri. Salah satunya lempengan baja yang digunakan dari PT. Krakaatu Steele.

Kunjungan diakhir dengan bagi-bagi hadiah dan penyerahan tanda kasih dari PT. TMMIN kepada manging Editor Mobil 123, Indra Prabowo dan Perwakilan Blogger kepada koordinator Komuitas ISB, Ani Berta.







22 comments:

  1. kita enggak sempet foto bareng ya mih. huhu.

    ReplyDelete
  2. Pernah mngunjungi pabrik cuma bagian sparepartnya Aja bund di daerah sunter, Keren y Toyota memang Salah satu merk ternama dan kwalitasnya ok bnget.

    ReplyDelete
  3. wah.. seru pastinya memiliki pengalaman melihat langsung proses perakitan mobil.. dan mengetahui alasan kenapa ini ngga boleh kenapa itu ngga boleh... jadi tahu juga kenapa tangan dimasukkan saku dilarang.. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Malaya ditanya jadi Kita juga jadi tahu.

      Delete
  4. Salutnya lagi, karyawan di Toyota ini yang hampir 9500 itu semua karyawan tetap :)!
    Luar biasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Take bisa bayangin jadi karyawan di sana. Rank.

      Delete
  5. Seneng ih main ke sana, ramah2 banget pegawainya.. Berharap diajak ke sana lagi. Amin..

    ReplyDelete
  6. Toyota memang terdepan ya Bun, mesin dan body nya keren abis jadi mupeng nih

    ReplyDelete
  7. Terkait keselamatan kerja dan kedisiplinan adalah kebersihan. Bukan cuma tidak boleh ada sampah tapi juga tidak ada boleh tetes minyalk/oli dll. 


    Kenapa Bun gak boleh ada tetesan minyak/oli?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Leah kan itu licin. Kalau kepleset, kalau.

      Delete
  8. Senangnya bisa lihat secara langsung proses pembuatan mobil, mau dong diundang juga :)

    ReplyDelete
  9. Pernah juga saya mengunjungi, tapi waktu itu pas saya masih jadi auditor keuangan.. Emang profesional kalo Toyota sih..

    ReplyDelete
  10. Sampe sedetilnya semua diperhatikan ya untuk pabrik mobil ini ternyata, dan ga sembarangan juga. Tapi memang ini bagus untuk keselamatan semua pegawainya, salut banget.

    ReplyDelete
  11. Budaya kerja yang terbina selama 40 tahun.Luar biasa.

    ReplyDelete