Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000


by Elisa Koraag on Thursday, 9 February 2012 at 19:20 ·
Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000
apabila dibawa  untuk disumbangkan; tetapi
betapa kecilnya  kalau dibawa ke Mall untuk
dibelanjakan!

Betapa lamanya melayani sesame selama satu jam; namun
betapa singkatnya kalau kita melihat film.

Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika
berdoa(spontan); namun betapa mudahnya kalau mengobrol
atau bergosip dengan teman tanpa harus berpikir
panjang-panjang.

Betapa asyiknya apabila pertandingan basketball
diperpanjang waktunya ekstra namun kita mengeluh
ketika ceramah keagamaan lebih lama sedikit daripada
biasa.

Betapa sulitnya untuk membaca satu perikop dari Kitab
Suci; namun betapa mudahnya membaca 100 halaman dari
novel yang laris.

Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam
pertandingan atau konser namun lebih senang duduk di
bangku paling belakang di diskusi kerohanian.

Betapa sulitnya untuk menyesuaikan jadwal waktu kita,
2 atau 3 minggu sebelumnya untuk suatu acara kerohanian,
namun  betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam
sekejap pada saat terakhir untuk event yang
menyenangkan.

Betapa sulitnya untuk mempelajari suatu bab sederhana
dari kitab suci untuk di sharingkan dengan orang lain;
namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip
yang sama kepada orang lain itu.

Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan
oleh koran; namun betapa kita meragukan apa yang
dikatakan oleh Kitab Suci.

Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak
perlu untuk percaya atau berpikir,atau mengatakan
apa-apa,atau berbuat apa-apa.

Betapa kita dapat menyebarkan seribu lelucon melalui
e-mail, dan menyebarluaskannya dengan FORWARD seperti
api; namun kalau ada mail yang isinya tentang Kabar sukacita;
 betapa seringnya kita ragu-ragu,
enggan membukanya dan mensharingkannya, serta langsung klik
pada icon DELETE.
Dari berbagai sumber.

2 comments:

  1. Deg! Benar-benar membuat saya berpikir ulang tentang sekian banyak waktu yang telah saya lewati. Mungkin sebagian besarnya saya habiskan untuk hal-hal yang kurang bermanfaatn. :|

    ReplyDelete
  2. that is the sweatist note, hopely we can do that Bunda

    ReplyDelete