Pendidikan buat saya adalah harta yang tak ternilai dan tak akan habis dimakan zaman. Pendidikan adalah pegangan atau acuan untuk seseorang menjalani kehidupan. Maka pendidikan adalah warisan yang harus dijalani anak-anak, selaku generasi penerus. Saya percaya pendidikan akan memampukan anak-anak kita beradaptasi di zaman mereka.
Lalu apa yang harus menjadi pertimbangkan ketika orang tua memutuskan memberikan pendidikan yang layak? Sekolah dasar pertama anak adalah Ibu. Selanjutnya keluarga. begitu anak berusia 5-6 tahun, ia berhak mendapati pendidikan formal yang di fasilitasi negara.
Mengapa seorang anak harus mendapatkan pendidikan? karena pendidikan adalah modal dasar seseorang untuk berkarya. Pedidikan bisa dilakukan secara formal dan informal. Formal lewat lembaga yang kredibel. Sedangkan informasl bisa secara otodidak atau langsung dari seseorang ke anaknya/keluarga dekatnya.
Tidak setiap orang memiliki kemampuan memberikan pendidikan informal, Maka pendidikan formal adalah yang umum diberikan. Bicara pedidikan formal maka kita tak lepas dengan pembiayaan. NKRI mempunyai aturan Wajib belajar. Di mana anak rentang usia sekolah (6-18 tahun) wajib sekolah di sekolah yang difasilitasi negara, dalam hal ini, sekolah Negeri.
Negara dengan menetapkan Wajib belajar, berusaha hadir dalam bidang pendidikan. Walau masih banyak hal yang harus dibenahi dalam siistem pendidikan di indonesia, paling tidak pemeberian sekolah GRATIS pada sekolah Negeri hingga tamat SMA memang sangat membantu.
Tapi pendidikan setara tamat SMA/SLTA belum lah menjadi tenaga yang siap kerja. Sedangkan Indonesia membutuhkan tenaga-tenaga trampil. karena itu ada sekolah ketrampilan yang memang disiapkan untuk langsung bekerja.
Tiap orangtua pasti memiliki keinginan menyekolahkan anak setinggi-tingginya. Maka persoalan yang banyak menjadi masalah adalah poembiayaan. Banyak anak-anak putus sekolah karena orangtua meninggal. Situasi dan kondisis semacam ini sangat memprihatinkan karena Indonesia kehilangan generasi calon pemimpin masa depan.
Karena sadar akan kemampuan diri, kami mengandalkan asuransi untuk pembiayaan anak bungsu kami, yang kini duduk di kelas 1 SMA. Kami ingin si bungsu bisa melanjutkan sekolah sesuai minat dan keinginanannya. Jika mengacu pada saya dan suami, kami menginginkan jurusan-jurusan yang umum, seperti kedokteran, ekonomi, tehnik , komputer dan lain-lain. Tapi si Bungsu ingin menjadi penari. Sumpah sebuah jurusan yang nggak pernah terpikirkan saya dan suami.
Sejak Si Bungsu duduk di Taman kanak-kanak, ia memang ikut menari, hingga tamat SD. Tapi saya dan suami mengizinkan karena kami berpikir itu sebatas kesenangan. Persoalannya berbeda ketika di satu kesempatan Si Bungsu bertanya pada saya. Jika kelak ia ke Korea atau Amerika, apakah mama akan menyertainya? dengan santai saya bertanya, untuk apa mama ikut kamu ke Korea atau ke Amerika. Jawabannya tenang tapi mampu membuat detak jantung saya lebih cepat berdegub. : Menemani aku sekolah tari.
Percakapan terhenti sampai di situ, tapi dilain kesempatan topik sekolah tari kembali diangkat. Sebagai ibu, saya tak ingin mematikan cita-citanya tapi di sisi lain, kok saya belum legawa mengizinkan ia menekuni tari sebagai sebuah profesi.
Tapi saya sudah berbicara dengan suami mengenai masalah ini. Suami hanya menarik napas panjang dan berkata, mulailah kita mencari sekolah tari yang seuai keinginan si Bungsu. Saya mulai mencari sekolah tari baik di Indonesia maupun di luar negeri. Institut Kesenian Jakarta dan Institut Seni Indonesia Surakarta, menjadi dua institusi yang saya pelajari, sambil berusaha menanamkan rasa ikhlas.
Menumbuh rasa ikhlas ternyata susah, apalagi saya masih membayangkan profesi dokter, insinyur, seagai cita-cita Si Bungsu. Nah bicara sekolah-sekolah lanjutan ntersebut, saya dan suami memiliki tabungan pendidikan. Tapi kini kami memilih asuransi happy Edu dari HappyOne.ID. Sebuah asuransi All in One dari astra yang sangat kekinian.
Dengan satu ID, bisa memiliki 4 asuransi yang cara memperolehnyapun mudah, secara on line. Selain Happy Edu (Asuransi pendidikan) Ada Happy Me (Asuransi Kecelakaan), Happy Home (Asuransi perlindungan rumah) dan Happy Trip (Asuransi Perjalanan).
Mengapa Happy Edu menjadi pilihan karena Memberikan perlindungan jaminan pembiayaan sekolah/pendidikan anak, seumpama tertanggung (dalam hal ini saya atau suami) meninggal karena kecelakaan. Jadi Pembiayaan sekolah Si Bungsu sekalipun kami sudah tak ada akan tetap terjamin.
Kami ingin melihat Si Bungsu berhasil dan menari di panggung-panggung dunia, tapi kami juga sadar diri, tidak ada seorangpun yang tahu dengan pasti sebuah kematiaan. bahkan barangkali atau bisa jadi malah si bungsu yang dipanggil lebih dulu. Apapun semua mungkin. maka yang bisa kami lakukan hanya berjaga-jaga.
Asuransi adalah sebuah jaring pengaman yang paling ideal. Dalam keadaan paling darurat, asuransi memberi kepastiaan perlindungan, termasuk jaminan keberlangsungan pendidikan.
HappyEdu
Memberikan perlindungan utama berupa santunan biaya pendidikan untuk anak apabila Tertanggung Utama meninggal dunia karena kecelakaan. Tentukan sendiri biaya pertanggungan atau premi yang diinginkan, kami akan bantu tentukan nilai perlindungan yang tepat untuk kamu dan keluarga.
Dilengkapi manfaat tambahan lainnya, yaitu:
- Santunan meninggal dunia atau cacat tetap keseluruhan akibat kecelakaan.
- Santunan rawat inap di rumah sakit akibat kecelakaan (minimal 5 hari dirawat berturut-turut).
- Tunjangan kehilangan pendapatan karena cacat tetap keseluruhan.
- Santunan biaya pemakaman
Syarat dan Ketentuan Umum
- Berlaku 24 (dua puluh empat) jam sehari di manapun di seluruh wilayah teritorial Republik Indonesia atas risiko kecelakaan diri yang tidak dikecualikan dalam polis
- Diperuntukkan bagi usia lebih dari 17 hingga 64 tahun.
- Periode asuransi berlaku selama 1 tahun.
- Memiliki anak kandung yang sah secara hukum usia 1 – 21 tahun
Jadi jika anda ingin memberikan yang terbaik bagi keluarga, khususnya pendidikan pada anak. Pastika mereka memiliki jaminan asuransi Happy Edu.