Batik: Antara fashion dan upaya melestarikan budaya.



Note: Tulisan ini memenangkan GA Kamaratih Olshop

Grandma and Grandchilden
Bicara batik maka kita bicara suku Jawa. Karena dari suku Jawa inilah berkembang yang namanya batik Tapi batik bukan lagi jadi busana khusus masyarakat Jawa. Batik sudah menjadi busana nasional. Saya yang terlahir dari orang tua berasal dari Menado, sudah nyaris mentradisikan batik sebagai busana di situasi istimewa. Salah satunya Ulang tahun mama. Sudah beberapa tahun terakhir kami selalu menggunakan kain batik sebagai padanan blouse dengan disain yang modern.

Saya sekeluarga di acara Ultah mama th 2012

Batik itu sendiri adalah kain/bahan yang bergambar bermacam-macam motif. Nah motif-motif batik ini terkait erat dengan kebudayaan masyarakat setempat. Bahkan ada motif yang menunjukan status sosial. Seperti motif parang, ini adalah salah satu motif yang biasa dikenakan kaum bangsawan Jawa. RA Kartini dan suami megenakan kain batik dengan motif parang.


Batik sebagai salah satu budaya yang perlu terus menerus dilestarikan. Bahkan 2 Oktober  2009, PBB lewat salah satu organisasinya yaitu UNESCO  (United Nation Education, Social, Culture Organisation) menetapkan Batik sebagai Warisan Dunia/ World Heritage yang artinya PBB, sebagai badan yang menaungi seluruh negara di dunia akan turut mengawasi agar batik  tidak punah. Jika badan dunia saja mau menjaga batik, maka kita sebagai bangsa yang memiliki Batik, sudah tentu harus lebih memasyarakatkan dan mensosialisaikan batik sebagai bahan dasar berbusana.

Kondisi mensosialisasikan dan membiasakan penggunaan busana batik asli Indonesia juga akan menjadi penangkal masuknya batik-batik dari China. Kondisi ini perlu campur tangan kebijakan pemerintah, karena menyangkut persoalan perekonomian negara.

Puluh tahun lalu, bila kita bicara batik maka kita bicara busana yang hanya dikenakan para orang tua. Saking sakralnya kain batik, membuat generasi muda merasa batik bukan bagian dari gaya berbusananya. Ketika pemerintah menetapkan aturan agar menjadikan salah satu hari dalam seminggu, para pegawai untuk menggunakan busana produksi dalam negeri, batik turut terangkat. Alasan dibalik aturan tersebut bukan hanya untuk melestarikan ataupun membiasakan masyarakat menggunakan batik sebagai busana kerja tapi juga menghargai produksi dalam negeri yang punya tujuan  meningkatkan ekonomi.

Motif bagian belakang

Ini dari depan

Kini, batik sudah menjadi busana yang sangat umum dan dikenakan semua golongan usia. Anak-anak muda tidak lagi anti batik. Bahkan bagi anak muda, mengenakan batik sudah menjadi kebanggaan tersendiri.Batik dikenakan hampir disemua situasi, baik ke mall, sekedar jalan-jalan di taman, di pantai bahkan untuk arisan dengan tetangga sekitar rumah.Busana dengan motif batik sudah menjadi sesuatu yang umum, termasuk untuk kaum pria.
Saya memakai blouse berbahan batik Madura bersama Bunda Yati Rahmat
 dan Makmin Emak-emak blogger Indah Juli Sibarani
saat siaran di radio  Bahana FM
Batik Nusantara:

Saat saya masih menjadi pegawai, saya sempat berkeliling Indonesia.Saya sudah mengunjungi 30 propinsi dan lebih dari 200 kabupaten/kota.  Hampir di tiap daerah memiliki kain dengan ciri daerah yang bersangkutan. Sumatera terkenal dengan songket tapi Lampung salah satu daerah di pulau Sumatera selain songket juga memiliki batik dengan motif khas Lampung yaitu motif angsa. Sayang saya tidak menemukan lagi di koleksi batik saya. Begitu juga Papua. Saat  berdinas disana, saya sempat membeli beberapa batik dengan motif Papua. Baik Lampung maupun Papua, semua belajar membatik dari Jawa, hanya motifnya saja yang disesuaikan dengan ciri daerah masing-masing.

Dua batik batik Papua koleksi saya


Di Jawa sendiri, batik juga dibedakan berdasarkan wilayah atau daerah. Menurut Diyan Arto,. seorang disainer muda dari Solo yang mengkhususkan rancangannya pada batik, saat saya temui pada Forum Blogger Bicara Fashion di Jakarta Fashion Market, 2 Desember 2012 di FX Senayan Jakarta, tiap daerah di Jawa memiliki motif batik yang berbeda-beda.

Termasuk harga yang tidak sama dikarenakan upah buruh dan  biaya hidup tiap daerah yang berbeda. Batik Pekalongan, lebih murah dibanding batik Jogja. Sedangkan batik Jogja lebih murah di banding batik Solo. Batik Cirebon dengan motif pesisir juga batik Madura terbilang sedikit lebih mahal dari batik Jogja. Namun tingkat kemahalan ini juga dipengaruhi oleh bahan dasar kain (sutera/katun dll) serta rumitnya motif dan pengerjaaan pewarnaan.

Pada batik dengan banyak warna maka pencelupan proses pewarnaannya akan dilakukan sejumlah warna yang ada. Semakin banyak warna, semakin lama pengerjaan maka otomatis harganya juga akan semakin mahal.
Batik dipadu dengan jeans juga ok.

Review produk Kamaratih fashion On line:


Kode Barang : BLP-101

Jenis Barang : Blouse Batik Rosie

Ukuran : Panjang : 85 cm dan Lingkar Dada : 110 cm

Detail : Tebaran payet di bagian leher berbahan paris.

Harga Rp 100.000,00

Yang berminat silahkan langsung sms ke no 0878 390 47439

Dari segi model, produk dengan kode barang BLP-101, cukup menarik. Saya memilih produk ini untuk direview karena menurut saya modelnya bisa dipakai orang  bertubuh besar (seperti saya, ngaku.com) Bentuk leher lebar, akan membantu penampilan orang yang mempunyai berat bdan berlebih (an). Biasanya orang berbadan besar maka lehernya kerap tak terlihat, jika memakai blouse dengan model seperti pada produk BLP-101, akan membantu mengurangi kesan gendut. Dipakai mereka yang betubuh ramping tidak masalah.

Dari segi warna dan motif, produk kelihatannya memang didisain untuk oarng bertubuh besar. Karena warna yang tidak terlalu menyolok dan motif parang menyilang memberi kesan ramping. Aksen payet di sekitar leher memberi kesan mewah.Bahan paris cukup nyaman (sejuk)  menyerap keringat. Orang bertubuh besar cenderung cepat berkeringat, sehingga busana yang nyaman akan membuat orang dengan tubuh besar juga merasa nyaman.

Untuk produk BLP-101 yang kurang hanya dari sisi informasi motif batiknya.(Parang, lereng, dll) Jenis batiknya, tulis, cap. printing? Dugaan saya jika ditilik harganya, mustinya ini batik printing. karena batik cap atau tulis, harganya sangat mahal. Mahal  harga sebuah batik bukan sekedar karena motif dan bahan dasarnya saja tapi juga disebabkan proses pengerjaan yang rumit dan memerlukan waktu lamalah yang membuat kain batik terutama batik tulis menjadi mahal. 

Sesuai komitmen Kamaratih Olshop memang menyediakan batik beragam pilihan dengan harga yang terjangkau.Selain itu produk-produk Kamaratih juga mempunyai variasi yang membebaskan kita mencari sesuai selera. Jadi kalau mau mencari busana batik atau asesories bernuansa etnik kamaratih Olshop tempat yang pas.

Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway: 4 dan Kamaratih









2 comments:

  1. kereeeeeeeeeeeenn ihh.. apalagi foto2 KEB nya... nendang! hahahaha

    makasih ya makkk...
    good luck ^^

    ReplyDelete
  2. Terima kasih Mba Carra. Jadi dapat baju koleksi Kamaratih Olshop deh.

    ReplyDelete