Siap-siap ditinggal anak.



Judul postingan Mak Erry "Letting Go..."  adalah salah satu postingan di bulan Maret 2012. Kalau lagi main ke rumah maya Mak Erry, rasanya tidak mau berhenti. Membaca semua postingan, dalam benak saya seperti alur video di youtube. Ceritanya  di dunia blog, asli serupa catatan harian biasa, padahal isinya luar biasa. Kalau kata Syarini mah Cetar membahana. Isi postingan yang ditulis dengan gaya santai menggunakan kata gue, membuat pembaca merasa nyaman (gak dosa) ngintip catatan /curhatnya orang.
 
Fathir siap mengaji

Pada postingan ini, jelas banget galaunya Mak Erry terhadap jagoan kecilnya Fathir. Menurut saya sih itu representasi dari ketakutan ibu, karena jagoannya/anaknya mulai besar. Bagi semua ibu, anaknya tetap anak kecil sekalipun sudah remaja/dewasa bahkan sudah menikah. Anak tetap anak. Dan sifat natural seorang ibu pula yang akan terus melindungi (over protective) pada anaknya. Jarang sekali seorang ibu yang bisa menggunakan nnalar.logika ketika berhadapan dengan anak.

Tapi di salah satu postingan Mak Erry yang lain (Fathir jajan terus) Mak Erry menguatkan diri dan berhadapan dengan Fathir lalu membahas, apa yang menyebabkan Fathir memanggil semua tukang jajanan yang lewat depan rumah walaupun baru selesai makan. Selidik punya selidik, Fathir bertekad mau menghabiskan semua won yang didapat Mak Erry saat ke Korea. Itu salah satu bentuk protes Fathir rupanya. Dan Mak Erry berhasil menekan perasaannya dan menukar dengan logika.

Saya punya dua orang anak. Sulung 12 tahun laki-laki dan bungsu 9 tahun perempuan. Sulung saya sudah masuk pra remaja. Ada perasaan yang tidak rela, ia memiliki dunia lain selain dunianya bersama saya, papanya dan adiknya. Terkadang terselip, rasa cemburu, ketika melihat ia tertawa tergelak-gelak saat bertelepon dengan kawan sekolahnya. Atau ada rasa tidak rela, ketika si sulung minta ijin pulang telat karena akan mengikuti rapat osis di sekolah.

Uh mengapa waktu berjalan cepat sekali? Si sulung punya segudang aktifitas yang sekarang menjadikan saya, mamanya di urutan ke sekian dalam kegiatannya. Bahkan sudah agak-agak enggan kalau di ajak pergi bersama. Inikah saatnya saya harus merelakan? Kalau ngikutin lagunya Playboy...nggak...nggak...nggak kuat. Nggak...nggak...ngak rela!

Tapi siklus natural kan jalan terus. Sudah sejatinya anak lelaki akan pergi mengejar cita-citanya. Dan suatu hari nanti pulang dengan membawa calon pasangan hidupnya. Alamak makin gak kuat membayangkan. Balik aja ke  psotingan Mak Erry. Kalau melihat begitu banyak kegiatan Mak yang satu ini tapi cerita tentang Kayla dan Fathir sama banyaknya dengan postingan mmengenai kegiatan si Mak. Asli Top banget deh Mak yang satu ini. Banyak banget pelajaran yang saya dapat sekaligus merefleksi balik sikap saya sama anak-anak.

Dulu ketika masih terikat kerja nine to five ngantor. Ke anak bawaannya mendidik soal etos kerja dan disiplin terus. Begitu sudah gak kerja, ternyata anak-anak  lebih asyik diajak gaul. Berbagi cerita keseharian tanpa memposisikan diri sebagai orang tua. Ah menyesalnya saya, sudah kehilangan banyak moment  dengan anak-anak. Tapi tidak ada kata terlambat. Saya akan berusaha untuk jadi sahabatnya mereka. One day mereka akan menjadi diri mereka sendiri dan lepas dari orang tuanya, rela gak rela saya harus merelakan.

My prince: Bast is the best (7 yo)


Mudah-mudahan makin banyak kawan-kawan yang mau saling intip blog. Karena banyak ilmu yang bisa di dapat dari cerita pengalaman orang lain. 

Gigi kelincinya terlihat jelas!







3 comments:

  1. Hi Mak Elisa :)

    sebagai sesama emak emak, perasaan seperti ituh emang gak bisa dihindari yah mak :(

    Wah, aku gak kebayang deh kalo Fathir dan Kayla nanti udah usia pra remaja seperti putra nya Mak Elisa...

    Tambah over protektip kali yah...hihihi...

    Makanya aku juga lagi berusaha menikmati masa masa inih mak, walopun masih suka rada ribet...hihihi...

    Makasih udah ikutan GA ku yah maaak :)
    Udah kucatet sebagai peserta :)

    ReplyDelete
  2. Benar sekali, tak ada kata terlambat untuk bisa menjadi sahabat bagi anak-anak...

    Semoga sukses ikut GA-nya bibi ya bund...

    ReplyDelete
  3. Bunda Elisaaaa, tebak ini siapaaaa :p

    Putranya ganteng, boleh dikenalin sama aku gak? Hihi. Jadi gitu ya, seorang ibu sedih kalau anaknya jauh, berarti mamaku sedih setiap hari? :(

    Eh boleh minta tengok tidak? Di http://argalitha.blogspot.com/2013/01/guru-terbaik-ialah-orangtua.html

    Terima kasih

    ReplyDelete