Surprise Mama's Birthday Party



Membuat pesta kejutan untuk mama yang sudah berusia 84 tahun, tidaklah mudah. Soalnya kemampuan daya ingat Mama sudah sangat berkurang. Apa yang disepakati hari ini, tidak berlaku besok karena lupa. Mama, berulangtahun 24 Septmber.dan pada hari itu, kami anak dan cucu sudah berkumpul untuk makan malam bersama dan tiup lilin.

Tidak adanya undangan buat kawan-kawan Mama karena, kebetulan kami anak-anak Mama punya kesibukan sehingga tidak bisa mengurus pesta ultah Mama. Sebetulnya Mama sudah diberitahu dan sudah setuju. Tapi pada Selasa, 24 September, Mama tetap menyampaikan kekecewaannya karena tidak ada teman-temannya.

Akhirnya, kami sepakat membuat pesta kejutan beberapa hari kemudian, yaitu Sabtu 28 September. Sebagian menghubungi kawan-kawan Mama, sebagian belanja, sebagian memasak, sebagian membujuk Mama untuk tidak marah-marah. Pesta di adakan di salah satu rumah kakak saya yang jaraknya hanya sekitar 100 m dari rumah Mama.

Menjelang sore, salah seorang Kakak saya mengabarkan akan megajak Mama ke sebuah acara pernikahan. Oh yah, Mama paling senang berpakaian bagus dan berada di suasana pesta. Maka senanglah hati Mama. Tapi timbul persoalan ketika Mama ingin memakai gaun berwarna ungu tapi harus dengan sepatu dan tas berwarna senada.

Mama punya koleksi sepatu dan sendal lebih dari 50 pasang (secara becanda kami suka menjulukinya dengan sebutan Imelada Marcos, istri mantan Presiden Philipina). Dua adik saya kebagian memeriksa koleksi tas dan sepatu. Setelah ketemu, Mama baru mau mandi.

Setelah selesai mandi, adik dan kakak saya sudah diberi tahu kalau kawan-kawan Mama sudah pada datang. Jadi Mama sudah boleh menuju ketempat acara. Mama sudah duduk manis di ruang tamu menunggu Pak herman (Supir kakak saya yang mengajak Mama ke acara pernikahan) Kakak saya nomor satu mendekati Mama dan mengajak Mama berjalan ke tempat acara dengan alasan suami kakak saya  akan memberi Mama hadiah ulang tahun.

Mama dengan polosnya berkata: "Kalau mau kasih hadiah ke saya, masa saya yang mendatangi rumahnya?"
Kakak saya menjawab: " Karena Pak Herman sudah diberitahu jemput Mama di situ (di tempat acara). Mamapun akhirnya mau berjalan menuju tempat acara.

Di tempat acara, lampu teras sengaja dipadamkan, agar Mama tidak melihat parkiran mobil. Pengelihatan Mama memang sudah berkurang tetap masih dapat membedakan terang dan gelap. Mamapun protes mempertanyakan: "Mengapa terasnya gelap?" Adik saya yang juga mendampingi Mama ke tempat acara menjawab ringan : "Mungkin tegangan listriknya turun".


Mamapun digiring ke ruang tamu yang pintunya di tutup. Begitu pintu dibuka, lampu dinyalakan maka kawan-kawan mama dan anak-cucu yang sudah datang langsung menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Hati saya mau menangis bukan karena terharu, melihat situasi, sebaliknya ada rasa yang sulit saya ungkapkan ketika lagu selesai dan semua bertepuk tangan, Mama bertanya: "Siapa yang bernyanyi?" Sedih banget, Mama sudah tidak melihat dengan jelas orang-orang yang hadir sekalipun lampu sudah menyala terang.

Mama baru paham, ketika sebagian kawan-kawannya menyapa dengan bahasa Belanda. Dan baru sadar kalau kami anak-anak sudah "mendustai" Mama dengan tidak menceritakan acara hari ini.
Surprise party berjalan sukses, Pendeta Pinehas Djengdjengi yang melayani ibadah Pengucapan Syukur mengangkat satu tema yang seru "Panjang Umur Pantang Mundur".



Kawan-kawan Mama mempersembahkan You Raise Me Up dan kami-anak - cucu juga bernyanyi untuk Mama. Senang melihat Mama bahagia, seperti yang saya tulis di artikel saya sebelum ini, harapan dan doa kami hanya satu untuk Mama, Berharap Mama mendapatkan kenyamana melalui hari-harinya esok. terima kasih Tuhan.




7 comments:

  1. turut berbahagia untuk Mama, bun.. semoga senantiasa sehat dan panjang umur, :)

    ReplyDelete
  2. Anonymous10:39 PM

    Beruntunglah memiliki mama yg masih sehat dan bisa membahagiakannya.
    Banyak sekali seorang anak tidak bisa membuat mamanya bahagia karena mamanya sudah terlanjur sakit (seperti aku).
    Rawat mama, jaga kesehatannya dan mudah mudahan mama panjang umur

    ReplyDelete
  3. Terima kasih Damae dan Menujumadani.
    Benar saya termasuk yang beruntung, walau terkadang sedih karena tak bisa dipungkiri, usia membuat semua kemampuannya menurun. Proses penuaan itu terus berjalan. Makanya saya cuma bisa mendoakan agar Mama tetap nyaman.

    ReplyDelete
  4. selamat ulang taun untuk mamanya.. smoga sehat selalu :)

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Mata saya berkaca-kaca, setelah sejak membaca baris pertamanya tenggorokan saya tercekat.
    Salut buat para putra dan putri Mama. @IndriaSalim

    ReplyDelete
  7. aaaaah...so sweeeet....selamat ulang tahun untuk mamanya ya mbaa..semoga sehat dan diberkahi Yang Kuasa senantiasa...peluk juga buat anak-anaknya yang begitu sayang dan hangat..langsung telpon mamakuuu :D...

    ReplyDelete