Standar Penyampaian Informasi Narkoba berdasarkan UNODC






Berdasarkan kajian UNODC (United Nation Office on Drugs & Crime) menunjukan bahwa setiap dollar (US$) yang dibelanjakan untuk  pencegahan penyalahgunaan narkoba, paling sedikit dapat menyelamatkan kesehatan 10 orang di masa depan, serta mengurangi biaya sosial dan tindak kejahatan akibat penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut di sampaikan  Deputi Pencegahan BNN, Yappi  Manafe saat memaparkan STANDARD  INTERNASIONAL  PENCEGAHAN  PENYALAHGUNAAN  NARKOBA BERBASIS ILMU PENGETAHUAN, Senin (14 April 2014) di Jakarta. Dihadapan Komunitas Blogger Reporter Indonesia (BRId)


Menurut Yappi Manafe yang sudah dua kali mendapat pelatian penerapan Standar Internasional Pencegahan Narkoba Berbasis Ilmu Pengetahuan karena standard dan methode yang lama sudah tidak efektif. Dulu cara dan methode penyampaian informasi lebih banyak menggunakan materi pencetakan berbagai macam leaflet, booklet, buku, poster (yang menyeramkan) dengan materi, konten yang tidak tepat, serta testimoni, untuk mengingatkan dan menyadarkan masyakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kurang member dampak positif, bahkan tidak merubah perilaku. 


Banyak contoh nyata di sekitar kita. Penyalahgunaan narkoba tidak pandang usia atau golongan. Mulai dari artis hingga pejabat, muai dari pelajar SD hingga Orangtua. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan. Sebagai warganegara, kepedulian dan tindakan nyata kita sangat diperlukan. Peran aktif menyebarluaskan informasi dan menemukan penyalahguna narkotika, menjadi sesuatu yang penting.


Tahun 2014 sudah dicanangkan sebagai tahun penyelamatan para penyalaguna narkoba. Sudah ditetapkan dengan UU, bahwasannya para penyalahguna Narkoba harus di rehablitiasi. Penjara bukan tempat mereka. Pencegahan Peredaran dan penyalahgunaan Pemakaian Narkoba menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.


Maka berdasarkan UNODC, perlu diperhatikan dengan methode penyampaian informasi yang efektif dan tepat sasaran.


TIGA (3)  TIPE PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA


1.       Pencegahan Primer: melakukan berbagai upaya pencegahan sejak dini agar orang tidak menyalahgunakan narkoba. Pencegahan sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan. Para ibu hamil perlu diinformasikan, bahwa jika merek menyalahgunakan pemakaian narkoba akan berdampak secara gemtis. Dimana dampak negatife akibat pemakaian narkoba dapat diturunkan pada anak dalam kandungan.



2.       Percegahan Sekunder: bagi yang telah memulai, menginisiasi penyalahgunaan narkoba, disadarkan agar tidak berkembang menjadi adiksi, menjalani terapi dan rehabilitasi, serta diarahkan agar yang bersangkutan melaksanakan pola hidup sehat dalam kehidupan seharihari (healthy lifestyle). Pada tahapan ini, informasi yang disampaikan adalah jenis-jenis informasi yang terlihat sudah terjadi pada kehidupan mereka. Bukan sekedar badan kurus, tidak bisa berkonsenterasi/tidak bias berpikir tapi mereka juga tidak mampu beraktifitas yang dapat meningkat kualitas hidup. Sebaliknya mereka malah menyusahkan orang lain, seperti keluarga terutama orangtua.





3.       Pencegahan Tertiary: bagi mereka yang telah menjadi pecandu, direhabilitasi agar dapat pulih dari ketergantungan, sehingga bisa kembali bersosialisasi dengan keluarga, dan masyarakat. Pada kelompok ketiga, dengan tingkat kecanduan yang sudah lebih kuat, perlu pendampingan dan pengawasan yang ketat. Bukan sekedar disampaikan informasi dampak btapi jga ajakan untuk kembali dan memperbaiki diri agar lebih sehat. Peran keluarga sangat besar dalam mendampingi para pecandu dengan tingkat yang sudah lebih berat. Selain keluarga, masyarakat dalam lingkungan kecil (sekitar tempat tinggal) juga perlu membuka diri dan menerima mereka.


Brdasarkan uraian di atas perlu dibuat suatu kajian berdasarkan penelitian ilmiah untuk mengetahui cara dan informasi narkoba yang seperti apa yang efektif dan tepat sasaran. Karena sebagus apapun informasinya jika disampaikan dengan methode yang salah, hasilnya tidak akan maksimal. Begitupula jika methode sudah benar tapi informasi yang disampaikan tidak tepat sasaran juga tidak memberikan hasil.


Artinya harus diperhatikan siapa yang menjadi target sasaran informasi, maka bentuk informasi dan methode penyampaiannya di sesuaikan. Pada pencegahan primer dengan target ibu hamil dan anak usia dini, tentu info fan methode nya akan berbeda. Pada anak-aak usia dini, disesuikan dengan usia dan kemampuan merka, maka informasi dalam bentuk gambar penuh warna akan jauh lebih efektif. Materi peraga memang diperluan sebagai alat bantu agar informasi bisa lebih bisa dipahami dan diterima.


Maka menjadi penting adalah memperhatikan siapa yang mejadi target intervensi informasi tersebut.

UNODC membagi Target Group untuk intervensi dalam implementasi Standard Pencegahan Berbasis Ilmu Pengetahuan menjadi 5 (lima) Target Group:


Pertama: Family.

Kita semua setuju keluarga adalah benteng pertahanan utama mencegah penyalahgunaan narkoba. Karena itu perlu disampaikan informasi kepada para orang tua, ilmu-ilmu parenting. Bagaimaa menamkan rasa percaya diri anak untuk berkata tiak pada hal-hal yang tidak baik. Kepala BNN Drs. Anang Iskandar sudah memberikan informasi bagaimana mejalankan hidup yang baik dan benar, sejak anak-anaknya masih kecil. Menurut Anang iskandar, tidak penting saat itu anak-anaknya sudah paham atau belum. Tapi informasi tersebut disampaikan terus menerus, hingga anak besar. Informai yang disampaikan terus menerus, lama-laa akan dipahami. 


Kedua: Sekolah.

Masyarakat dalam lingkungan sekolah terutama para guru, harus diberikan informasi pengenalan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Informasi ini berguna bagi para guru untuk mendeteksi sekaligus menjauhkan anak didik dari narkoba. Para pendidik perlu mensterilkan sekolah sehingga menjadi kawasan bebas rokok dan narkoba.


Ketiga; 3. Masyarakat/Community.

Masyarakat yang bersih dan sehat menjadi penting sebagai benteng pertahanan setelah keluarga. Informasi untuk masyarakat tentu berbeda pula entuk dan cara penyampaiannya. Diskusi dan mengenali kebiasaan masyarakat akan menjadi cara yang efektif masuk dan memberikan informasi.


 Keempat. Tempat kerja/Workplace;

Jaman masih pelajar dan kuliah. Uang yang digunakan untuk membeli narkoba masih di dapat dari orangtua. Situasinya brbeda manakala berhadapan dengan para pekerja yang memiliki uang sendiri. Kebebasan secara ekonomi karena memiliki uang sendiri, juga menjadi kuatnya penyalgunaan pemakaian narkoba di kelompok pekerja. Karena BNN dan institusi terkait perlu bekerja sama untuk menginformasikan sebagai kawasan bebas narkoba.


 Kelima. Sektor kesehatan/ Health sector.

Pusat-pusat pelayanan kesehatan termasuk puskesmas dan apotik harus menggunakan saringan atau syarat tertentu dalam memberikan layanan/penjualan obat-obatan yang masuk dalam daftar narkotika. Banyaknya took obat (bukan apotik) ini disinyalir juga menjadi tempat penjualan obat terlarang. Pengawasan dari institusi terkait sangat penting.


Berdasarkan UNODC, saat ini PBB menetapkan paradigma standar informasi narkoba bertitik pada gaya hidup sehat. (Healthy Lifstyle). Semua di arahkan demi dan untuk hidup yang sehat. Misalnya, penyampaian informasi mengenai narkoba dengan menyebutkan jenis dan bentuk sudah kurang efektif walau masih diperlukan. Terutama bagi yang tidak tahu. Tapi jauh lebih penting menjelaskan, jika anda terlibat narkoba baik dalam bentuk obat, ganja atau sabu maka yang utama di serang adalah otak. Jika otak anda sudah terpengaruh maka anda tidak akan dapat berpikir  dengan baik.


Jika tidak dapat berpikir,  maka dapat dipastikan anda menjadi orang yang tidak produktif karena tidak mampu melakukan seuatu aktifitas yang berdampak pada produktifitas dan dengan sendirinya kualitas hidup menjadi turun atau lebih rendah.


Tahun-tahun ke depan adalah masa yang penuh tantangan. Seleksi alam akan menjadi penguji yang handal. Siapa yang memiliki kemampuan handal, maka dialah yang akan bertahan menghadapi tantangan hidup. Mari kita cegah dan selamatkan pengguna narkoba. Hidup sehat, merdeka dari narkoba.

2 comments:

  1. Mak, banyak nulis ttg narkoba ya. Bagus2 infonya. Aku baca satu-satu nih. Penting soale.

    ReplyDelete
  2. Nah, akhirnya nemu juga artikel tentang cara penyampaian narkoba.
    sip, ijin nyatet ya sist :)

    ReplyDelete