CINTA INDONESIA BUKAN SLOGAN



Cinta Indonesia harus diaplikasikan. Diterapkan dalam prilaku kehidupan bermasyarakat. Terlahir di Indonesia sebagai warganegara Indonesia, maka Aku Cinta Indonesia adalah ungkapan dari jiwa. Ekspresi sebagai anak bangsa. Bukan hanya cinta tapi juga bangga sebagai orang Indonesia. Tapi bukan sekadar diucapkan. Kutanamkan dalam jiwa dan kutumbuhkan dalam prilaku keseharian termasuk menulari perasaan ini, pada kedua anakku.

Aku bersyukur, pernah mengunjungi lebih dari 200 kabupaten kota di 30 propinsi di Indonesia. Dan baru dua minggu lalu aku dan keluarga besarku berwisata. Selain berlibur, juga ingin mengenalkan anak-anak pada sejarah lewat pengenalan pada candi Borobudur, Prambanan, Keraton Yogyakarta. Memperkenalkan kuliner, seperti gudeg, pecel, cendol, urap, bacem dll. Terlebih dari itu, meninjgkatkan rasa kasih sayang antar saudara, sebagai wujud persatuan.

Dari perjalanan itu Aku banyak mendapat pelajaran hidup terutama dalam hal bersyukur untuk hidup dan kehidupanku, selaku pribadi. Nikmat mana yang kau dustakan, ketika engkau menjadi bagian dari segelintir orang yang bisa melihat dan merasakan keindahan, kekayaan, keragaman, budaya termasuk alam, kuliner dan keramahan orang-orang di berbagai sudut Indonesia?

Syukur mana yang kau tolak ketika menyadari memiliki orangtua dan saudara sekandung yang penuh kasih dan perhatian? Sementata di salah satu sudut Indonesia raya masih ada orang yang berkelahi demi sekerat ubi atau seekor ternak. Atau antar anggota keluarga terpisah karena harus mencari nasfkah di belahan dunia lain? Perang antar saudara di belahan negara lain, membuat Aku prihatin dan dan semain mensyukuri tinggal di Indonesia. Keaneka ragaman Indonesia, rentan pada perpecahan tapi toleransi dan gotong royong yang sudah ada sebagai nilai dasar negara ini, mencegah kehancuran karena keegoisan. Dan ini besar peranan antar individu yang sadar Indonesia lahir dari keragaman dan perbedaan.

Melihat keanekaragaman Indonesia, ibarat melihat aneka warna pelangi. Perbedaan warna menyatu dalam harmonisasi. Perbedaan itu keindahan yang membuat hidup penuh dinamika.

Mengenali nilai dan budaya hidup aneka suku bangsa Indonesia telah memperkaya bathinku. Karenanya tak pernah lelah Aku mengasuh dan mendidik kedua anakku untuk mengenal budaya Indonesia. Aku percaya tak kenal maka tak sayang.

Lewat ceritaku pada kedua anakku, aku menebarkan benih kecintaan dan kepeduliaan. Lewat aneka gambar dari berbagai media, aku menebar benih keingintahuan. Lewat aneka masakan, aku melatih mereka mengenal rasa dan kisah di balik asal daerah masakan tersebut.

Aku tak segan mengajak kedua anakku sejak mereka kecil mengunjungi museum. Mempelajari sejarah adalah upaya mengenal jati diri. Aku ingin kedua anakku tahu, mau mencintai dan bangga menjadi orang Indonesia.
Banyak cara untuk menunjukan Cinta dan bangga pada Indonesia. Bermula dari keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Aku menekankan pada kedua anakku pentingnya menghargai perbedaan. Karena Indonesia terlahir dari aneka perbedaan namun bertujuan satu, hidup damai dan sejahtera bersama.

Aku terlahir dari keluarga besar. Kami kakak beradik perempuan semua. Suami-suami kami beraneka suku bangsa. Maka orangtuaku yang asli Menado, mempunyai cucu dari Cirebon, Ambon, Batak, Cina, Betawi, Malang, Gorontalo, , Solo, Medan dan Tasikmalaya.

Saat bulan Ramadhan, kami turut mengawasi jadwal puasa dan jadwal mengaji para keponakan yang muslim. Kami bersama-sama menyiapkan buka puasa dan santunan untuk anak yatim di rumah salah satu kakakku yang menjadi mualaf.

Sebaliknya saat Hari Natal, kakakku yang mualaf bersama suami dan anak-anak juga ada bersama kami. Mulai dari menyiapkan hadiah hingga masak dan menghias rumah.

Saat hidangan tersaji, ada aneka lalap dan sambal, empal, Cap cay, arsik, papeda, binde biluhuta, rawon dan tentu ikan bakar plus dabu-dabu iris serta ayam rica rica. Ya, meja makan kami cermin kuliner nusantara.

Aku percaya Amerika lebih makmur dari Indonesia tapi soal keindahan, Aku berani bertaruh Indonesia jauh lebih indah. 75% tujuan wisata alam laut terindah dunia ada di Indonesia. Raja Ampat dan Bunaken hanya dua dari ratusan laut nan indah milik Indonesia.

Mengunjungi, menikmati, merawat dan menceritakan lewat tulisan tentang keindahan alam dan budaya Indonesia adalah salah satu cara yang Aku gunakan untuk menunjukan Aku mencintai Indonesia.

Tak peduli apa agamamu, atau  apa sukumu. Selama Indonesia tanah air kita, maka kita bersaudara. Aku dan Indonesia tak terpisahkan. Bagiku, kamu saudaraku. Untuk dan atas nama persatuan aku akan terus menyuarakan  perdamaian. Indonesia terlalu indah untuk dilupakan. Indonesiaku adalah napas jiwaku. Aku cinta dan bangga menjadi orang Indonesia.



Mangunjungi tempat wisata adalah bagian dari mencintai Indonesia
Mengumpulkan keluarga besar tidaklah mudah
tapi bukan tidak bisa.
Kel. Besar Koraag melakukan perjalanan 6 hari berssama dan BISA.

3 comments:

  1. KAGUM BANGET! Menyatukan satu keluarga besar dan jalan-jalan dalam waktu lama, tentunya butuh tenggang rasa yang besar!

    Sukses Mak Icha ^&^

    ReplyDelete
  2. Keluarga yang kompak. . .

    ReplyDelete
  3. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan :Aku Dan Indonesia di BlogCamp
    Dicatat sebagai peserta
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete