LURUSKAN NIAT NGEBLOG


Dokumentasi foto punya Mira Sahid

Maksudnya...? Putar kembali ke awal pertama menulis di blog. Apa tujuan menulis di blog? Mendokumentasikan kegiatan sebagai catatan harian? Tempat bercerita? atau tempat berbagi pengalaman? Apapun tujuan anda menulis di Blog itu yang harus diutamakan. Bagaimana menjadikan blog anda sepeti yang anda inginkan.

Setelah mengingat kembali apa tujuan menulis di blog, kita bisa mengevaluasi gaya bercerita /gaya penulisan kita. Patokannya apa? Kalau mau jadi blogger profesional pastinya dari sudut bahasa. Apapun bahasa yang dipilih pastikan sesuai kaidah berbahasa. Untuk faktor yang satu ini, saya masih mengalami banyak kendala. Saya masih belajar menjadi editor bagi tulisan saya sendiri.

 Dua hari, dua postingan sungguh menyita energi. Tidak semua pembaca tulisan saya menangkap yang saya maksud. TOLAK FEE JOB REVIEW 2000 dan  BERAPA STANDAR HARGA JASA TULIS BLOGGER? Bersama tulisan ini saya tegaskan, kedua tulisan tersebut tidak menyasar pada satu orang atau satu komunitas. Saya mencoba mengangkat realitas yang ada. Bukan dari bisi-bisik tetangga tapi dari obrolan sesama blogger dan keadaan di lapangan yang saya lihat.

Siapa sih yang memberi fee job review Rp. 20.000? Haruskah saya menuliskan namanya? Untuk apa? Kita sama-sama tahu siapa orangnya dan bukan cuma satu. Awalnya saya marah pada si pemberi job yang memberi fee Rp. 20.000 tetapi setelah melewati renungan panjang, saya bertanya sama diri sendiri, mengapa saya marah? Pemberi job bebas menawari berapa fee job review dan saya bebas menerima atau menolak tawaran tersebut.

Kalau ada kawan-kawan blogger yang sudah pernah menerima pekerjaan dengan fee seperti itu, tidak ada yang perlu disesali. Kan bisa jadi pembelajaran. pantaskah karya anda dihargai Rp. 20.000? Kalau pantas, silakan terima terus kalau merasa tidak pantas, saatnya katakan #TolakFeeJobReviewRp.20.000. Simpel kan?

Kalau ada yang merasa tertampar dengan tulisan tersebut, mengapa? Berikan penjelasan dan biarkan blogger lain menilai. Saya membuka topik ini karena saya merasa perlu ada pemberdayaan untuk para blogger bukan dari kemampuan menulisnya saja tapi cara pandang terhadap PROFESI BLOGGER. ya, blogger itu profesi. Sebagai profesi bukan cuma menuntut dihargai tapi berprilakulah sebagai blogger yang profesional.

Blogger profesional yang seperti apa sih? Apakah yang selalu menuliskan postingan sesudah mengikuti sebuah acara/kegiatan? itu cuma salah satunya. Tapi tuliskan sesuai hati nurani. Demikian juga dengan pekerjaan job review. Kalau rambunya banyak, seperti tidak boleh terbaca jualan, tidak boleh mengkritisi produk, mengapa agensi/produsen tidak menuliskan sendiri lalu pasang di blog dengan harga iklan? Dan tuliskan di akhir tulisan bahwa ini advertorial. Maka harga yang ditentukan menjadi adil karena mengacu pada budget iklan agensi.  Punya budget iklan kecil, tinggal blogernya mau atau tidak.

Mengutip komen Erri Andriyati di postingan #TolaFeeJobReviewRp.20.000.
*ikutan nyimak diskusi seru ini"

"Saranku sih harus selektif menerima job review juga, apakah sekiranya sesuai dengan 'brand' blog kita.
Aku pernah 'terpaksa' menolak job yang beraroma politik walopun fee nya lumayan karena merasa sangat tidak sesuai dengan kata hati.

*semacam serem juga sih buatku pribadi untuk menulis tentang politik..hehehe..'

 Bikin job review itu sangat tidak mudah karena lumayan banyak rambunya, no hard selling lah...dari sudut pandang pengguna lah...blablabla tentu saja aku pun akan sakit hati kalo dikasih noban mah...hihihi..."


 
Dokumentasi foto Erri Andriyati

Selain itu apa yang dinyatakan Erri Andriyati, perlu disimak baik-baik. Menerima pekerjaan mereview produk atau apapun, tidak mudah. Makanya #TolakFeeJobReviewRp.20000. Kalau blogger menganggap pekerjaannya mudah, cuma pasang tulisan dari agensi/makelar karena tulisan sudah disiapkan. 

Tidak sesederhana itu, perhatikan apa yang Erri Andiriyati katakan. Apakah tulisan itu sejiwa dengan blog kita? Karena isi yang dimasukkan ke dalam blog kita akan membentuk citra blog kita di mata pembaca dan Mbah google.

Menjadi sesuatu yang disayangkan, jika citra/image yang kita bangun pada blog kita tergadaikan hanya karena sebuah tulisan yang memberi imbalan. Apa lagi kalau imbalannya cuma Rp. 20.000. Pemikiran semacam ini, yang saya merasa perlu kita pikirkan bersama-sama. 

Jadi balik lagi ke judul tulisan, LURUSKAN NIAT NGEBLOG.  Jadi jangan karena tahu blog bisa menjadi mesin uang, lalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Termasuk menaikan trafik pengunjung dengan sengaja memberi judul tulisan yang "aduhai". Judul bagus penting tapi lebih penting judul yang menarik. Menarik bukan berarti aduhai apalagi sampai mengarah ke esek-esek.

Kembalikan pada niat awal menulis dan bangun citra/image blog yang baik, rajin menginformasikan banyak hal yang menjadi minat. Sesekali ikut membuat opini tulisan sesuai topik yang sedang hangat diperbincangkan, percaya deh kalau cuma job review aja mah kecil. Menjadi buzer juga pekerjaan yang mengasyikan buat blogger.


1 comment:

  1. Dan hingga sampai di Postingan ini, saya masih saja bingung bagaimana bisa teman2 mendapatkan tawaran untuk review.

    ReplyDelete