Wings Peduli Kasih dan Econity90 Bangun Mimpi & Motivasi Anak di Bantar Gebang.

 Perwakilan Yayasan Wings Peduli Kasih Felice, Ketua Dewan Pengurus Econity90 Rahmat Susanta, Group Head of Marketing Communications PT Sayap Mas Utama (Wings Food &Beverages) Aristo Kristandyo dan Pendiri Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang Nadam Subekti, saat peletakan batu pertama pembangunan fasilitas pendidikan untuk Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang (Dok: Wings)

Mendengar nama Bantar Gebang, mengantar kita pada ingatan Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Yup. TPA Sampah, Bantar gebang. Tapi tahukah anda, ada dari 7.000 KK (kepala keluarga) yang tinggal di bantaran dekat pegunungan sampah setinggi 30 meter dan rumah bedeng. Ada anak-anak dengan usia balita hingga remaja, yang karena situasi dan kondisinya, mengharuskan mereka membantu orangtua dengan menjadi pemulung?

Padahal usia mereka usia sekolah. Bukankah pemerintah menerapkan usia wajib belajar? Seorang lelaki berhati mulia, mendirikan dan mengelola Sekolah Alam Tunas Mulia, namanya Nadam Dwi Subekti. Memiliki siswa yang terdiri dari 60 anak PAUD, 50 anak SD, 20 anak setingkat SMP, dan terdapat 7 tenaga pengajar. Sekolah ini berada tepat dibawah kaki gunung sampah. Ya, sampah-sampah yang menggunung, menjulang tinggi dan menyebarkan bau menyengat.

Wings Corporation, perusahaan penghasil produk-produk makanan, minuman, perawatan rumah dan perawatan tubuh, melalui Yayasan Wings Peduli Kasih, mengawali tahun 2016 nya dengan mengadakan acara “Membangun Impian dari Negeri Sampah” untuk ratusan anak dan warga sekitar wilayah Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang. Yayasan Wings Peduli Kasih bersama dengan Econity90, sebuah yayasan sosial, memberikan bantuan berupa pendirian fasilitas pendidikan untuk Sekolah Alam Tunas Mulia – Sumur Batu Bantar Gebang. Selain memberikan bantuan dalam bentuk fisik, Wings bersama Econity90 juga memupuk tekad mereka dalam bentuk pemberian motivasi yang dikemas dalam bentuk dongeng.

Econity90 adalah yayasan sosial non profit yang didirikan atas inisiatif dari alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia angkatan 1990. Kegiatan sosial yang dilakukan oleh Econity90 berfokus pada bidang pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Di bidang pendidikan Econity90 memiliki program renovasi dan pembangunan kelas dari sekolah-sekolah yang sudah tidak layak pakai.  Econity90 bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk perusahaan untuk melakukan aksi-aksi nyata demi terwujudnya kualitas pendidikan dan kesejahteraan yang lebih baik. Website: www.econity90.com.

Dongeng menjadi pilihan karena dongeng dapat mendidik, mudah diterima masyarakat, dan pada saat yang bersamaan dapat menghibur juga sebagai alat bermain yang mampu membangun impian. Keceriaan dan imajinasi yang hadir dari dongeng menjanjikan semangat baru untuk bersama-sama membangun karakter generasi muda yang cinta damai dan anti kekerasan. Dengan dongeng, anak-anak dapat diajak menengok masa lalu, melampaui masa depan dan merefleksikannya dalam masa sekarang dan masa datang.
 
Representative Yayasan Wings Peduli Kasih, Aristo Kristandyo, bersama siswa siswi Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang mendengarkan dongeng dari pencerita yang juga aktivis dunia anak-anak Inne Sudjono saat acara CSR Wings dengan tema " Membangun Impian dari Negeri Sampah: di Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang Bekasi (19/1) (Dok: Wings)

Acara “Membangun Impian dari Negeri Sampah” ini dimeriahkan Inne Sudjono, pencerita dan yang aktivis dunia anak-anak memotivasi anak-anak dari negeri sampah ini untuk giat belajar dan mencapai cita-cita. Dokter Cinde Puspito juga hadir memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan hidup dan sanitasi untuk warga masyarakat sekitar pegunungan sampah.

Group Head of Marketing Communications PT. Sayap Mas Utama (Representative Yayasan Wings Peduli Kasih). Aristo Kristandyo mengatakan: “Hari ini kami sekali lagi mewujudkan komitmen Wings untuk berkontribusi terhadap masyarakat demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Wings ingin berkontribusi dan secara aktif mengedukasi tentang kesadaran akan kebersihan tubuh dan sanitasi agar sekolah dan lingkungan hidup di Bantar Gebang menjadi lebih sehat dan nyaman. Kami berharap, apa yang kami lakukan hari ini, fasilitas pendidikan yang kami bangun dan penyuluhan yang kami berikan dapat memberikan semangat baru bagi warga Bantar Gebang untuk meraih masa depan yang lebih baik, karena dengan lingkungan hidup yang sehat, kita dapat berkarya dan membuat kebaikan setiap hari,”


Ketua Dewan Pengurus Econity90, Rahmat Susanta, mengatakan: Ini menjadi teladan bahwa siapa saja dari generasi muda hingga korporasi bisa bekerja sama membangun impian anak-anak yang masih belum mengenyam pendidikan dengan layak dan belum dapat hidup di lingkungan sehat. Masih sangat banyak keluarga berpenghasilan rendah yang membutuhkan rumah tinggal dan lingkungan sehat. Maka momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat kerja sama dan mewujudkan kepedulian dari generasi muda dan korporasi bagi anak-anak berkekurangan dalam menggapai cita-cita” 

No comments:

Post a Comment