Ira Guslina dan BPJS-Kesehatan


Sosok perempuan ini, tidak jauh berbeda dengan saya. Awalnya aktifis kampus, lalu menjadi pekerja dan akhirnya memutuskan menjadi fulltime Mom. Gue banget! Bedanya, perempuan ini, masih muda. Anaknya saja masih Balita. Th 2003-2007 saat dia masih berkutat di Kampus, saya sudah keliling Indonesia. Sebaliknya kelebihan perempuan ini juga banyak. Karena kegiatan penelitiannya, menghantarkan ia ke luar negeri secara GRATIS. Duh, saya kalau dengar kata GRATIS, kok agak-agak KEPO. Kok bisa ya? Soalnya saya termasuk yang sangat menyukai segala sesuatu yang GRATIS apalagi kalau ke LN.

Namanya Ira Guslina, memiliki  alamat blog di www.DuniaBiza.com yang berisikan catatan dunia parenting. Walau usia blognya belum lagi setahun, tapi catatannya tidak menunjukan hal itu. Catannya enak disimak. Saya juga seorang ibu, saya juga punya dua anak tapi saya nggak sedetil dirinya, dalam menuliskan dunia parenting. Untuk mengetahui, mengapa ia memberi nama DuniaBiza pada blognya, bisa diintip di sini:  http://duniabiza.com/…/reinkarnasi-mari-menulis-blog-yang-…/

Menurut pengakuannya, ia sudah bertemu dengan saya. Tapi saya nggak tahu. Di acara yang disebutkannya memang saya hadir, namun sulit bagi saya mengenali dirinya di antara 50 Emak Blogger. Ya, kami betemu di HUT Kumpulan Emak Blogger. Saya berjanji, jika bertemu lagi akan foto bersama.
Sebagai isti dan ibu dua anak, Ira juga peduli pada kesehatan keluarga. Sebagai warga negara yang baik, Ia menggunakan BPJS kesehatan untuk memelihara kesehatan keluarganya. Ikut perintah negara dan kantor, ujar perempuan berdarah Minang. Hmmm-kok sya terbayang rending?-Abaikan.

Ia berbagi pengalaman, ketika menggunakan BPJS. Menurutnya diperlukan kesabaran untuk pengurusan administrasi. Karena melewati beberapa “gerbang” dibanding berobat normal. Eh emang ada berobat nggak normal?  Just kidding. Ia melanjutnya, kalau tenis berobat (berusurusan dengan dokter) sama saja seperti menggunakan asuransi biasa.

Ira berpendapat: Prinsipnya dan dasar awal pemberlakuannya oke. Sayangnya kesiapan di lapangan tak secepat dan sesiap rencana. Misalnya jumlah rumah sakit yang menerima pasien BPJS kesehatan masih terbatas dan dengan jumlah pasien terbatas. Untuk pekerja swasta yang biasa menggunakan asuransi swasta jadi kesulitan dan kadang harus turun grade. Pengaturan adanya rujukan dan penentuan rumah sakit rujukan juga membuat tak nyaman peserta yg sebelumnya memakai asuransi swasta.  Sebenarnya bukan masalah bila diwajibkan pindah dari asuransi swasta ke BPJS asal rumah sakit yang ada dan aturan berobat juga siap.



Saya juga memiliki pengalaman serupa. Saat mengurus si Sulung yang menjadi pasien TB. Di Puskesmas, data semua sudah ok tapi begitu tiba di RS rujukan, masih harus mengisi data. Ini menimbulkan antrian lumayan panjang. Bukannya sudah system online ya? Memang perlu ada verifikasi data tapi seharusnya dengan system online, pelayanan bisa dipersingkat waktunya, dengan begitu, pasien bisa lebih cepat tertangani.

Ketika saya tanyakan. Dari skala 1 sampai 10 pelayanan  BPJS akan diberi nilai berapa? Menurut Ira, BPJS kan hanya metode pembayaran, kalau JKN, Ira memberi nilai 6. Memang sih BPJS harus ditingkatkan pelayanannya. Karena tujuannya kan untuk memberi layanan terbaik bagi masyarakat.

Berikut 3 saran Ira Guslina untuk BPJS.

1. Badan bertanggung jawab memastikan kenyamanan pasien. Jika ada pasien ditolak rumah sakit BPJS tidak boleh pura-pura tidak mengetahui dan hanya menyampaikan himbauan bahwa pasien tidak boleh ditolak.

2. BPJS Harus membuka mata bahwa  masyarakat antri, karena terbatasnya front desk yang melayani di RS.  BPJS harusnya bisa menambah tenaga sehingga tak terjadi penumpukan pasien? Rekrut tenaga kontrak untuk jangka pendek misalnya.

3. Perbaikan prosedur perpendek alur dan tingkatkan kapasitas layanan.

BPJS dibutuhkan dan saya tahu masyarakatpun membutuhkan. Perlu ada saling pengertian, antara masyarakat dan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan agar proses pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan tingkat pertama, bisa sama baiknya dengan di RS rujukan. Caranya? 3 saran Ira barangkali bisa membantu.

5 comments:

  1. Mudah2an BPJS semakin baik ke depannya soalnya kan menyangkut hajat hidup orang banyak ya, Mom.

    Awal aku kenal Mba Ira ini waktu ikutan giveaway nya, launching blog dia kalau ga salah. Sempet aku kira blog media gitu sih. Hihiii
    ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba mirip portal ya.. hihi..karena waktu pilih template blum banyak ilmu soal template2... ee sekarang nemu banyak template bagus mau ganti takut merusak statistik..

      Delete
  2. Hihi. asyik nanti bisa foto berdua sama mama icha. iya sih kan waktu ketemu saya cuma menyapa mba elisa aja, belum berani minta foto bareng... :-) eh tapi foto keroyokan sih ada ding..

    ReplyDelete
  3. Setoran BPJS naik..juga tahu dari web dunia biza..., dunia biza memang memberikan informasi akurat..

    ReplyDelete
  4. Aku juga ternyata pernah beberapa kali satu acara sama mbak ira tapi nggak ngeh. Jangankan foto, ngeh aja ngga. Tapi mbak ira ternyata tahu aku, jadi malu, huhuhu

    ReplyDelete