Saya suka dengan perempuan yang satu ini. Jurnalis yang
mengutamakan dan peduli pada persoalan terkait perempuan. Profesi jurnalis
membawanya keliling Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Dedikasinya pada dunia
jurnalistik dibuktikan dengan bergabung dalam kepengurusan Aliansi Jurnalistik Indonesia atau AJI.
Bermula di dunia cetak akhirnya karir membawa perempuan ini
kedunia pertelevisian. Ternyata kesukaannya menulis bukan hanya di media
berbayar. Perempuan ini juga gemar berbagi tulisan lewat blog. Perempuan ini
adalah Rachmawati Alida Bahaweres. Berkarir, memiliki keluarga, ngeblog tiga
cakupan aktivitas yang membuat saya harus acungkan banyak jempol.
Bisa dibilang saya paham dengan persoalan keseharian yang
dialaminya. Karena begitulah saya beberapa puluh tahun lalu. Tapi perempuan ini
jauh lebih hebat. Karena saya ngeblog setelah saya mundur dari dunia kerja. Saat
kerja, blog jarang terupdate.
Menjelajahi blog perempuan ini, kita banyak mendapat
pelajaran. Ia menuliskan seolah berturut.
Barangkali pengakuannya benar. Kala ia menulis di media cetak gayanya
terasa kaku dan wartawati banget. Lewat blog, ia bisa lebih halus dalam
pengetian seolah bertutur. Sehingga tak cukup meluncur di satu catatan.
Tulisannya yang mengalir, membuat saya santai menikmati rumah mayanya.
Catatan-catatan yang menunjukan sikap dan pemikirannya,
membuat saya berpikir ulang mengevaluasi tujuan-tujuan hidup saya. Perempuan
muda ini begitu energik, kegiatannya justru membuatnya kian berkibar dalam
berkarir di dunia jurnalis. Ia tak perlu pensiun dari dunia jurnalis untuk menjadi
blogger. Ia bisa menjalani dua profesinya.
Saya jadi teringat catatan seorang
kawan yang pensiun dari jurnalis dan menjadi blogger. Kawan saya itu sempat
kesulitan menulis di blog karena ia merasa tuliisannya terlalu wartawan banget.
Ia perlu belajar dan memperhalus gayanya, agar catatannya di blog tidak seperti
berita atau artikel khas media cetak. Ternyata kuncinya ada pada sudut pandang.
Demikian juga dengan Rachmawati Alida Bahaweres. Catatan-catatnya
di blog lebih membumi. Yang memperlihatkan catatan tersebut ditulis oleh
seorang jurnalis, catatannya rapi dan bergizi. Bukan sekedar ungkapan pemikiran.
Saya perlu beberapa kali bermain di rumah mayanya untuk mencoba mengenalinya. Yang pasti, sosok supel, ramah dan peduli
terlihat dari catatan-catatnnya. Bisa jadi saya salah dan berharap punya
kesempatan bertatap muka, bertukar pikiran dan wajib foto bersama.
Siapapun yang ingin mengenalinya silakan mampir di akun
media sosialnya.
Facebook: https://www.facebook.com/rach.bahaweres
Twitter dan instagram di @lidbahaweres.
Terima kasih tulisannya Bunda Icha :) Iyaa .. sampai sekarang saya masih terus belajar agar tulisannya enak dibaca Bun. Sekali lagi, makasih yaa
ReplyDelete