Film adalah salah satu bentuk hiburan. Dengan sendirinya
bertujuan untuk menghibur. Tapi terkadang tidak semua hiburan mampu menghibur.
Demikian juga dengan film komedi. Tidak semua film komedi mampu mengulik syaraf
tertawa penonton. Tidak sedikit yang menilai film komedi tertentu garing.
Ini kali ke sekian saya menonton film produksi MNC grup.
Saya bukan pengamat pefilman tapi cuma penikmat. Jelek atau bagus film terutama
film Indonesia, saya mencoba menikmatinya. Film DEMI CINTA yang disutradari
Azhar Kinoy Lubis, cukup mengulik syaraf tawa saya. Saya banyak tertawa
sekaligus banyak merenung.
Beberapa bagian drama komedi ini memperlihatkan hal yang
satire. Dua pemuda Masbin (Tora) dan Bagus (Ricky Harun) digambar dua orang dari
masyarakat kebanyakan yang mencari nafkah. Dengan keterbatasan pendidikan dan
kenalan, keduanya harus mengandlkan diri sendiri untuk menjadi “orang”.
Demi Cinta pada perempuan di seberang tempat tinggal Masbin,
Bagus dikompori Masbin untuk menjadi sekelas manajer dari sisi keuangannya.
Proses mencari kerja, menghubungi kedua pemuda lugu dengan gembong penjahat
dalam tahanan.
Sebetulnya alur ceritanya mudah ditebak. Tapi penokohan
Masbin yang tidak berbeda dengan keseharian Tora, membuat film ini seperti
realitas biasa. Kelucuan yang dibangun, sudah bukan rahasia umum tapi tetap
saja, dibuatnya seolah kita mentertawakan diri sendiri.
Perempuan itu, bilang ya berarti tidak dan bilang tidak
berarti ya. Dipahami secara apa adanya, hmmm kelar deh hidup lo. Perempuan itu,
ya gitu. Nggak mudah dipahami. (ngakak guling-gulingan). Demi Cinta juga menghadirkan Titi Kamal,
sosoknya yang selalu berperan protogonis. Bayangkan, dia harus casting menangis
padahal ada Tora Sudiro di situ. Nggak gampang, bo.
Tak kala seru adalah cerita dibalik pembuatan film ini.
Bagaimana Verdi Solaiman yang berperan sebagai kaki tangan pejahat, harus
mengunakan rambut sambung bukan wig. Tidak bisa dilepas selama proses syuting,
yang artinya selama proses syuting kemanapun ia pergi, ia tetap berpenampilan
seperti tokoh penjahat.
Belum lagi, improvisasi Barry Prima si gembong penjahat yang
tidak ada di scenario lalu dinilai sutrada ok. Seperti ketika Barry Prima
melompati meja, menendang Verdi Solaiman. Lalu diulang karena dianggap ok. Verdi
Cuma bisa berpasrah. Menurut Verdi, ia sempat deg-degan karena dengar-dengar
lawan main Barry Prima di film-film laga dulu, sekali ditendang langsung
pingsan.
Saya Cuma mau bilang, film ini menghibur namun membawa pesan
yang lumayan dalam. Demi cinta, orang rela melakukan apa saja walau tahu itu
salah. Tidak ada niat tapi situasi memaksa. Seperti dalam kenyataan hidup,
akankah cinta membutakan kita lalu mengataskan namakan demi cinta, kita mau
melakuan apa saja termasuk yang melanggar hukum? Jawabannya perlu perenungan
yang dalam. Namun yang pasti film yang bakal rilis hari ini, 19 Januari 2017,
bisa jadi agenda akhir pekan anda dan keluarga.
Film Demi Cinta (Crew)
Genre / Jenis Film: Drama, Comedy
Sutradara Film: Azhar Kinoy Lubis
Rumah Produksi Film: MNC Pictures
Distributor Film: MNC Pictures
Penulis Naskah skenario / Novel Film: Syamsul Hadi,
Fatmaningsih Bustamar
Produser Film: Deni Dirmansyah
Durasi Film: - menit
Tanggal Rilis / Tayang Film: 19 Januari 2017 (Indonesia)
Negara asal Film: Indonesia
Bahasa Film: Indonesia
Pemain Film Demi Cinta (Cast)
Nasya Marcella berperan sebagai Sandra
Barry Prima berperan sebagai Toni Montana
Verdi Solaiman
Oki Setiana Dewi
Teuku Rifnu Wikana berperan sebagai Syamsudin
Ricky Harun berperan sebagai Bagus
Tora Sudiro berperan sebagai Masbin
Titi Kamal berperan sebagai Amara
Farali Khan berperan sebagai CempakaTerima kasih untuk Komunitas Blogger Reporter Indonesia, yang memberi kesempatan saya hadir di screening Film Demi Cinta.
No comments:
Post a Comment