Perasaanku

Entah kenapa, hari ini aku tidak bergairah. Ada perasaan kesal di dada, yang aku gak tahu kenapa. Mudah-mudahan ini bukan firasat buruk. Di kepalaku penuh dengan segudang rencana. Tapi belum tahu yang mana duu yang ingin direalisasikan dalam draf rencana.

Pertama blue print untuk Program Nasional Gerakan Buku
Kedua nulis cerpen yang terinspirasi dari sajaknya Mawie Ananta Joni
Ketiga kangen ama Frisch.

Padahal mantan pacarku semasa kuliah ini ada dan tiap hari juga bertemu. Tapi aku merasa jauh. aku merasa ia punya persoalan yang ditanggungnya sendiri, Aku mengenalnya nyaris seperti aku mengenal diriku sendiri.

Setiap malam, waktu kami habis hanya unrtuk membicarakan Bastiaan dan Vanessa. Mulai dari menuntunnya belajar sampai mendengar ceritanya di sekolah. Jujur aku merindukan sosok Frisch yang milikku. Jika perasaan ini datang, aku enggan "berbagi" termasuk berbagi dengan ke dua anakku.

Aku ingin Frisch yang miliku. Tapi aku juga sadar, keinginanku rada nyeleneh. Wong sekarang Frisch juga dimiliki Bas dan Van. Mau tidak mau toh aku harus berbagi dengan 2 kurcaci itu. Biar deh! Aku bersyukur masih memiliki rasa ini, semoga Frischpun merasakannya.

No comments:

Post a Comment