Harus diakui interaksi di media sosial memegang pernan penting dalam menaikkan score klout. Lalu perlukah kita melakukannya dengan strategi perang status? Menurut saya kembali pada tujuan, mau meningkatkan score klout atau cari sensasi?
Untuk apa cari sensasi? Biar eksis? pentingkah esksi? Buat saya penting karena saya mau dianggap ada. Saya ingin orang tahu keberadaan saya. Sebagai penggiat media sosial, sudah tentu saya harus mempertahankan eksistensi saya di media sosial. Salah satunya adalah dengan berinteraksi.Bukan cari sensasi, apalagi lewat nyinyir, sindir menyindir. Bagi penggiat media sosial, isi pesan memang penting. Dan kebanyakan penggiat media sosial juga sudah paham, pesan seperti apa yang baik disampaikan dan yang tidak baik (perlu) disampaikan.
Pernah lihat meme, yang isinya status doa? Lalu disambung dengan kalimat, emang Tuhan main facebook?. Sebetulnya kita paham, pastinya doa yang ditujukan kepada Tuhan bukan karena mengajak Tuhan berinteraksi di facebook. Tapi apa ada larangan menuliskan doa di facebook? ya enggak juga. Banyak kok yang mendapatkan pencerahan, minimal semacam pengingat agar kita mensyukuri hidup yang kita jalani serta yang sudah kita miliki.
Emang sih nggak sedikit yang memandang negatif. Tapi inilah kehidupan dimana-mana ada dua sisi dan kita nggak bisa menyenangkan semua sisi. Kita harus memilih termasuk memilih untuk tidak memilih. Artinya perlu ada sebuah tenggang rasa yang besar jika ingin menjadi penggiat media sosial. Kalau istilah sekarang nggak usah "baper". Begitu banyak status yang berlewatan di beranda kita bukan ditujukan kepada kita. Kalau ada yang terasa mengena, tinggal insterospeksi, "begitu itukah saya?" Kalau iya, ya perbaiki. Nggak usah komen panjang lebar jadi perang status.
Diskusi dan nyinyir, keduanya bisa meningkatkan score klout. Tapi tentu ada bedanya. Sama seperti artis yang mulai redup, cari sensasi dengan berulah, putus-sambung atau kawin-cerai. Tapi apa enaknya meningkatkan score klout dengan diskusi yang auranya negatif. Hasil yang diperoleh juga nggak menyenangkan.
Beberapa hari lalu, score klout saya 63 dan hari ini 69, dan itu saya peroleh dari menyebarkan informasi aktifitas saya. Ternyata banyak yang menyukai, kalau saya memposting informasi atau gambar kehidupan saya dan keluarga.
Kalau hal-hal menynangkan bisa meningkatkan score klout, mengapa kita harus menebar aura negatif? Kesal pada seseorang atau pada sekelompok orang boleh-boleh saja. Tapi membiarkan kekesalan atau bahkan kwalitas kesalnya dijaga agar tetap kental, itu sama saja kita membiarkan "akar pahit" ada dalam diri.
Kita terlahir sebagai makhluk sosial yang artinya sepanjang hidupnya akan selalu mebuthkan orang lain. Jadi jika berkawan itu menyenangkan, mengapa kita harus mencari musuh. Yuk kita berpelukan lalu berdiskusi tentang banyak hal baik dalam hidup yang bisa kita contoh atau kita bagikan. Dunia yang damai itu, menyenagkan loh. Bagaimana caranya? Jadilah diri sendiri dan jangan bawa-bawa perasaan, apalagi sampai menuduh orang lain tanpa bukti. Hidup terlalu singkat untuk diisi dengan aura kebencian.
Makasih sharingnya mba..
ReplyDeleteSetuju mba.. lebih baik menyebarkan berbagai informasi yang positif ^_^
"Jadilah diri sendiri dan jangan bawa-bawa perasaan, apalagi sampai menuduh orang lain tanpa bukti. Hidup terlalu singkat untuk diisi dengan aura kebencian."
ReplyDeleteBener banget, Mamiiiiih. Aku simpen ya quote-nya. ^___^
Dan saya jadi penonton aja hehehe
ReplyDeleteIya Mak Icha, aku kemaren sedih banget ngelihat status2 itu. Sebab aku salah satu yg nulis ttg klout score. Sampe2 aku mau tarik ke draft tulisanku ttg klout score itu. Tapi, semua yg pro dan kontra ttg klout score di statusnya itu temenku. Aku ambil positif thinking aja. Seperti kata Mak Icha, "Jadilah diri sendiri dan jangan bawa-bawa perasaan, apalagi sampai menuduh orang lain tanpa bukti. Hidup terlalu singkat untuk diisi dengan aura negatif." Ya sudah, aku pun mengikhlaskannya. Walopun jujur masih sangat sedih. Tujuanku nulis cuma untuk menyemangati teman2 agar aktif dan memaksimalkan medsos. Itu saja. Tfs, Mak Icha :)
ReplyDeleteMbak Nia, aku salah satu orang yg juga menshare tulisan mu tentang Klout, buat aku tulisan mbak nia sangat bermanfaat, gak ada yg salah, thanks sudah nulis ya, jangan sedih, akan ada dua kutub yang berbeda betul kata mami icha
DeleteMbak Nia ga usah baper... biarin ajalah...
DeleteLha wong blog kita yaa hak kita mau nulis apa...
Masa harus ngerti semua perasaan orang sementara mereka ga ngerti kita
Udahlah, cuek aja dan tulis lg hal yang menyemangati...
Aku malah baru tau ada pro dan kontra ttg klout score, Mak Nia. Ya ampun, kudeeeett :v
DeleteYuk kita berpelukan lalu berdiskusi tentang banyak hal baik dalam hidup yang bisa kita contoh atau kita bagikan. <---- yup, terus berbagi dan berpikir positif. Semangat!
ReplyDeleteLife is indeed too short to while a way with hate.. Makasiiih mami Icha.. Aku mengikuti perbincangan di socmed ini tapi yah kalau bikin stress et beraura negatif, aku anggap biasa sajaaaa.. Hanya sebagai cerita pengalaman hidup yang perlu jadi pelajaran :)
ReplyDeletekemarin, aku adalah salah satu orang yg mempublish score Klout, maksudnya buat apa ya? gak ada maksud apa2, cuma karena kesenengan aja score naik, maklum aku mah gaptek mami jadi baru paham klout dan baru ngerti manfaatnya, buat aku status temen2 tenang DA Klout SEO itu ada manfaatnya lho, tanpa mereka bikin setatus atau nulis tentang hal2 tersebut aku gak akan tau mengenai istilah2 itu, ntar cuma lempeng gitu aja, jadi ambil positifnya aja, aku malah makasih banget buat teman2 yg sudah menshare pengetahuan tersebut, jadi ibu penyuluh ini taunya gak hanya pertanian aja
ReplyDeleteTerbiasa mengamati kok aku hehe....
ReplyDeleteBedewei itu ngapain photo gua ada di mariiiiii
Pasti ada yg menuding negatif apa yg kita lakukan. Be happy....
ReplyDeleteTrima kasih pencerahannya mak :)
ReplyDeleteWeew score kloutnya dikit lg nyundul ke angka 70. Huhuyyu eh kok malah ngomongin ini.
ReplyDeleteAku ikut seseruan juga pingin mengingkatkan score. Tp ya itu jalani dg sdkt lbh giat berinteraksi aja di medsos. Alhamdulillah naik bbrp digit. Tp juga gak menjadikannya sbg patokan apa2. Beneran buat seseruan aja. Dinikmati prosesnya. Bagian dr proses belajar ngeblog... Gitu aja sih.
Maklum mamih Icha, yang nyinyir itu kadang tabiat yang ga bisa hilang. Ga seneng kalo orang seneng... sudah itu aja...
ReplyDeleteYa mau ngga mau kita emg kudu ikutin trend biar ngga ketinggalan. Kalo dinyinyirin ya kalem aja juga lah ya
ReplyDeleteKlout score, penting sih tapi yang terpenting adalah menjaga tali silaturrohim dengan semua orang.
ReplyDeleteTapi status nyinyir itu juga bisa menaikkan klout score..hahaha... cuma ya nebar aura negatif aja. Ihh...aku mau aku cuekin aja
ReplyDeleteTapi status nyinyir itu juga bisa menaikkan klout score..hahaha... cuma ya nebar aura negatif aja. Ihh...aku mau aku cuekin aja
ReplyDeleteAnjing menggonggong kafilah berlalu. Ga perlu pusing sama yg nyinyir. Masih banyak hal lain yg lebih penting
ReplyDeletedan akupun biasanya hanya membaca saja mbak :) gak ikut nyinyir..hehhe
ReplyDeletelagi banyak yang bahas Klout score yah
ReplyDeleteaku masih terus menjadi pengamat soal ini, masih rame aja ya mam. Aku sendiri menyikapinya dengan santai aja. Go with flow. Tetap jadi diri sendiri dan positif thinking
ReplyDeleteAlangkah indahnya kalau semua saling menyemangati dalam kebaikan..
ReplyDeleteKalau ada yang nyinyir, biarlah itu jadi deritanya.. :)
Makasih sharing-nya, Mbak :)
ReplyDeleteHiiii Mamiiiii, prosentase Klout paling tinggi punyaku dari FB. Krn ternyata banyak Teman yang sering klik2 yg aku share di FB. Mungkin banyak juga yabg mantengin FB kalik, ya. Mantengin, bukan nyinyir lho
ReplyDelete:D
Hm...kadang kalau sedang membaca status medsos seseorang, kalau perasaan sedang enak, membaca tulisan yang menebar aura negatif, suka skip saja. Tapi kalau perasaan sedang gak enak, baca status medsos yang menebar aura negatif, kadang suka ingin menyelam ke kolam biar segar. Semestinya medsos digunakan untuk share kalimat-kalimat yang menyemangati, kalimat postitif, tidak ada pertentangan jika memiliki perbedaan dalam pemikiran. Seperti klout atau apa saja di dunia maya ini, karena kan masing-masing orang memiliki pemikiran dan pengetahuan yang berbeda-beda.
ReplyDeleteSaya termasuk yang masih new bie dalam masalah klout, jadi mungkin akan kepo, apa itu sich klout, saya juga mungkin akan mencari tahu, klout medsos saya berapa? kalau nilainya bisa dibilang bagus, seneng dong, kalau misalnya masih kurang ya...berarti interaksi di medsosonya masih kurang.
Sekarang tinggal berpikir sendiri, mau ditingkatkan dengan sharing di medsos dengan keluhan atau kalimat posistif.
Kalau saya mah, akan memilih yang terakhir, medsos itu bisa dilihat siapapun, lho dan sedikit banyak mencerminkan yang punya medsos.
Sering sharing makanan, berarti saya sedang rajin masak. Sharing film, berarti saya sedang menonton film...menulis status rumah bocor, berarti saya harus segera memperbaiki atap rumah dan bagi teman-teman yang membaca status saya di medsos, mungkin akan tergerak mengecek atap rumahnya juga kan? postitif kan?
Duh, ini komentar mah bisa dibuat satu blogpost mami icha...saya suka keblabasan nulis.
Oughhh...ada deramah nyinyir apaan sih maaaam..... Ya namanya blogger dan penggiat sosmed yah, segala angka yg berkaitan dg traffic ini tentunya bermanfaat lah utk dibicarakan. Aku yg biasanya sebodo amat sama angka2 (krn aslinya gaptek banget) jadi penasaran juga akhirnya utk mengintip skor2ku sendiri. Coba klo ga ada yg ngebahas ini di sosmed, aku akan semakin tenggelam di dunia ketidakpedulianku, Mamicha. Thanks utk sharing2nya yg bermanfaat ya. Pembicaraan yg kayak gini penting loh menurutku dibandingkan status2 yg penuh aura / energi negatif.
ReplyDeleteDorong aku dong Mak.. Biar segera nyusul klout mu 😊
ReplyDeleteKereeen, kesimpulannya bikin adem ni bunda elisa
ReplyDeleteRepot ya mam klo semua2 harus dikomentarin..hehe.
ReplyDeleteAku kemarin ikut bikin status ttg klout score, ga ada nyindir siapa2. Krn emg aku lg mengurangi sosmed terutama facebook, tp liat klout score org tinggi2 aku jd pengen naikin score lg..haha
Duh, beneran, kenapa jadi rame gini ya? Padahal kloutscore ini udah lama banget, aku daftar aja udah dari kapan tau tuh, rame2 baru sekarang krn lg heboh sama job review :D
ada energi di sekitar kita, dan buat energi itu membangkitkan medan positif... yg lebih membahagiakan :)
ReplyDeleteSalam Inspiratif Mak :)))
Sodorin kacang rebus ke mami icha, diskusi sambil ngemil lebih enak kali ya. Aura begatif tendanf ke planet crypton huehehe
ReplyDeleteAku termasuk yang peduli dengan Klout Score. Muahahahaha
ReplyDeletesemangat berbagi hal positif... thanks for sharing mba..
ReplyDeletebalik ketujuan masing2..sipp akuur
ReplyDeleteKlout score naik karena kita membagikan hal positif, sepakat sekali Mbak ^^b
ReplyDeleteKita memang tidak bisa memuaskan hati setiap orang ya, Mak. Sy membaca tulisan2 ttg klout. Yg awalnya tidak tahu jadi tahu tentang klout. Walau tahunya masih sedikit :-)
ReplyDeleteTerima kasih sharingnya mamiii. Aku nggak ngeh soal klout dll. Alhasil ngecek skor sendiri. Masih jauuuhh. Jadi mending diem dan belajar memanfaatkan sosmed dgn baik. Semoga trs bs membagi hal positif seperti Mami :)
ReplyDeleteJadilah diri sendiri dan jangan bawa-bawa perasaan, apalagi sampai menuduh orang lain tanpa bukti. Hidup terlalu singkat untuk diisi dengan aura kebencian.
ReplyDeletesepakat mamih.....yang penting ttp menebar aura positif :)
bener banget mbak
ReplyDeletescore itu ngga penting yang penting kontennya..setidaknya itu prioritas saya
ReplyDeleteAku juga setuju, sebarkan hal positif sebanyak mungkin. No more nyinyir ;)
ReplyDelete