Di Stasiun Maja |
Sabtu, 7 Mei 2016, saya mengikuti #BloggerWisataStasiunDJKA yang diselenggarakan TDB (Tau Dari Blogger) dengan DJKA Dishub. Perjalanan ini untuk melihat tiga stasiun KA yang sudah selesai renovasi dan akan diresmikan, Rabu 11 Mei 2016. Kerenkan? Keren dong, bisa menjadi satu dari 30 blogger yang mendapat kesempatan menyaksikan stasiun-stasiun baru.
Di Stasiun Parung Panjang, sepanjang naman stasiunnya |
Titik kumpul di stasiun KA Palmerah, yang sudah duluan menjadi contoh stasiun KA yang modern. Seperti biasa, blogger kalau nggak foto-foto narsis bukan blogger namanya. Maka setiap sudut bisa menjadi spot cantik berfoto. Sebelum berangkat kami mendapat sedikit pengarahan dari Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Joice Hutajulu. Beliau juga menjelaskan kalau stasiun Palmerah inilah yang menjadi percontohan pembangunan stasiun lainnya, seperti yang akan kami kunjungi.
Welfie bersama Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Ibu Joice Hutajulu |
Di bilang modern dan megah karena banyak fasilitas baru yang dibuat untuk kenyamanan penggunaan angkutan KA. Ketiga stasiun KA yang kami kunjungi, memiliki dua lantai, lengkap dengan tangga berjalan, dan lift yang akan mempermudah kaum lanjut usia atau saudara-saudara kita yang memiliki kebutuhan khusus.
Di stasiun Kebayoran |
Fasiitas lain, Toilet yang bersih (Lagi-lagi, mungkin karena
masih baru, entah kalau sudah sebulan dua bulan) Juga ada Toilet khusus penumpang
berkebutuhan khusus dan Ruang Kesehatan (P3K) bagi penumpang yang mengalami
sakit atau kecelakaan di stasiun tersebut. Ada ruang Menyusui untuk Ibu-ibu
yang yang ingin memberikan asi. (Buat saya ini kemajuan,
ada perhatian yang lebih baik bagi kaum ibu terutama ibu menyusui) Tempat
ibadah/musholah walau tidak terlalu luas dan letaknya masih tersembunyi. Ada
juga tempat-tempat sampah yang sudah terbagi untuk organic dan non organik.
Artinya secara keseluruhan, fasilitas yang ada sudah
memadai, namun yang perlu menjadi perhatian lebih adalah bagaimana menjaga
semua yang ada agar tetap terpelihara dan ada pada tempatnya. Karena saya
mendengar dari Ibu Joice, masih banyak tangan jahil yang bukan sekedar
mencoret-coret fasilitas yang ada tapi juga memindahkan dari stasiun ke tempat
lain alias dicuri. Lampu-lampu, misalnya.
Untuk mengatasi hal semacam ini, barangkali perlu diadakan
semacam sosialisasi atau bincang-bincang dengah masyarakat yang bertempat
tinggal disekitar stasiun untuk turut menjaga. Karena keberadaan stasiun juga
menjadi pusat bisnis local yang berarti memberi dampak eknomi bagi masyarakat
yang tinggal disekitar stasiun.
Saya angkat jempol dan salut atas upaya DJKA yang terus
membenahi infrastruktur. Harapan ke depannya, KA benar-benar menjadi angkutan
masal yang berkwalitas dan memberi dampak positif bagi keseluruhan sarana dan
prasarana transportasi yang ada di Indonesia. Karena bukan hal yang mustahil,
adanya KA di seluruh wilayah Indonesia, mempermudah masyarakat mengunjungi
seluruh pelosok negeri. Dengan mengenal
lebih dekat negeri sendiri, dengan sarana transportasi yang memadai, maka
mengenal dan mencintai negeri sendiri akan menjadi penguat nasionalisme.
stasiunnya keren bangaet mami, semoga bisa selalu dipelihara ya. Di Bekasi baru mau renovasi stasiunnya
ReplyDelete