Wajah Baru Stasiun KA, Maja, Parung Panjang dan Kebayoran

Di Stasiun Maja
Saya, salah satu masyarakat biasa yang sangat setuju dengan angkutan masal, seperti Kereta Api (KA).  Soalnya, saya sudah bosan dengan kemacetan yang menjerat  kota-kota besar. Saya bertempat tinggal di Tangerang. Sama seperti kaum urban lainnya, aktifitas saya banyak di Jakarta. Jarak tempuh yang tak jauh, namun akibat kemacetan membuat perjalanan menjadi lama. Banyak waktu terbuang dan bikin bĂȘte. Memang dengan adanya teknologi lewat telepon pintar dalam genggaman, saya masih bisa melakukan sesuatu dari atas angkutan. Tapi jika boleh berharap waktu tempuh perjalanan tidak lama, tentu akan meningkatkan kinerja dan perputaran ekonomi.

Sabtu, 7 Mei 2016, saya mengikuti #BloggerWisataStasiunDJKA  yang diselenggarakan TDB (Tau Dari Blogger) dengan DJKA Dishub. Perjalanan ini untuk melihat   tiga stasiun KA yang sudah selesai renovasi dan  akan diresmikan, Rabu 11 Mei 2016. Kerenkan? Keren dong, bisa menjadi satu dari  30 blogger yang mendapat kesempatan menyaksikan stasiun-stasiun baru.
Di Stasiun Parung Panjang, sepanjang naman stasiunnya
 Tiga stasiun itu adalah 1). Stasiun Maja, terletak di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Terletak di antara Stasiun Tigaraksa – Stasiun Rangkasbitung.  2). Stasiun Parung Panjang, yang terletak di kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. 3).  Stasiun Kebayoran, yang terletak antara stasiun Palmerah – Stasiun Pondok Ranji,  berada di Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Stasiun ini berada di Jalur kereta api Tanah Abang – Merak.

Titik kumpul di stasiun KA Palmerah, yang sudah duluan menjadi contoh stasiun KA yang modern. Seperti biasa, blogger kalau nggak foto-foto narsis bukan blogger namanya. Maka setiap sudut bisa menjadi spot cantik berfoto. Sebelum berangkat kami mendapat sedikit pengarahan dari Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Joice Hutajulu. Beliau juga menjelaskan kalau stasiun Palmerah inilah yang menjadi percontohan pembangunan stasiun lainnya, seperti yang akan kami kunjungi.


 Welfie bersama Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Ibu Joice Hutajulu

Di bilang modern dan megah karena banyak fasilitas baru yang dibuat untuk kenyamanan penggunaan angkutan KA. Ketiga stasiun KA yang kami kunjungi, memiliki dua lantai, lengkap dengan tangga berjalan, dan lift yang akan mempermudah kaum lanjut usia atau saudara-saudara kita yang memiliki kebutuhan khusus.
Di stasiun Kebayoran


Fasiitas lain, Toilet yang bersih (Lagi-lagi, mungkin karena masih baru, entah kalau sudah sebulan dua bulan) Juga ada Toilet khusus penumpang berkebutuhan khusus dan Ruang Kesehatan (P3K) bagi penumpang yang mengalami sakit atau kecelakaan di stasiun tersebut. Ada ruang Menyusui untuk Ibu-ibu yang yang ingin memberikan asi. (Buat saya ini kemajuan, ada perhatian yang lebih baik bagi kaum ibu terutama ibu menyusui) Tempat ibadah/musholah walau tidak terlalu luas dan letaknya masih tersembunyi. Ada juga tempat-tempat sampah yang sudah terbagi untuk organic dan non organik.

Artinya secara keseluruhan, fasilitas yang ada sudah memadai, namun yang perlu menjadi perhatian lebih adalah bagaimana menjaga semua yang ada agar tetap terpelihara dan ada pada tempatnya. Karena saya mendengar dari Ibu Joice, masih banyak tangan jahil yang bukan sekedar mencoret-coret fasilitas yang ada tapi juga memindahkan dari stasiun ke tempat lain alias dicuri. Lampu-lampu, misalnya.

Untuk mengatasi hal semacam ini, barangkali perlu diadakan semacam sosialisasi atau bincang-bincang dengah masyarakat yang bertempat tinggal disekitar stasiun untuk turut menjaga. Karena keberadaan stasiun juga menjadi pusat bisnis local yang berarti memberi dampak eknomi bagi masyarakat yang tinggal disekitar stasiun.


Saya angkat jempol dan salut atas upaya DJKA yang terus membenahi infrastruktur. Harapan ke depannya, KA benar-benar menjadi angkutan masal yang berkwalitas dan memberi dampak positif bagi keseluruhan sarana dan prasarana transportasi yang ada di Indonesia. Karena bukan hal yang mustahil, adanya KA di seluruh wilayah Indonesia, mempermudah masyarakat mengunjungi seluruh pelosok negeri.  Dengan mengenal lebih dekat negeri sendiri, dengan sarana transportasi yang memadai, maka mengenal dan mencintai negeri sendiri akan menjadi penguat nasionalisme.

1 comment:

  1. stasiunnya keren bangaet mami, semoga bisa selalu dipelihara ya. Di Bekasi baru mau renovasi stasiunnya

    ReplyDelete