Perlukah Wanita Bekerja Menyeimbangkan Kehidupan?





Perlukah Wanita Bekerja Menyeimbangkan Kehidupan?  Aduh, harusnya nggak usah ditanya ya? Karena jawaban pasti perlu. Nggak cuma wanita bekerja, semua manusia perlu menyeimbangkan kehidupannya. Kehidupan dalam dan luar rumah, kehidupan dunia dan rohani, Kehidupan pribadi dan kehidupan bersama lingkungan dan lain-lain. 

Karena sejatinya keseimbangan hidup menunjukan kematangan pola kerja dan pola pikir. Jika masih ada seseorang yang timbangannya berat sebelah, harus segera evaluasi diri. hidup ini cuma sekali dan tidak pernah tahu kapan berakhir. Itu sebabnya, keseimbangan hidup diperlukan, agar kehidupan itu sendiri berjalan dengan baik dan pada akhirnya menyempurnakan tujuan hidup, yaitu mencapai kebahagiaan.


Walaupun cara dan jalan mencapai tujuan hidup tiap orang tidak sama tapi ada pola yang bisa dilakukan. Pola ini bisa ditiru siapa saja. Pola seperti apa sih yang bisa membuat keseimbangan hidup? Futri Zulya, Istri dan ibu dari dua anak yang juga pebinis, membagikan tips. Tips ini, menurut saya adalah pola yang bisa ditiru untuk diterapkan. Layak bagi seorang Futri Zulya, membagikan ilmu dan pengalamannya, mengingat ia, juga istri,, ibu dan pekerja. Saat Ini Futri Zulya mejalankan beberapa usaha, diantaranya di bidang pendidikan dan pelayanan kecantikan.



Secara garis besar, saya menangkpt Futri Zulya orang yang sangat teratur. Mungkin itu yang menyebabkan ia bisa menjadi seperti sekarang. Berikut catatan saya.

1.Komunikasi
Terutama komunikasi dengan pasangan. segala sesuatu dibicarakan. Cuma Futri Zulya mengingatkan pentingnya melihat situasi dan kondisi pasangan saaat akan berbicara atau menyampaikan sesuatu. Ini untuk menghindari konflik yang tidak perlu. Karena menyampaikan hal ringan di dalam situasi dan kondisi pasangan yang tidak baik akan membuat suasana jadi tidak kondisif. bahkan bisa menimbulkan konflik.  

Komunikasi juga dilakukan  di tempat kerja, saling mengingatkan dan saling membantu. karena suasana di tempat kerja juga berpotensi menimbulkan stress. Jadi kalau ada Ibu yang memiliki bayi atau balita bahkan yang sedang hamil, bisa berdiskusi seputar fasilitas  day care di tempat kerja. Sesama wanita perlu saling  mendukung dan menguatkan terutama yang terkait dengan anak. 

2.Memiliki Perencanaan dan Tujuan.
Apapun itu. Jadi segala sesuatu sudah di rencanakan. Lalu menyusun tahapan-tahapan untuk mewujudkan perencanaan tersebut. 
Perencanaa keuangan, perencanaa pendidikan, perencanaan berlibur, perencanaan nambah anak. Apapun itu, direncanakan dengan sebaik-baiknya.

Pekerjaan bukan cuma sampai diperencanaan tapi juga mencari cara mewujudkan perencanaan tadi termasuk melakukan penelitian terkait pengelolaan keuangan, perlu atau tidak investasi. kalau perlu, investasi apa dan bagaimana caranya. Menurut Futri Zulya, diusahakan tiap orang memiliki Financial goals. 

Karena dari Finacial goals ini akan diturunkan dalam beberapa perencanaan keuangan. Mulai dari investasi sampai pembiayaan rumah tangga. Futri mengingatkan untuk langsung membagi kuangan berdasarkan perencanaan setiap menerima gaji. Hal-hal yang tidak terlalu penting bisa dipenuhi dari bonus atau uang-uang tak terduga. Kalau penghasilan tetap harus langsung masuk di dalam posnya.



Begitupun untuk pendidikan, baik untuk diri sendiri maupun untuk anak. Ini semua nantinya terkait dengan pembiayaan, sehingga memilih asuransipun harus disesuaikan dengan kebutuhan. Lagi-lagi harus mencari tahu, asuransi yang sesuai kebutuhan.

Sama juga, baik untuk berlibur maupun nambah anak. Perencanaan akan meminimalkan permasalahan yang bakal terjadi nantinya.

Suport System. kalau ingat ini jadi ingat saat saya masih menjadi pekerja full time. Untuk mengawasi anak-anak dan mengerjakan beberapa pekerjaan, saya memang membutuhkan bantuan terutama dari suami, saudara (kakak-adik) juga ibu. Saya tetap lebih merasa nyaman jika anak-anak di awasi salah satu kakak-adik saya walau ada pekerja yang mengasuh mereka.

Jadi saya tahu betul dukungan-dukungan yang diperlukan. Sekarang walau cuma paruh waktu dalam bekerja, saya tetap mendapat dukungan dari keluarga. Membuat saya nyaman dalam beraktifitas.  Tapi resiko sebagai Ibu bekerja baik di dalam dan di luar rumah, untuk menyeimbangkan kehidupan memang ada harga yang harus di bayar. Misalnya mengurangi waktu hangout dengan kawan, ganti dengan hang out bersama anak-anak dan pasangan.








Usai bicara yang serius-serius, Futri Zulya mendemokan make up simple untuk bekerja. Hadirin yang mayoritas wanita, tentu saja antusias dan girang. Pada prinsipnya Futri menyarankan untuk alat make up juga perlu berinvestasi. Untuk alas bedak, misalnya. Pilih dan beli yang memang berkualitas. Sedangkan untuk kosmetika artifisial seperti pewarna mata, pewarna pipi boleh gunakan yang biasa-biasa saja. Paling banyak diperhatikan dan ditanya adalag pasang alis, bulu mata dan countur. Buat yang tidak biasa berdandan, pasang alis dan bulu mata paling crusial. Membutuhkan waktu paling lama. perempuan gitu loh. Tapi hasil akhir terlihat cantik, nggak pernah disesali. 


Diperlukan waktu sekitar 30 menit dan tralalal inilah hasilnya. Cantik dan natural. So sesibuk apapun, terlihat cantik dan mempesona tetap diperlukan bukan cuma buat kawan-kawan tapi juga untuk pasangan. Seimbangkanlah kehidupan maka kamu akan bahagia.








1 comment:

  1. I got diagnosed with hpv, i have be dealing with this mess for the past 7yrs. On till i got review online about natural cure people testifies how they got cured with natural treatment. And i order the treatment, after taking it for two weeks i totally got cured with herbal treatment. I'm recommending you diagnosis with hpv should get this treatment via; dronokunherbalcure@gmail.com or whatsapp call.. +2349064844957

    ReplyDelete