Deteksi Dini Stroke untuk Ciptakan SDM Unggul




Deteksi dini stroke meminimalkan kerusakan baik mental maupun fisik. Pada penyakit stroke, kerusakan terbesar selalu berada pada otak. karena itu penanganan dengan cepat, memperbesar peluang sembuh  dan bisa menciptakan SDM yang unggul. 

Peringatan Hari Stroke sedunia yang jatuh setiap tanggal 29 Oktober, selalu mengingatkan kita untuk mengambil langkah CERDIK agar terhindar dari penyakit Stroke. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi.

Langkah CERDIK adalah upaya mengatasi dan menghindari dari penyakit tidak menular. Dengan melakukan apa yang ada dalam metode CERDIK, bisa meminimalkan terkena penyakit tidak menular.



Pastikan:

Cek kesehatan secara rutin
Enyahkan asap rokok
Rajin beraktifitas fisik
Diet seimbang (Perbanyak buah dan sayur)
Istirahat yang cukup
Kelola stress

Penyakit Jantung dan penyakit stroke menempati urutan satu dan dua sebagai penyakit yang paling mematikan. Padahal jika kita menerapkan pola hidup sehat, penyakit-penyakit tidak menular bisa dihindari. Stroke, khususnya. begitu banyak mitos dan informasi yang salah, mengakibatkan pasien terlambat ditangani.

Pada Gathering Blogger Kesehatan dalam rangka peringatan hari stroke sedunia di Gedung Adyatma kemenkes RI, Kuningan Jakarta, menghadirkan dua narasumber, yaitu:

1. Direktur Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dr. Cut Putri Arianie , MH.Kes 
2. Sekretaris Pokdi Stroke Perdossi Dr. dr.H. Al Rasyid,Sp,S(K).

Mengusung tema:
Pengendalian Faktor Resiko Penyakit Stroke

Keduanya memaparkan, sesungguhnya penyakit stroke bisa disembuhkan dengan penanganan yang cepat dan tepat. 3 jam pertama setelah serangan sangat menentukan. Penanggulangan dini bisa dilakukan dengan mengenali tanda dan gejala stroke. 

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia atau PERDOSSI berbagi tips mudah mengenali gejala strokeTips mudah mengenali gejala dan tanda-tanda stroke dengan 

Metode Se Ge Ra Ke RS.


Ke panjangan dari:

- Senyum tidak simetris atau mencong ke satu sisi, tersedak, dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba.

 Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, biasanya tubuh bagian kanan.

- BicaRa pelo atau tiba-tiba tidak dapat berbicara/ tidak mengerti kata-kata/ bicara tidak nyambung.

Kebas atau baal, kesemutan separuh badan

Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba.

Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya. Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi.

Deteksi dini stroke juga bisa dilakukan dengan metode, 
FAST singkatan dari Face, Arm, Speech, Time

Face: Lihat, apakah seseorang bisa tersenyum? Atau, adakah perubahan simetri pada wajahnya?
Arm: Bisakah tangan atau anggota gerak lainnya mampu untuk bergerak? Coba angkat tangan dan lihat perubahannya.
 Speech: Bisakah dia bisa berbicara dengan lancar? Atau mengalami kesulitan atau cadel?
Time: Jika kamu melihat adanya perubahan padanya, segera periksa ke dokter.

Saat gathering Blogger Kesehatan di kemenkes juga hadir 2 pasien yang berbagi kisah saat kena stroke dan penanganannya. Kedua dengan bantuan keluarga dilarikan ke RS PON-Pusat Otak Nasional dalam kurun waktu kurang dari 3 jam. Penangan yang cepat memungkinkan keduanya segera pulih. 
Sebarkan informasi ini, agar banyak orang mengetahui dan dapat melakukan pedeksian dini stroke dan dampak buruknya dapat diminimalkan.





No comments:

Post a Comment